Geni
Judika Eksplorasi Dunia Musik Baru
Judika menyampaikan, keputusannya menggagas DAD Management bersama istri didasari keinginan untuk terus berkarya.
Berangkat dari ajang pencarian bakat menyanyi, nama Judika kini masuk dalam jajaran top solois Tanah Air. Judika telah merilis banyak hit yang dicintai penikmat musik.
Hal itu tak membuat Judika berhenti mengeksplorasi dunia musik. Pria kelahiran Dairi, Sumatra Utara, 42 tahun ini baru saja mengasah kemampuannya sebagai seorang produser. Judika bersama sang istri, Duma Riris, membentuk label musik bernama Dua Anak Deo Management.
Lewat label itu, Judika ingin memfasilitasi penyanyi-penyanyi muda untuk berkarya. “Banyak yang nanya ke aku, katanya jadi artis aku harus suaranya keras-keras, tapi buat aku yang penting nyanyi dari hati,” kata Judika saat konferensi pers virtual, Rabu (30/6).
Pemilihan nama Dua Anak Deo Management berasal dari nama kedua anak Judika dan Duma, yakni Cleo Deora Boru Sihotang serta Judeo Volante Sihotang. Kedua nama tersebut memiliki unsur “deo" yang dipakai sebagai tajuk label.
Judika menyampaikan, keputusannya menggagas DAD Management bersama istri didasari keinginan untuk terus berkarya. Jika sebelumnya hanya sebagai musisi, kini pelantun lagu "Mama Papa Larang" itu menjajal posisi produser.
"Sama Duma bikin label sebagai tonggak mewadahi apa yang kami mau, memfasilitasi penyanyi, anak muda, yang menurut kami punya potensi," ujarnya.
Judika berharap, bisa mengeksekusi karya dalam kondisi apa pun, di tengah pandemi sekalipun. Dia ingin terus berusaha dan berjuang menghasilkan karya terbaik, mengisi belantika musik Indonesia dengan berbagai macam karya.
Duma menceritakan suka duka selama proses tersebut. Menurut dia, pertengkaran dan debat merupakan hal wajar karena tidak mudah menyatukan pemikirannya dan Judika. Mereka berdua banyak belajar dari pengalaman itu.
Dalam posisi Judika sebagai produser, Duma berusaha tidak ikut campur karena menganggap sang suami sudah ahli di bidangnya. Judika memang kerap meminta masukan, tetapi pada dasarnya bisa melakukan penilaian sendiri.
"Tapi, untuk hal lain-lain (di luar produksi musik) sering berdebat. Pusing menghadapi masalah ini sebagai istri, bos, atau apa. Sama-sama susah payah, jatuh bangun, sama-sama belajar," kata Duma.
Duo Anak Deo Management kini menjalin kerja sama dengan Sony Music Entertainment Indonesia mengorbitkan solois pria bernama Dnanda. Menurut Judika, Dnanda memiliki karakter suara unik, seperti gabungan antara penyanyi Once dan almarhum Chrisye."Once dan Chrisye musisi yang sangat berkelas. Tidak mau di bawah bayang-bayang mereka, tapi (kombinasi) itu jadi Dnanda," ujar Judika.
Selain memiliki karakter vokal yang khas, Dnanda juga dianggap punya talenta komplet. Dnanda bisa memainkan alat musik dan mengaransemen lagu.
Tembang debut Dnanda berjudul “Tak Sekedar Cinta" yang dirilis pada Maret 2021 dan baru hadir video klipnya merupakan ciptaannya sendiri pada 2018. Setelah Dnanda, Dua Anak Deo Management dan Sony Music Entertainment Indonesia punya rencana mengusung musisi lain.
Judika menyampaikan kriteria sosok yang akan direkrut, yakni penyanyi yang jujur dan autentik. Pelantun lagu "Aku yang Tersakiti" itu mencari orang yang benar-benar ingin menjadi penyanyi, bukan semata ingin terkenal.
Kualitas suaranya mesti bagus, punya materi vokal berbeda, dan teknik bernyanyi yang matang. Sikapnya pun harus baik karena menjadi penyanyi adalah profesi jangka panjang, bukan cuma hitungan bulan. Judika mencontohkan, cara bicara yang sopan, disiplin, tepat waktu, juga menghargai orang lain.
"Buat aku bagus banget kalau penyanyi punya idealisme, cuma harus mau kolaborasi dengan pasar dan industri. Mix antara idealisme dengan selera pasar untuk dipersembahkan sama-sama," jelas Judika.
Buat aku bagus banget kalau penyanyi punya idealisme, cuma harus mau kolaborasi dengan pasar dan industri.
General Manager Sony Music Entertainment Indonesia, Muhammad Soufan, mengatakan, kolaborasinya dengan Judika sudah terjalin sejak lama. Hal ini mengingat, Judika adalah musisi yang pernah bernaung di labelnya.
Keinginan menjajaki joint venture kemudian dilontarkan Judika. Soufan segera sepakat karena, menurut dia, perjalanan karier bermusik seorang penyanyi tidak hanya pada karya yang dinyanyikan, tapi juga saat berkesempatan menelurkan kreator baru.
Pria yang biasa disapa Munna itu percaya dengan kemampuan Judika yang sudah puluhan tahun ada di industri musik. Visinya bisa melihat jauh lebih luas, mengetahui potensi artis selanjutnya yang bakal digandeng.
Dnanda menceritakan proses kreatif di balik penciptaan dan perekaman lagu. Pria yang namanya dikenal setelah mengikuti salah satu ajang pencarian bakat itu terinspirasi dari kisah pribadinya, pengalaman patah hati dengan sang kekasih karena jarak yang memisahkan.
Menurut Dnanda, dia memiliki kekasih sejak duduk di bangku SMA. Ketika berkuliah, keduanya harus tinggal di kota berbeda. Saat itulah banyak kesalahpahaman terjadi hingga hubungan menjadi renggang.
"Menulisnya butuh meditasi, pengalaman cukup pahit sampai akhirnya hancurlah hubungan. Biasanya enggak bisa bikin lagu dalam kondisi galau," kata Dnanda.
Dia yang sejak kecil sudah bercita-cita menjadi musisi turut mengaransemen lagu. Judika memberikan banyak masukan mengenai lagu hingga hadirlah hasil akhir yang sudah diperdengarkan ke publik.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.