Ekonomi
BEI: IPO Go To Bisa Tingkatkan Jumlah Investor
Bergabungnya dua raksasa teknologi Indonesia dinilai akan menguntungkan sektor UMKM.
JAKARTA – Entitas gabungan Gojek dan Tokopedia atau Go To diharapkan bisa tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika hal itu terlaksana, BEI menilai, initial public offering (IPO) Go To akan mendatangkan manfaat bagi sejumlah pihak termasuk pasar modal.
"Jika IPO Go To ini terlaksana dengan baik maka akan membawa dampak yang positif bagi pasar modal Indonesia dan perekonomian Indonesia," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Rabu (19/5).
Sampai dengan saat ini, kami belum menerima dokumen permohonan pencatatan.Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna
Menurut Nyoman, kapitalisasi pasar Go To yang besar akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kapitalisasi pasar modal Indonesia. Hal ini juga diyakini akan meningkatkan daya tarik pasar modal Indonesia di pasar global.
Nyoman optimistis, tercatatnya Go To di pasar modal Indonesia juga dapat meningkatkan jangkauan serta jumlah investor secara signifikan. Hal tersebut terlihat dari cakupan mitra pengemudi, mitra penjual, serta pengguna aktif yang dapat ikut serta menjadi investor perusahaan.
Bagi perusahaan sendiri, menurut Nyoman, tercatatnya Go To juga dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja perusahaan melalui tambahan pendanaan yang diperoleh. Melalui pasar modal, Go To dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan para stakeholder perusahaan yang selama ini telah memberikan dukungan terhadap pertumbuhan Go To.
"Peningkatan corporate governance juga menjadi manfaat yang akan dirasakan oleh perusahaan pada masa mendatang. Sehingga, perusahaan dapat dikelola secara lebih transparan, lebih akuntabel, dan lebih profesional," ujar Nyoman.
Meski begitu, BEI mengaku belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia, maupun entitas gabungan kedua perusahaan tersebut. "Sampai dengan saat ini, kami belum menerima dokumen permohonan pencatatan,” kata Nyoman.
Nyoman mengatakan, pihaknya siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI. Namun, keputusan untuk melakukan IPO tersebut merupakan sebuah keputusan perusahaan yang bersifat strategis.
Dengan demikian, dia memahami, perusahaan harus mempertimbangkan dengan matang dan mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Termasuk dalam melakukan serangkaian aksi korporasi yang dilakukan sebelum IPO.
Bergabungnya dua raksasa teknologi Indonesia tersebut dinilai akan menguntungkan sektor UMKM. Center of Reform on Economics (CORE) melihat aksi merger ini akan mengubah pola ekonomi konvensional menjadi digital secara bertahap.
"Tren berdagang secara daring akan semakin meningkat. Jika sudah demikian, salah satu sektor yang diuntungkan adalah UMKM," kata ekonom CORE Yusuf Rendy Manilet.
Yusuf mengatakan, langkah merger ini membuat potensi pergeseran arah ekonomi konvensional menuju arah digital menjadi semakin terbuka. Menurut Yusuf, pergeseran ini bisa mempengaruhi pergerakan ekosistem ekonomi digital secara keseluruhan. Dengan semakin besarnya ekosistem ekonomi digital, maka UMKM bisa memperluas cakupan pasar penjualan.
"Ini tentu akan membantu menyelesaikan salah satu masalah dari UMKM yaitu pemasaran dan akses pasar. Apalagi dalam layanan Go To ada juga layanan pembiayaan. Artinya, ada peluang Go To juga bisa ikut membantu UMKM dalam hal menyediakan pembiayaan yang mudah diakses," kata Yusuf.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.