Warga berunjuk rasa di Manila mengecam penenggelaman kapal nelayan Filipina di Laut Cina Selatan. | EPA-EFE/MARK R. CRISTINO

Internasional

Duterte Siap Kirim Kapal Militer ke LCS

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan siap untuk mengirim kapal militer ke LCS.

MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan siap untuk mengirim kapal militer ke Laut Cina Selatan (LCS), Senin (19/4). Pengerahan armada itu untuk menegaskan klaim wilayah atas sumber daya minyak dan mineral di bagian jalur perairan strategis yang disengketakan itu.

"Saya tidak begitu tertarik sekarang pada perikanan. Saya pikir, tidak ada cukup ikan untuk diperdebatkan. Tapi ketika kita mulai soal pertambangan, ketika kita mulai mendapatkan apa pun yang ada di perut Laut Cina, minyak kita, pada saat itu saya akan mengirim kapal abu-abu saya ke sana untuk menegakkan klaim," kata Duterte dalam pidato publik, Senin (19/1) larut malam. Ia mengacu pada kapal abu-abu milik Angkatan Laut Filipina.   

Duterte mengatakan, publik dapat diyakinkan bahwa dia akan menegaskan klaim negara itu atas sumber daya seperti minyak dan mineral di Laut Cina Selatan. "Jika mereka mulai mengebor minyak di sana, saya akan beri tahu Cina, apakah itu bagian dari kesepakatan kita? Jika itu bukan bagian dari kesepakatan kita, saya juga akan mengebor minyak di sana," ujar Duterte. 

photo
Tangkapan citra satelit menunjukkan pulau buatan Cina di Laut Cina Selatan, beberapa waktu lalu. Pulau tersebut dikhawatirkan bertujuan sebagai pangkalan militer. - (AP Photo)

Terkait pernyataan Duterte, permintaan Reuters untuk mendapatkan komentar Kedutaan Besar Cina di Manila belum mendapat tanggapan.

Meski mulai bersikap jelas untuk membela batas di Laut Cina Selatan, Duterte mengaku ingin tetap berteman dengan Cina. Dia telah berusaha membangun aliansi dengan Beijing karena dijanjikan pinjaman dan investasi miliaran dolar AS, yang sebagian besar belum terwujud. 

Duterte pun telah berulang kali mengatakan Filipina tidak berdaya untuk menghentikan Cina. Sikap menantang terhadap Cina dapat menimbulkan risiko perang yang tidak mungkin dimenangi Filipina.

Dia mengatakan, tidak ada cara bagi Filipina untuk menegakkan tanpa pertumpahan darah dalam menegakkan keputusan arbitrase pada 2016. Ia mengacu pada putusan Pengadilan arbitrase internasional yang menyatakan Cina tidak memiliki klaim atas wilayah Laut Cina Selatan. Peristiwa itu mengklarifikasi hak kedaulatan Filipina di zona ekonomi eksklusifnya di kawasan itu.

photo
Peta klaim Laut Cina Selatan - (Wikipedia)

Laut Cina Selatan diperebutkan Cina, Taiwan, Brunei, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Wilayah terbesar diklaim oleh Cina dengan wilayah yang disebutnya meliputi batas sembilan garis putus-putus atau nine-dash-line.

Dalam perkembangan terbaru bulan ini, Filipina menyebut Cina mengerahkan 240 kapal ke kawasan yang diperebutkan. Filipina menyebut kapal itu diawaki oleh personel Cina terlatih. Filipina juga telah berulang kali menyampaikan protes diplomatik kepada Cina.   

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat