Jawa Timur
Varian Delta di Jatim Menyebar di Tiga Daerah
Varian baru Covid-19 yang menyebar di Jatim berasal dari transmisi lokal.
GRESIK – Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana mengatakan, varian Delta telah tersebar dan ditemukan menginfeksi pasien di tiga daerah di Jatim. Varian virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India itu telah terkonfirmasi ada di Bangkalan, Bojonegoro, dan Sampang.
“Untuk terbanyak di Bangkalan, lalu Bojonegoro, dan Sampang,” kata Herlin di Pendopo Alun-alun, Kabupaten Gresik, Jatim, Selasa (22/6).
Namun, Herlin tidak menyebutkan secara rinci jumlah atau angka pasien di masing-masing wilayah. Dia hanya mengingatkan untuk memaksimalkan pencegahan di level hulu atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Penanganan di hulu dinilainya menjadi cara efektif mengurangi beban rumah sakit.
"Kami berharap, dengan upaya itu nanti di level hilir tidak kelabakan, sehingga rumah sakit juga tidak penuh seperti sekarang,” kata Herlin.
Dia mengatakan, kondisi rumah sakit di Jatim saat ini tingkat keterisiannya atau bed occupancy ratio (BOR) pada ruang intensive care unit (ICU) sudah sangat tinggi, menunjukkan angka 73 persen. Pihaknya masih terus memantau sampai seberapa tinggi penambahan jumlah kasus.
“Sebab, teorinya jika BOR sudah di atas 60 persen, maka harus menambahi 30 persen tempat tidur, dan jika di atas 80 persen, harus menambah 40 persen tempat tidur dan rumah sakit lapangan,” kata dia.
Dia menambahkan, varian baru Covid-19 yang menyebar di wilayah setempat berasal dari transmisi lokal, bukan dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang tiba beberapa waktu lalu. Hal ini, kata Herlin, harus menjadi perhatian bersama bahwa hasil pemeriksaan kepada pasien yang positif Covid-19 dari Laboratorium Unair menunjukkan mereka terkena varian Delta dari transmisi lokal.
Herlin meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan. Terungkapnya varian Delta dari transmisi lokal karena pasien Covid-19 varian baru itu rata-rata orang yang tidak pernah ke luar negeri. Ia pun mewanti-wanti agar semua pihak waspada.
“Kalau varian Wuhan kemarin tidak seagresif virus India ini, sehingga saat ini bisa menyebar lebih cepat, dan angka positif juga menjadi lebih cepat naik, karena penularannya cukup cepat,” ujar dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.