
Nasional
90 Persen Oksigen untuk Medis
Polisi akan menindak siapa pun yang menaikkan harga oksigen secara tidak wajar.
JAKARTA – Pemerintah memutuskan 90 persen produksi oksigen nasional akan digunakan untuk kebutuhan medis. Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi situasi darurat seiring terus meningkatnya kasus positif Covid-19 dan kebutuhan oksigen di rumah sakit (RS) yang terus meningkat.
“Kami sudah meminta kepada menteri perindustrian agar memerintahkan produsen oksigen mengalokasikan 90 persen produksinya untuk kebutuhan medis,” kata Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual terkait PPKM Darurat, Kamis (1/7).
Luhut juga meminta masing-masing provinsi untuk membentuk satuan tugas (satgas) guna memastikan ketersediaan oksigen, alat kesehatan (alkes) dan farmasi. Satgas tersebut nantinya diminta untuk berkoordinasi langsung dengan menteri kesehatan jika terjadi masalah suplai.
“Tadi kami sudah rapat, dari apa yang kami lihat, kalau keadaan seperti ini insya Allah kita semua tidak akan masalah soal ini, termasuk soal obat-obatan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan mulai menata pasokan oksigen selama masa puncak penularan Covid-19 gelombang dua saat ini. Budi menjelaskan, pelaksanaan ini akan melibatkan TNI dan Polri agar memang pasokan oksigen terpenuhi.
“Oksigen itu akan kita rapihkan suplai dan demand-nya, semua rumah sakit di Jawa. Lalu, kami akan menaruh orang di RS bahwa manajemen ini dijalankan dengan baik. Melibatkan TNI dan polri,” ujar Budi.
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY akan membentuk satgas oksigen. Satgas ini nantinya khusus menangani ketersediaan pasokan hingga distribusi oksigen yang masuk ke DIY. Ketersediaan oksigen di DIY belakangan ini terus menipis. Hal ini karena kebutuhan yang meningkat menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan di DIY.
Bahkan, peningkatan kebutuhan oksigen di DIY ini mencapai tiga kali lipat di Juni 2021. Sehingga, pembentukan satgas oksigen ini nantinya diharapkan dapat menjaga ketersediaan oksigen khususnya untuk penanganan Covid-19 di DIY.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan, satgas oksigen ini ditangani oleh dua organisasi perangkat daerah, yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY. “Leading-nya ada di Disperindag dan Dinkes,” ujar Aji.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sempat kewalahan karena kebutuhan oksigen yang cukup tinggi. Kebutuhan oksigen untuk seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 DIY dipasok oleh PT Samator yang berlokasi di Jawa Tengah. Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah, Mohammad Komarudin, mengatakan, pihaknya terpaksa mendatangkan oksigen dari distributor lain agar pasokan oksigen tetap terjaga.
Pihaknya mendatangkan oksigen bahkan dari Surabaya dan Denpasar karena distribusi dari PT Samator tidak dapat mengimbangi kebutuhan oksigen yang naik drastis.
“Kami mendatangkan supplier baru tidak hanya dari PT Samator, Samator juga terbatas karena harus berbagi dengan RS lain. Kami pernah datangkan satu truk dengan 200 tabung oksigen dari Denpasar,” kata Komarudin.

Diawasi polisi
Polda Metro Jaya akan mengawasi harga tabung oksigen di tingkat pengecer untuk mengantisipasi adanya oknum yang mencoba mengambil keuntungan secara tak wajar di tengah tingginya permintaan. “Jangan sampai ada bermain-main untuk mencoba menyimpan atau menaikkan harga. Kami akan pantau,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis.
Auliansyah menegaskan, pihak kepolisian tidak akan segan melakukan penindakan terhadap oknum yang mencoba melakukan aksi ambil untung dengan menaikkan harga tabung oksigen dan oksigen dengan tidak wajar. Polda Metro Jaya telah mengadakan pertemuan produsen serta distributor, dan memastikan tidak ada kenaikan harga.
“Kalau seandainya harga bermain berarti itu ada di hilir di toko-toko retail, mungkin di toko alat kesehatan atau mungkin ada perorangan yang membeli banyak, kemudian mencari keuntungan di sini,” ujar dia.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.