Aktivis lingkungan hidup mengenakan topeng PM Jepang Yoshihide Suga dalam aksi mengecam rencana pembuangan limbah Fukushima ke laut, di Seoul, Korea Selatan, Senin (13/4). | AP/Lee Jin-man

Internasional

Jepang akan Buang Limbah Fukushima ke Laut

Pelepasan air limbah Fikushima mendapatkan tentangan dari Cina dan Korsel.

TOKYO -- Jepang akan melepaskan lebih dari 1 juta ton limbah berupa air yang terkontaminasi dari stasiun nuklir Fukushima ke laut. Pembuangan limbah pertama akan dilakukan dalam waktu sekitar dua tahun setelah limbah itu diolah. 

“Melepaskan air olahan adalah tugas yang tidak dapat dihindari untuk menghentikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Dai-ichi dan merekonstruksi daerah Fukushima,” ujar Perdana Menteri Yoshihide Suga, dilaporkan Reuters, Selasa (13/4).

Pemerintah Jepang pun meyakinkan pelepasan air dari tangki pembangkit nuklir aman. Sebab, air itu telah diproses untuk menghilangkan hampir semua unsur radioaktif dan akan diencerkan. Langkah Jepang didukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Menurut IAEA, tindakan tersebut serupa dengan pembuangan air limbah pembangkit nuklir di tempat lain di dunia. 

Operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (Tepco) mulai menyaring air untuk menghilangkan isotop berbahaya, membangun infrastruktur dan memperoleh persetujuan peraturan. Tepco berencana menyaring air yang terkontaminasi untuk menghilangkan isotop dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. 

photo
Gambar dari udara tanki-tanki berisi air yang terkontaminasi di dekat pembangkit nuklir Fukushima Daiichi pada 14 February 2021. - (EPA-EFE/JIJI PRESS )

Tepco kemudian akan mengencerkan air sampai tingkat tritium turun di bawah batas regulasi, sebelum memompanya ke laut. Tritium dianggap relatif tidak berbahaya karena tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia.  

Pembangkit nuklir lain di seluruh dunia secara rutin memompa air dengan kadar isotop rendah ke laut. Jepang mengatakan bahwa, pelepasan air diperlukan untuk melanjutkan penonaktifan fasilitas nuklir yang lumpuh oleh gempa bumi dan tsunami pada 2011. 

Hampir 1,3 juta ton air yang terkontaminasi atau setara untuk mengisi sekitar 500 kolam renang ukuran olimpiade, disimpan dalam tangki besar di pabrik Fukushima Dai-ichi. Perawatan air yang terkontaminasi itu membutuhkan biaya sekitar 100 miliar yen atau 912,66 juta dolar AS per tahun.  

Amerika Serikat (AS) mencatat bahwa Jepang telah bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional dalam menangani situs tersebut. "Dalam situasi yang unik dan menantang ini, Jepang telah mempertimbangkan opsi dan efeknya, telah transparan tentang keputusannya, dan tampaknya telah mengadopsi pendekatan sesuai dengan standar keselamatan nuklir yang diterima secara global," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan. 

photo
Aktivis lingkungan hidup mengenakan topeng PM Jepang Yoshihide Suga dalam aksi mengecam rencana pembuangan limbah Fukushima ke laut, di Seoul, Korea Selatan, Senin (13/4/2021). - (AP/Lee Jin-man)

Diprotes tetangga

Namun, pelepasan air ini mendapatkan pertentangan dari Cina dan Korea Selatan. Taiwan juga menyatakan keprihatinan yang serius terhadap pelepasan air yang terkontaminasi tersebut.

"Kami menyatakan keprihatinan serius bahwa keputusan tersebut dapat membawa dampak langsung dan tidak langsung pada keselamatan orang-orang kita dan lingkungan sekitarnya, dan itu akan meningkatkan pengukuran dan pemantauan radiologisnya sendiri," ujar pernyataan Korsel. 

Pemerintah Cina mengecam rencana Jepang mengalirkan lebih dari 1 juta ton air dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut. Beijing menyebut langkah tersebut sangat tidak bertanggung jawab.

 "Pendekatan ini sangat tidak bertanggung jawab dan akan sangat merusak kesehatan dan keselamatan publik internasional dan kepentingan vital orang-orang dari negara tetangga," kata Kementerian Luar Negeri Cina dalam pernyataan yang diunggah di situsnya, Selasa (13/4).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat