Pasmina plisket | Dokumentasi put.key

Belanja

Jurus Pilih Hijab yang Nyaman

Sejumlah jenama mampu menjual habis koleksi terbaru hijab dalam hitungan menit.

Model jilbab sangat beragam di pasaran. Tren jilbab selalu muncul membuat gaya berhijab menjadi lebih modis. Terlebih motif dan tipe hijab yang dihadirkan pun sangat beragam. Ada yang bermotif, ada yang polos. Ada yang berbahan katun, ada pula yang terbuat dari kain berbahan serat alam.

Menariknya, beragam jenis dan tipe hijab itu tak pernah kehilangan peminat. Bahkan, beberapa jenama mampu menjual habis koleksi hijab terbaru dalam waktu singkat.  Qonita (36 tahun) membenarkan bahwa gaya jilbab kian beragam saat ini. Membuat pemakainya selalu memiliki pilihan baru untuk bergaya. “Saya mengikuti tren jilbab,” kata dia kepada Republika, akhir pekan lalu lalu.

Misalnya saja, jenama Ria Miranda yang baru saja mengeluarkan koleksi pasmina instan, yang memudahkan pemakaiannya. Ada juga jilbab segitiga instan juga sedang tren di pasaran.

photo
Aneka pilihan hijab di Pasar Tanah Abang, Jakarta. (Republika/Thoudy Badai)

Qonita mengamati pasmina instan menawarkan pilihan warna-warna polos yang lembut. Berbeda dengan jilbab segitiga instan yang cenderung memiliki warna cerah dengan motif bervariasi. Kemudian, jenama Kamiidea memilih earth tone untuk koleksi jilbab segi empat.

Sedangkan, jenama Buttonscarves tetap setia dengan koleksi yang dibalut warna lembut, dengan motif bunga, kupu-kupu, hingga renda. “Jadi setiap brand trennya berbeda, tapi memang lebih banyak yang simpel,” ujar Qonita.

Jika diminta memilih, ibu dua anak itu lebih menyukai jilbab segi empat, dengan warna lembut dan motif bunga atau hewan. Meski begitu, dia mengaku tetap suka jilbab segi empat polos. Di masa pandemi ini, dia biasanya menyesuaikan jilbab dengan masker. Untuk pemakaiannya, Qonita lebih suka model yang simpel, meskipun terkadang suka mencoba-coba model asimetris.

Dia mengatakan memiliki banyak koleksi jilbab, mulai dari segi empat bermotif, segi empat polos, pasmina motif, pasmina polos, jilbab instan model pasmina atau segitiga, hingga bergo. “Apakah mengikuti tren jilbab? Iya sangat,” kata dia.

 

 
Apakah mengikuti tren jilbab? Iya sangat.
QONITA, Hijaber
 

Untuk masalah harga, Qonita biasanya memakai jilbab dengan harga berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu. Jenama favoritnya adalah Kamiidea dan Ria Miranda, tapi dia juga menyukai koleksi Buttonscarves, Vanila Hijab, dan Noore.

Berbeda dengan Qonita, Ummi Hadyah Saleh mengatakan lebih menyukai jilbab model pasmina. Pun masalah model pakainya, Ummi biasanya menyesuaikan dengan suasana hati. “Kalau acara nikahan agak dimodelin dikit. Kalau acara formal, model pasmina biasa saja. Enaknya pasmina itu simpel, nggak ribet,” ujar wanita yang akrab disapa Umay itu.

Dia gemar mengikuti tren jilbab sejak duduk di bangku kuliah beberapa tahun lalu. Namun sejak bekerja, dia tak begitu aktif mengamati tren jilbab kekinian. “Kalau pergi ya tergantung suasana hati,” kata dia.

Umay biasanya tidak menentukan harga tertentu untuk membeli jilbab. Dia lebih melihat apakah warna jilbab itu bagus atau tidak? Jika malas ke pusat perbelanjaan, Umay memilih beli di toko daring. “Lebih ke warna, saya suka yang model pasmina biasa saja. Soalnya, kalau pasmina yang model nggak bisa di-gaya-gayain jilbabnya,” ujar dia.

Umay tak suka jilbab dengan material licin. Untuk jilbab plisket, Umay juga merasa tak cocok mengenakannya. “Saya kurang suka karena garis-garis, lebih suka yang polos ceruti. Kalau plisket agak licin, jadi lebih yang biasa saja,” kata Umay.

photo
Perempuan berhijab (ilustrasi) - (Dokumentasi put.key)

 

Praktis

Beragam jenis hijab menawarkan kenyamanan dan kepraktisan untuk mengenakannya. Satu jenis hijab yang saat ini banyak dicari di antaranya adalah pasmina plisket. Meski tak semua pengguna hijab menyukai jenis ini karena dianggap licin, rupanya pasmina ini tak kehilangan penggemarnya.

"Mungkin karena alasan praktis ya," ujar Annisa Putri (21 tahun), pemilik jenama Put.Key yang menjual berbagai koleksi hijab dan item penunjangnya itu.

Melalui lokapasar dan sejumlah akun media sosial, perempuan yang biasa disapa Putri itu menawarkan koleksi hijab yang sebagian besar mudah digunakan dan cukup praktis. "Seperti pasmina plisket ini, tidak perlu disetrika karena bahannya memang sudah cukup rapi," kata dia.

Cukup menyematkan peniti atau jarum pentul yang telah disesuaikan dengan bentuk wajah, maka pasmina plisket sudah dapat digunakan dengan berbagai gaya. Bisa diikat ke belakang pada bagian yang tersisa atau divariasikan dengan menyematkan bros atau aksesori lain yang mempercantik hijab.

Harganya pun tak terlalu mahal. "Biasanya berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu, kita sudah bisa mendapatkan pasmina plisket dengan kualitas baik," ujarnya.

Berminat mencoba?

Pilih yang Tepat

Agar dapat menggunakan hijab dengan tepat dan benar, ada sejumlah kiat yang dapat diterapkan. Apa sajakah?

1. Pilih motif jilbab yang sesuai dengan pakaian yang akan dipakai saat itu.

Sebaliknya jika memakai baju polos, maka gunakan jilbab motif yang sesuai. Jika ingin motif semua, maka lebih baik untuk memilih warna senada agar tidak terlalu ramai.

2. Pilih bahan yang nyaman.

Ini terutama mencari bahan yang tak mudah kusut saat terkena angin atau air wudhu. Material voal biasanya memudahkan penggunaaan karena rapi sepanjang hari.

3.  Sesuaikan hijab dengan bentuk muka.

Model jilbab segi empat, yang dipakai dengan melipat menjadi segi tiga, biasanya dapat membuat wajahnya terlihat lebih tirus. Sedangkan, model pasmina dinilai justru membuat wajah lebih bulat.

4. Berikan perawatan yang tepat.

Untuk masalah perawatan, disarankan tidak mencuci hijab dengan mesin cuci, melainkan cukup dicuci dengan tangan. Lebih baik bila merendam jilbab menggunakan deterjen terlebih dulu, kemudian dijemur dengan cara dibalik bagian dalamnya. Jangan terlalu panas saat menyetrika, karena bisa merusak jilbab. Setelah itu disimpan di lemari atau di rak khusus jilbab.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by put • key (@put.key)

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat