Inovasi
Tumbuh Kembang di Ruang Digital yang Aman
Dengan pengawasan yang baik, mengenal teknologi sejak dini menyimpan berbagai manfaat.
Mengenalkan teknologi kepada anak sejak usia dini, bukanlah sebuah keputusan yang salah. Dengan pengawasan dan kendali dari orang tua, yang juga disesuaikan dengan kebutuhan anak, proses mengenal teknologi bisa menyimpan banyak manfaat.
Banyak hal yang dapat diperoleh anak ketika menggunakan perangkat elektronik jika tepat guna, seperti mengasah kreativitas, mengasah sensori untuk mengenal gambar, bentuk, warna, angka, huruf, hingga belajar membaca. Sejalan dengan strategi inovasi, pada pertengahan Juni mendatang, Huawei akan memperkenalkan perangkat mobile yang didesain secara khusus bagi anak-anak, yakni tablet MatePad T10 Kids Edition.
Tablet ini pun menjadi gawai besutan Huawei pertama di segmen anak yang diluncurkan di regional Asia Pasifik. Country Head Huawei Consumer Business Group (CBG) Indonesia Patrick Ru menjelaskan, hadirnya tablet khusus anak merupakan bentuk komitmen Huawei untuk memberikan perangkat yang nyaman dan tepat bagi anak. “Tablet khusus untuk anak ini sudah dikembangkan oleh Laboratorium Huawei. Bukan hanya aman dan tepat bagi anak-anak, tetapi orang tua pun akan nyaman ketika memberikan tablet tersebut bagi anaknya,” ujar Ru, melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (8/6).
MatePad T10 Kids Edition, akan hadir dengan sederet fitur mumpuni yang secara khusus telah disesuaikan untuk anak-anak, seperti layar yang besar, serta sederet fitur perlindungan mata. Selain itu, tablet ini juga dilengkapi dengan case berbahan dasar silikon yang nyaman dan aman digenggam anak-anak.
Tak hanya dari sisi hardware, dari segi konten dan ekosistem didalamnya pun diperuntukkan bagi anak-anak, baik untuk mendukung pembelajaran, maupun melatih kreativitas si kecil. Li Xi selaku APAC Product Expert, Huawei Consumer Business Group menyebutkan, ada tiga manfaat dan kebutuhan dari produk elektronik.
Hal tersebut, menurut Xi, menjadi landasan bagi Huawei terus berinovasi. Ketiga manfaat tersebut, adalah terus meningkatnya permintaan anak-anak akan pendidikan daring, produk elektronik kini makin harus mampu mendukung terobosan teknologi, dan makin bertambah cerdasnya berbagai produk teknologi
Integrasi Ekosistem Hiburan
Situasi pandemi, telah membuat rumah bertransformasi menjadi sekolah dan pusat tumbuh kembang anak. Orang tua pun, banyak yang memanfaatkan gawai sebagai sarana pendukung belajar.
Oleh karena itu, teknologi yang ramah anak kini menjadi sangat dibutuhkan. Pekan ini, LG Electronics (LG) bekerjasama dengan Highbrow meluncurkan layanan video streaming yang ditujukan untuk pendidikan anak, khususnya untuk usia dibawah sebelas tahun.
Kerjasama ini membuat pengguna Smart TV LG yang didukung sistem operasi webOS 4.0 dan versi setelahnya dapat menikmati layanan LG Content Store yang tersedia didalamnya. LG pun mengkonfirmasi ketersediaan layanan streaming video pendidikan ini tersedia di 145 negara, termasuk Indonesia.
Senior Supervisor Corporate Communication PT LG Electronics Indonesia, Dhita Ayuningtyas mengungkapkan, hadirnya layanan baru ini di ekosistem LG, merupakan upaya LG untuk menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi anak-anak. “Berbagai tayangan yang dihadirkan, diharapkan juga mampu memacu perkembangan kognitif anak, dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.
Highbrow merupakan aplikasi yang menyediakan berbagai konten pendidikan berbasis video-on-demand (VoD) bagi anak-anak. Lebih dari 10 ribu video telah dibuat dengan topik bahasan yang bervariasi, di antaranya ilmu alam, musik, bahasa, hingga kemanusiaan.
Untuk memastikan kualitas kontennya selalu tersaji segar dan menarik minat penonton usia muda, Highbrow berkolaborasi dengan lebih dari 200 pembuat konten global. Termasuk didalamnya, Pinkfong yang dikenal salah satunya melalui lagu dan video Baby Shark.
Berbagai tayangan yang dihadirkan, diharapkan juga mampu memacu perkembangan kognitif anak, dengan cara yang menyenangkan.
DHITA AYUNINGTYAS, Senior Supervisor Corporate Communication PT LG Electronics Indonesia.
Yang Terpopuler:
Di Indonesia, aplikasi yang paling populer di kalangan anak-anak, di antaranya:
1. Youtube (32,99 persen).
2. WhatsApp (21,47 persen).
3. Tiktok (10,18 persen). Aplikasi ini pun mulai dilirik untuk digunakan sebagai platform metode pembelajaran kreatif di Indonesia.
Dari segi ketertarikan terhadap gim, Roblox menempati urutan paling populer di kalangan anak-anak Indonesia dengan persentase 8,27 persen, disusul Free Fire, dan Mobile Legends: Bang Bang.
Dari semua wilayah, anak-anak dari Kazakhstan merupakan pemimpin dalam mengunjungi situs-situs yang berkaitan dengan permainan komputer dengan presentasi mencapai 26,01 persen). Di tempat kedua adalah anak-anak dari Inggris sekitar 19,4 persen.
Gambaran yang sangat berbeda, justru hadir di India. Di mana anak-anak hampir tidak pernah mengunjungi situs yang berkaitan dengan video game dari PC, dengan presentase sekitar lima persen.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.