Pengendara melintas di dekat spanduk peringatan untuk pemudik di Jalan Pancoran Barat XI, Jakarta, Senin (17/5). Spanduk tersebut untuk memperingati warga yang kembali dari kampung halaman agar membawa surat bebas COVID-19. Republika/Putra M. Akbar | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

DKI tak Larang Pemudik Balik Jakarta

Wakil Gubernur DKI minta pemudik tidak bawa saudara untuk mencari pekerjaan ke Jakarta.

JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kebijakan Pemprov DKI Jakarta melakukan skrining kepada warga yang baru kembali dari kampung halaman atau melaksanakan mudik merupakan salah satu cara untuk mendeteksi potensi penularan Covid-19.

Anies mengatakan, antisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 selama masa arus mudik Lebaran masih terus dilakukan hingga sepekan ke depan. Karena itu, antisipasi terus dilakukan dengan melakukan skrining terhadap warga hingga ke tingkat RT/RW tempat tinggal.

"Saya menggarisbawahi, kebijakan Jakarta tidak pernah melarang orang masuk Jakarta, tetapi ini melakukan skirining untuk mendeteksi agar warga Jakarta yang tidak bepergian, menaati anjuran, mereka terlindungi," kata Anies usai melakukan Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama gubernur, wali kota dan bupati se-Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/5).

Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta beserta jajaran akan melakukan skrining terhadap para pemudik yang memasuki Jakarta. Skrining tersebut dilakukan dengan dua lapis, yakni lapis pertama di pintu masuk menuju Jakarta dan lapis kedua di lingkup komunitas warga.

Anies mengatakan, Gugus Tugas RT/ RW berkoordinasi dengan jajaran camat, lurah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa akan bersama-sama melakukan pendataan atas warga yg masuk ke wilayah itu. Anies meminta para Gugus Tugas RT dan RW untuk melakukan pelaporan dua kali sehari atas kondisi warga di wilayahnya.

"Jadi, ketua RT, Ketua RW, gugus tugasnya akan melakukan monitoring sehingga seluruh warga yang datang akan dilakukan pemantauan, dicek kondisinya, dipastikan bahwa yg bersangkutan sehat, yg bersangkutan tidak bergejala. Dan, akan dilakukan 'rapid test' antigen," ujar Anies.

Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 200.450 kendaraan kembali menuju Jabodetabek melalui jalan tol dari arah timur, barat, dan selatan pada 15-16 Mei 2021. "Angka ini turun 31,4 persen dari lalin normal sebesar 292.270 kendaraan," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (aniesbaswedan)

Heru juga mengatakan, untuk distribusi lalu lintas dari ketiga arah adalah sebesar 34,3 persen dari arah timur, 29,9 persen dari arah barat dan 35,8 persen dari arah selatan. Adapun arus lalu lintas dari arah timur melalui GT Cikampek Utama, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 37.603 kendaraan menuju Jakarta, turun sebesar 46,7 persen dari lalin normal 70.542 kendaraan.

Sedangkan, arus lalu lintas melalui GT Kalihurip Utama, Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 31.246 kendaraan menuju Jakarta, turun sebesar 56,2 persen dari lalin normal 71.311 kendaraan. Total kendaraan menuju Jakarta dari arah timur adalah sebanyak 68.849 kendaraan, turun sebesar 51,5 persen dari lalin normal 141.853 kendaraan.

Dari arah barat, lalu lintas menuju Jakarta melalui GT Cikupa, Jalan Tol Tangerang-Merak, adalah 59.921 kendaraan, turun 29,7 persen dari lalin normal 85.258 kendaraan. Sedangkan, dari arah selatan jumlah kendaraan yang menuju Jakarta melalui GT Ciawi, Jalan Tol Jagorawi, sebanyak 71.680 kendaraan, naik 10 persen dari lalin normal 65.159 kendaraan.

Polres Metro Jakarta Selatan juga telah menyiapkan sekitar 4.500 alat tes usap antigen yang salah satunya untuk mendeteksi paparan Covid-19 bagi para pemudik yang kembali ke Jakarta. "Kami punya stok dari polres 1.500, kemudian dapat 'drop' dari polda sekitar 3.000 swab antigen," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Azis Andriansyah.

Menurut dia, alat yang tersedia saat ini masih akan terus dipasok salah satunya dari Polda Metro Jaya menyesuaikan dengan kebutuhan. Adapun jumlah alat tes usap antigen itu sudah didistribusikan ke 10 polsek masing-masing sebanyak 200 buah alat tes usap antigen.

"Kemudian ada beberapa di tingkat RW kami sebarkan di situ. Tak lupa kami juga dibantu dinas kesehatan maupun Pemkot Jakarta Selatan," ujar dia.

Selama periode 16-17 Mei 2021, data sementara mencatat sebanyak 115 pemudik yang sudah kembali ke Jakarta, tapi tanpa melengkapi diri dengan keterangan negatif Covid-19, sudah dites usap antigen oleh Polres Jakarta Selatan. Jumlah warga tersebut masih merupakan data sementara selama 16-17 Mei 2021 yang sudah menjalani tes usap antigen dan akan terus bertambah.

"Begitu dia negatif, dia boleh beraktivitas, tapi selama dia belum melaksanakan swab, dia harus isolasi mandiri setidaknya 14 hari," ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (dkijakarta)

Jangan bawa saudara

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta pemudik untuk tidak membawa saudara atau kerabat ketika kembali ke Ibu Kota. Menurut dia, Jakarta sudah padat penduduk.

"Kami juga mohon maaf bagi yang kembali ke Jakarta untuk tidak membawa seperti tahun-tahun selama ini, dari dulu setiap habis Lebaran itu yang pulang kampung membawa temannya, saudaranya ke Jakarta," kata Riza.

Dia mengajak masyarakat untuk bekerja di daerah masing-masing. Sebab, masih banyak hal yang bisa dilakukan di daerah.

 
Tidak semua harus bekerja di Jakarta. Apalagi, di masa pandemi ini ada varian baru dari Afrika Selatan, dari Inggris, dari India. Jadi, mari kita lebih berhati-hati.
AHMAD RIZA PATRIA; Wakil Gubernur DKI Jakarta
 

 

Dia menambahkan, pemudik yang hendak kembali ke Jakarta harus membawa surat bebas Covid-19. Nantinya, petugas tingkat RT, RW, dan Kelurahan akan mengecek kelengkapan dokumen ataupun kesehatan para pemudik yang tiba di Jakarta. “Jangan sampai kembali ke Jakarta membawa virus,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat