Keluarga
Asoy Geboy, Naik Sepeda Balap
Jumlah pengguna sepeda di Jakarta selama masa PSBB transisi meningkat hingga 10 kali lipat.
Sebuah foto yang menunjukkan rombongan pesepeda yang melaju di jalur kanan viral di media sosial. Foto itu juga menunjukkan pengendara sepeda motor yang mengangkat jari tengahnya ke arah rombongan pesepeda itu.
Mulanya, foto ini diunggah oleh akun @samartemaram di Twitter. Akun tersebut menulis "caption" soal pengendara motor yang berani mengacungkan jari tengah kepada rombongan pesepeda yang menggunakan jalur kanan tersebut. "Berani-beraninya sama pejuang antipolusi ibukota," tulis @samartemaram.
Lewat akun Instagram-nya, komunitas pesepeda yang terkait dengan masalah ini yaitu @goshow.cc memberikan klarifikasi dalam bahasa Inggris. Mereka mengakui bahwa lokasi foto tersebut berada di kawasan Dukuh Atas. Mereka mengaku memang ada di jalur kanan, tapi ini karena ada bus yang sedang menyeberang di "underpass" Dukuh Atas.
"Ya, kami berkendara di jalur kanan untuk melewati lalu lintas turun di dukuh atas. Hal ini disebabkan adanya bus yang menyeberang ke underpass dukuh atas..," tulis @goshow.cc.
Belakangan akun Instagram komunitas pesepeda @goshow.cc yang sempat menjelaskan kejadian itu akhirnya meminta maaf usai menimbulkan polemik di tengah masyarakat tentang pesepeda versus pengendara motor.
Sebuah foto dengan tulisan "MAAF" terpampang diunggahan terakhir akun itu. Akun ini juga turut menuliskan pernyataan mereka terkait permintaan maaf ini. "Atas keramaian beberapa hari lalu, kami dari komunitas #GoShowcc mengaturkan permohonan maaf kepada masyarakat," tulis akun itu.
Terlepas dari polemik yang sempat muncul, tak dipungkiri jumlah pengguna sepeda meningkat selama pandemi Covid-19. Menurut catatan The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), jumlah pengguna sepeda pada titik tertentu di Jakarta selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi meningkat hingga 10 kali lipat.
Peningkatan itu juga bisa dilihat dari semakin banyaknya komunitas dan pengguna road bike atau sepeda balap yang sebelumnya lebih banyak digunakan oleh atlet.
Salah satu komunitas road bike yang cukup eksis dan belakangan ramai diperbincangkan adalah GoShow. Ade Sopah, salah satu pengurus komunitas GoShow, mengatakan bahwa komunitas ini terbentuk karena anggotanya memiliki kesamaan minat yaitu bersepeda road bike dan menyukai latihan kecepatan.
Para anggota GoShow juga ternyata sudah memulai bersepeda empat bahkan 10 tahun lalu, jauh sebelum pandemi Covid-19. “Kami memiliki satu passion yang sama, tentu saja selain road bike yang memang adalah pengikat utama komunitas ini, kami semua menyukai metode latihan yang mengutamakan kecepatan,” kata Ade saat dihubungi Republika, Rabu (9/6).
Secara resmi, kata Ade, GoShow saat ini mempunyai 20 anggota aktif. Namun pada kenyataannya, banyak pegiat sepeda balap lain yang ikut bergabung saat mereka sedang latihan, baik yang mereka kenal maupun tidak. Pada intinya, GoShow selalu terbuka dengan kehadiran anggota baru, dengan syarat mereka harus rutin ikut latihan bersama.
Ade tak memungkiri bahwa selama pandemi Covid-19, peminat road bike jauh lebih meningkat dari sebelumnya. Bahkan menurutnya banyak juga pesepeda yang bergeser dari sebelumnya sepeda lipat, kini mulai meminati road bike. Bagaimanapun, bagi Ade, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk bersepeda adalah kabar menggembirakan.
“Tentunya kami senang karena olahraga sepeda mulai diminati. Kami sangat menghindari untuk menggunakan kata ‘pesepeda pandemi’. Ya, kalau memang pandemi ini menjadi titik balik pesepeda tersebut menjadi lebih sadar berolahraga, bukan hal yang salah juga kan,” jelas Ade.
Kami sangat menghindari untuk menggunakan kata ‘pesepeda pandemi’.
Ade Sopah
Untuk waktu latihan, GoShow biasanya memulai perjalanan mulai dari pukul 05.15 pagi, agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. Karena pada hari kerja, pukul 07.00 lalu lintas sudah ramai, sehingga tidak kondusif baik bagi pesepeda road bike maupun pengguna lainnya.
“Berterima kasih kepada pemerintah karena telah memberikan kesempatan kepada kami, penggiat road bike, untuk menggunakan Jl Jend Sudirman dari jam 05.00-6.30,” kata Ade.
Mengalir saja
Salah satu pesepeda road bike pemula adalah Wulan Permata. Perempuan asal Bandung ini mengaku mulai tertarik bersepeda road bike setelah melihat teman-teman kerjanya rutin bersepeda road bike di masa pandemi. “Lihat dari postingan teman, kok keliatan keren ya mereka, perempuannya juga kelihatan cool gitu pas naik sepeda road bike,” kata Permata.
Meski tertarik, ia sempat ragu untuk mencoba road bike. Bukan saja karena harga sepedanya cenderung mahal, namun juga kecepatan bersepedanya yang tinggi bahkan bisa mengimbangi motor. Sehingga ia baru memutuskan untuk menggiati road bike pada awal tahun 2021. “Untuk sepedanya juga beli yang nggak mahal banget, tapi cukup okelah bagi pemula,” kata Permata.
Adapun perlengkapan road bike yang harus dipakai atau dibawa antara lain helm, kacamata, botol minum, ponsel dan uang tunai. Menurutnya beberapa perlengkapan itu sudah cukup bagi pegiat road bike pemula.
Sejauh ini, dia masih bersepeda pada hari libur di sekitar area Kota dan Kabupaten Bandung saja. Karena belum bergabung dengan komunitas road bike, terkadang ia bersepeda dengan teman-temannya, tetapi lebih sering bersepeda sendiri.
“Alasannya karena kadang nggak bisa ikut terus latihan sama komunitas tertentu, jadi ya mengalir saja, enggak mau dipersulit, kalau lagi bisa sepedaan terus kebetulan anak komunitas latihan juga ya gabung. Kalau nggak kebetulan bareng, jalan sendiri,” kata dia.
Saling Menghormati dan Taat Aturan
Menyusul sempat viralnya foto ketegangan antara pengendara sepeda balap (road bike) dan pengendara motor di jalan protokol, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpesan agar semua pengendara kendaraan harus saling menghormati dan mengikuti aturan.
"Semua ingin pesepeda dan kendaraan bermotor saling menghormati dan mengikuti aturan. Nomor satu adalah keselamatan, khususnya keselamatan bagi pengguna jalan yakni orang lain dan dirinya," kata Anies.
Anies menyebut pengguna jalan seluruhnya harus memperhatikan prioritas mulai dari pejalan kaki, pesepeda, hingga pengendara kendaraan bermotor. "Itu semua adalah pengguna jalan. Karena itu saling menghormati, ikuti ketentuan yang ada, dengan demikian perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya akan selamat," ucap Anies.
"Jadi sadarilah bahwa jalan ini bukan milik satu jenis moda transportasi, jadi jangan sampai ada yang menggunakan jalan tanpa memikirkan keselamatan orang lain maupun keselamatan dirinya," ujar Anies.
Ade Sopah, salah satu pengurus komunitas GoShow, turut mengapresiasi kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menyediakan jalur untuk pegiat road bike di jalanan ibu kota seperti di Sudirman-Thamrin.
Menurutnya, kebijakan pemerintah ini memberikan kesempatan kepada para pegiat road bike untuk berlatih dengan aman dan nyaman dari pukul 05.00 hingga pukul 06.30.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.