Anak-anak dan teknologi (Ilustrasi) | Dok Kaspersky

Inovasi

Tumbuhkan Minat Teknologi pada Anak 

Anak modern tumbuh dengan gawai di tangan mereka sejak usia sangat muda.

Dalam The Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum memprediksi 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh teknologi automasi pada 2025. Sementara itu, 97 juta peran baru akan muncul dengan pembagian kerja baru antara manusia, mesin, dan algoritma. 

Situasi ini mengindikasikan pekerjaan masa depan akan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kapabel dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan terampil berpikir kritis. Namun sayangnya, hal ini masih menjadi tantangan bagi generasi muda Indonesia. 

Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 dari OECD  menunjukkan, nilai kompetensi matematika pelajar Indonesia hanya menempati peringkat 72 dari 78 negara, sementara sains pada peringkat 70 dari 78 negara. Nilai di kedua kategori tersebut masih di bawah rata-rata dunia dan cenderung stagnan selama 10 hingga 15 tahun terakhir.

Sebagai bagian dari kampanye tahunan HP 40 Days of Doing Good, HP Inc Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengimplementasikan STEM Education for Children untuk 50 pelajar dan 10 guru dari SDN Lenteng Agung 01 Jakarta dan SDN Pepelegi 2 Sidoarjo. Program edukasi ini diharapkan dapat mendukung para pelajar dalam menumbuhkan minat pada bidang STEM dan mengasah keterampilan abad 21 sejak dini.

Fiona Lee selaku Managing Director HP Indonesia menjelaskan, program ini merupakan yang terbaru dari serangkaian inisiatif pendidikan yang diluncurkan HP, yang difokuskan di Indonesia. “Hal ini termasuk HP LIFE dan Tech Hubs, yang menunjukkan komitmen kami terhadap pendidikan di Indonesia dan membawa pengalaman teknologi serta pembelajaran ke daerah terpencil untuk mendorong kesetaraan digital yang lebih baik,” ujar Fiona, dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (4/6).  

Menurutnya, melalui STEM Education for Children, HP ingin membangkitkan antusiasme para pelajar terhadap STEM dan mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di masa depan. Keterlibatan mereka dalam eksperimen di program ini pun diharapkan dapat menginspirasi untuk menikmati pembuatan karya melalui teknologi. 

photo
Pelatihan STEM untuka nak SD kerjasama HP Inc dan PJI - (Dok Prestasi Junior Indonesia)

Upaya ini juga dilakukan untuk mendukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam menggalakkan Gerakan Literasi Nasional yang menyertakan literasi sains sebagai satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai pelajar Indonesia.

Selama pelatihan, peserta terlibat dalam serangkaian pembelajaran interaktif seputar teknologi dan energi yang digelar secara daring. Melalui kurikulum HP Life, para pelajar diajak memahami pentingnya menghemat penggunaan energi dan memanfaatkan berbagai energi terbarukan yang ada di sekitar mereka. Pada sesi eksperimen, mereka juga membuat prototipe lampu lalu lintas untuk memahami aplikasi konversi energi dan juga cara kerja teknologi. 

Co-Founder and Academic Advisor PJI  Robert Gardiner menyampaikan, pihaknya senang dapat melanjutkan kemitraan bersama HP Indonesia tahun ini. “Eksperimen teknologi yang memiliki aplikasi di kehidupan nyata memberikan pengalaman dan cara berpikir baru bagi para pelajar sekolah dasar,” ujarnya. 

Menurut Gardiner, partisipasi dalam pembelajaran STEM yang berbasis pengalaman di usia muda akan membangun fondasi yang kuat di mana pengembangan pengetahuan lebih lanjut dapat terjadi. Selain itu, aktivitas-aktivitas ini turut mengasah soft skills abad 21 mereka, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

Melalui kampanye tahunan 40 Days of Doing Good, karyawan HP di seluruh dunia terlibat menjadi sukarelawan untuk mendukung berbagai tujuan baik yang dibutuhkan oleh komunitas lokal mereka, utamanya seputar pendidikan dan pembelajaran terkait teknologi. Mendesaknya kebutuhan akan peningkatan kompetensi STEM pelajar Indonesia pun makin mendorong karyawan HP di Indonesia mengusung STEM Education for Children untuk kampanye mereka tahun ini. 

Mengintip Minat Anak 

Saat ini, dunia anak memang benar-benar tak bisa dilepaskan dari teknologi. Sebuah studi Kaspersky Safe Kids terbaru mengungkapkan apa yang diminati anak-anak selama 2020-2021. 

Dalam setahun terakhir, minat mereka didominasi TikTok yang mampu menyalip Instagram dengan tingkat popularitas hampir dua kali lipat. Tahun 2020 ternyata juga menjadi salah satu tahun yang paling tidak biasa bagi anak-anak modern.

Pandemi telah mengubah banyak situasi kehidupan umum di seluruh dunia, termasuk pendidikan, bertemu teman dan keluarga, rekreasi, dan hiburan. Kaspersky menganalisis data anonim, seperti riwayat pencarian, aplikasi Android paling populer, dan kategori laman yang diperoleh secara sukarela oleh para pengguna Kaspersky Safe Kids.

Pakar analisis konten laman di Kaspersky, Anna Larkina menjelaskan, anak-anak modern tumbuh dengan gawai di tangan mereka sejak usia sangat muda. Sehingga mereka beradaptasi dengan ruang digital dan menguasai teknologi baru lebih cepat. “Kami melihat bagaimana TikTok menjadi salah satu trendsetter utama di kalangan anak-anak dalam waktu singkat dan terus menarik perhatian mereka,” ujar Larkina.

Pada saat yang sama, ia melanjutkan, YouTube ternyata juga  tidak kehilangan pijakan dan tetap menjadi pemimpin dalam popularitas di kalangan anak-anak. 

Sebagian karena banyaknya variasi video, rekaman permainan video game, hingga klip seputar pendidikan, dan masih banyak lagi. Menurutnya, memahami dan menganalisis minat anak-anak di internet dapat membantu para orang tua untuk dapat memerhatikan masalah keamanan. 

Misalnya, dengan mengetahui jenis musik apa yang didengarkan seorang anak, siapa vlogger favoritnya atau permainan apa yang dimainkannya, orang tua dapat memperkuat hubungan kepercayaannya dengan anak. “Hal ini juga akan memungkinkan orang tua membantu anak-anak mereka dalam melindungi diri dari potensi bahaya di dunia daring,” kata Larkina. 

 
Eksperimen teknologi yang memiliki aplikasi di kehidupan nyata, memberikan  pengalaman dan cara berpikir baru bagi pelajar sekolah dasar.
FIONA LEE, Managing Director HP Indonesia.
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat