Ilustrasi banjir di Kebon Pala Jakarta. | Prayogi/Republika.

Jakarta

Kebon Pala Terendam Banjir Dua Meter

Terdapat 300 warga Kebon Pala yang terdampak dari banjir akibat luapan Kali Ciliwung tersebut.

JAKARTA – Banjir merendam Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, kembali hingga mencapai dua meter pada Senin (17/5) pagi. Hasnan selaku Ketua RT 11 Kebon Pala mengatakan, air sudah mulai menggenangi permukiman sejak pukul 02.00 WIB dini hari.

"Ketinggian air sekitar dua meter. Air datang sekitar pukul 02.00 WIB," kata Hasnan, Senin.

Hasnan menambahkan, setidaknya terdapat sekitar 300 jiwa di wilayahnya yang terdampak dari banjir akibat luapan Kali Ciliwung tersebut. "Untuk saat ini belum ada bantuan dari pihak kelurahan ataupun pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujar Hasnan.

Salah seorang warga Kebon Pala lainnya bernama Joni mengatakan, banjir juga menggenangi rumah-rumah panggung yang digagas Pemprov DKI Jakarta. "Rumah panggung juga terendam banjir bawahnya," ujar dia.

Joni mengatakan, ketinggian air perlahan sudah mulai surut dibandingkan dini hari tadi. Selain itu, para warga di lingkungannya juga masih bertahan di rumah masing-masing. "Mereka masih bertahan di lantai dua rumah masing-masing," ujar dia.

Banjir juga merendam enam RT di Kampung Baru, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Banjir tersebut akibat meluapnya Kali Pesanggrahan. Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Pondok Pinang Admiral mengatakan, banjir ini merupakan kiriman dari Bogor.

Admiral menambahkan, air mulai naik dan merendam permukiman warga terjadi pada Senin (17/5) sekitar pukul 03.00 WIB. Adapun RT yang terdampak, yakni RT 10, 13,14,15,16, dan 17 dengan jumlah kepala keluarga (KK) terdampak mencapai sekitar 214 KK.

Berdasarkan pengukuran terakhir ketinggian air mencapai kisaran 25 cm hingga 70 cm. Adapun permukiman yang terendam air merupakan dataran rendah yang dekat dengan bantaran Kali Pesanggrahan. "Yang paling dalam itu di RT 17," katanya.

Dua perahu karet telah disiagakan untuk mengantisipasi apabila warga yang ingin dievakuasi setelah banjir. "Tim kelurahan, RT dan RW memantau kondisi lingkungan dan warga. Perahu karet siap siaga dua unit," kata Wakil Camat Kebayoran Lama, Sidik Rawanta.

Belum ada warga yang dievakuasi ke pengungsian karena dalam kondisi terkendali dan belum ada warga mengajukan bantuan logistik. Sidik menjelaskan, ketinggian banjir sebelumnya mencapai sekitar 90 cm dan hingga Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB sudah menurun mencapai 70 cm.

Seorang warga, Devi, yang tinggal di Jl Kampung Baru Blok C mengatakan, ketinggian air diperkirakan lebih dari 60 cm. "Air masuk sampai kamar dan dapur. Sebelumnya tidak ada hujan, sepertinya ini kiriman dari Bogor," kata Devi.

Sampah dibersihkan

Hujan yang cukup deras melanda Kota Depok, Ahad (16/5) malam, menyebabkan sejumlah titik di Kota Depok mengalami banjir, seperti di kawasan Mampang dan Sawangan. Banjir terjadi akibat air meluap di Kali Pesanggrahan dan Saluran Sekunder Cabang Barat.

Akibat luapan ini, beberapa jalan dan rumah warga terendam banjir setinggi kaki hingga pinggang orang dewasa di kawasan Mampang, Kali Licin, Parung Bingung dan Sawangan Permai. "Akibat banjir menyisakan banyak tumpukan sampah di saluran dan kali. Untuk itu, kami kerahkan Satgas membersihkannya," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Dadan Rustandi.

Dadan mengatakan, pihaknya menerjunkan satu regu Satgas Dinas PUPR guna melakukan pembersihan tumpukan sampah yang dibawa banjir di beberapa titik. "Satgas juga membersihkan beberapa saluran yang mampet akibat sampah," ujar dia.

Ia berharap, upaya pengangkatan sampah oleh Satgas Dinas PUPR Kota Depok bisa meminimalisasi terjadinya banjir susulan. "Mudah-mudahan tidak banjir lagi. Kami juga mengimbau masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan ke dalam saluran dan kali," kata Dadan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat