Khazanah
Wapres: Perlu Ikhtiar Ruhaniah Hadapi Pandemi Covid-19
Umat beragama diimbau melaksanakan program vaksinasi Covid-19.
JAKARTA — Sudah lebih dari setahun, pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Terkait hal ini, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan, perlu upaya ruhaniah untuk menghadapi pandemi ini.
"Sebagai bangsa yang beriman, upaya-upaya besar yang telah dan sedang ditempuh oleh pemerintah dan masyarakat harus disertai pula dengan ikhtiar batiniah melalui doa dan permohonan kepada Zat yang Mahamulia, Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT," kata Wapres saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam Doa Kebangsaan yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Kamis (18/3) malam.
Bertajuk “Mengetuk Pintu Langit, Doa Lintas Iman untuk Keselamatan Bangsa”, kegiatan ini melibatkan tokoh-tokoh dari enam agama.
Doa bersama ini diharapkan lebih mempererat tali persatuan dan kesatuan dari seluruh komponen bangsa. Sebab, menurut Wapres, modal terbesar dalam menghadapi tantangan dan cobaan apa pun adalah persatuan dan kesatuan di antara sesama anak bangsa.
"Tantangan dan cobaan seberat apa pun akan terasa ringan apabila kita teguh beriman dan bersatu padu. Sebaliknya, kondisi sebaik apa pun akan terasa hampa dan hilang makna apabila jiwa kita menjauh dari Tuhan dan hidup dalam perseteruan, kebencian, dan kecurigaan satu sama lain," ujar Wapres.
Ajakan untuk mempererat tali persatuan serta memperkuat upaya batin juga disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. “Kita lakukan penguatan batin dengan melakukan doa kebangsaan bagi semua elemen umat beragama. Sekaligus kita perlu membangun optimisme agar mampu melawan pandemi ini,” kata Menag dalam acara yang sama.
Memperkuat optimisme, dia menyebut, bisa dilakukan dengan menjalankan sejumlah upaya penanggulangan sekaligus berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa. Seluruh umat beragama, menurut Menag, harus berkeyakinan bahwa Tuhan dapat menolong hamba-hamba-Nya.
Pemerintah, menurut Yaqut, terus berusaha menanggulangi pandemi. Namun, tanpa adanya ketaatan dari setiap pihak untuk mematuhi protokol kesehatan (5M), penanggulangan pandemi akan makin melambat. Maka, Menag mengajak masyarakat untuk senantiasa proaktif atas program-program yang dijalankan pemerintah terkait penanggulangan Covid-19.
Pada kesempatan yang sama, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasharuddin Umar juga mengimbau seluruh warga bangsa, khususnya umat Islam, untuk senantiasa mematuhi protokol 5M. Menurut dia, kepatuhan terhadap protokol 5M merupakan upaya yang dapat berkontribusi pada pergerakan pandemi Covid-19 yang melandai.
“Kalau (protokol 5M) dilakukan, ini akan berkontribusi pada melandainya virus Covid-19,” ujar Kiai Nasaruddin.
Imbauan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan juga disuarakan para tokoh lintas agama yang hadir melalui video. Pada intinya, mereka menyatakan bahwa menjalankan protokol 5M merupakan kontribusi nyata dalam menyelamatkan kelangsungan bangsa. Kesatuan dan persatuan dalam keragaman bangsa Indonesia perlu dibuktikan dengan mematuhi dan melaksanakan protokol 5M.
Para tokoh agama itu juga sepakat bahwa setiap elemen umat harus patuh dalam menyukseskan program penanggulangan pandemi. Salah satunya, program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah. Melalui program vaksinasi tersebut, diharapkan Indonesia bisa keluar dari belenggu pandemi Covid-19.
“Pandemi merupakan masalah serius yang perlu kita atasi bersama. Pemerintah butuh dukungan dan peran serta masyarakat Indonesia untuk mengakhiri pandemi ini,” ujar Ketua Umum Shangha Agung Indonesia, Bhikku Nyana Suryanadi Maha Thera.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.