Nasional
Rabithah Alawiyah Sarankan Parpol Islam Bersatu
Jika kebersamaan antarpartai Islam bisa dibangun akan menjadi kekuatan yang luar biasa.
JAKARTA—Rabithah Alawiyah Indonesia menerima kunjungan silaturahim pengurus DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senin (21/6). Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein Umar bin Smith menyambut baik silaturahim partai yang dipimpin Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) ini.
Dalam pertemuan, Habib Zein mengaku menitipkan pesan kepada PKB agar memelopori persatuan umat. Rabithah Alawiyah menyarankan parpol berbasis Islam dapat menyatukan visi. Selain PKB masih ada PKS, PPP, dan PAN. Menurut Habib Zein, penyatuan visi ini untuk kepentingan umat.
”PKB, PPP, PKS, dan PAN, kalau misalnya bisa bersama-sama, masing-masing punya jagoan, tapi kebersamaan menjadi fokus yang merepresentasikan Muslim. Kalau ini sampai bawah, saya yakin bisa mengimbagi kekuatan yang lain,” ujar Habib Zein di Kantor Pusat Rabithah Alawiyah, Jakarta, Senin (21/6).
Habib Zein mengatakan, jika kebersamaan antarpartai Islam bisa dibangun akan menjadi kekuatan yang luar biasa. "Mungkin saya salah, tapi pandangan awam, menyerap di daerah, ini kok tidak ketemu-ketemu padahal frekuensinya sama. Sudah pada tune in, tapi kok tidak ketemu. Ini yang mungkin dengan kawan PKS, PPP, PAN, bisalah kita dijadikan kabel," ujar Habin Zein.
Terkait PKB, Habib Zein menilai, partai yang didominasi warna hijau itu memiliki modal kuat karena didukung oleh kelompok Nahdlatul Ulama (NU). "Para kiai ini kan boleh dikata bukan pimpinan formal, tapi sangat berpengaruh, sama dengan para habaib. Ada beberapa titik yang sifatnya ini satu magnet yang perlu dirangkul," ujar Habib Zein.
PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin, kata dia, perlu lebih intens lagi mendekatkan diri dengan para ulama. Komunikasi tersebut, ia harapkan dapat membuat PKB lebih kuat dan solid.
"Jahitan ini akan menarik yang lain lagi, membuat seperti klaster-klaster. PKB ini modalnya kuat sekali saya lihat secara awam, kepada para kiai, habaib, perlu dijahit lagi,” ujar Habib Zein.
Gagasan pembentukan poros partai Islam sebenarnya sudah lebih dulu disuarakan PKS dan PPP. Namun, PAN dengan tegas menolak gagasan parpol poros Islam di Pemilu 2024. Sementara, Cak Imin mengaku jika partai berbasis Islam berkoalisi akan mencukupi syarat presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan koalisi itu. "Pertama adalah momentum, dan kedua adalah hitungan kalah menangnya. Kalau bisa gabung itu terbaik,” ujar Cak Imin.
Secara khusus, ia mengaku berharap mendapat masukan dari para habaib dan ulama untuk kemajuan PKB di tengah pandemi Covid-19. "Kita ingin bersama Rabithah Alawiyah, mendapatkan masukan, arahan, terutama di tengah kondisi sulit akibat pandemi," ujar Cak Imin.
Wakil Ketua DPR ini mengatakan, silaturahim di tengah pandemi menjadi sangat penting. Apalagi PKB adalah partai yang lahir dari kalangan kiai dan ulama, yang diharapkan membawa keberkahan dan semangat baru Untuk kepentingan umat. "Di kalangan kami, PKB dan NU, habaib ini istimewa, menjadi salah satu yang mengayomi. Banyak habaib di PKB yang senantiasa memberikan bimbingan," ujar Cak Imin.
PKB yang lahir dari kalangan kiai dan ulama, didirikan dengan tujuan untuk kepentingan umat. Dalam silaturahim itu, Gus Ami meminta doa dan arahan dari habaib agar perjuangan PKB dimudahkan dan membawa keberkahan. "Insya Allah setelah sowan ke para habaib, PKB akan semakin besar,” tegas dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.