Bodetabek
Lintas Bawah Cibitung Ditarget Kelar Akhir 2021
Lintas Bawah Cibitung diharapkan memperlancar arus lalu lintas.
BEKASI -- Pembangunan lintas bawah (underpass) Cibitung di Jalan Bosih Raya, Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, saat ini progresnya mencapai 20 persen. "Mudah-mudahan cepat rampung dan dapat digunakan masyarakat. Ini juga lebih cepat dari yang direncanakan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi, Aat Barhaty saat ditemui di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (17/2).
Aat mengatakan, saat ini pekerja konstruksi sedang membuat tandon air dengan cara menggali tanah dalam terowongan. Tandon itu berfungsi untuk menampung air hujan yang nantinya dialirkan melalui pompanisasi.
Menurut dia, penggalian itu dilakukan setelah badan jalan yang ada di tengah ditutup. Hal itu dibarengi ketika arus lalu-lintas yang melintasi jalan penghubung di sisi timur dan barat sudah selesai dibuat. "Jadi, nanti perlintasan sebidang kereta di sana akan ditutup. Seperti di underpass Tambun saja nanti," kata Aat.
Dia menjelaskan, selama proses pembangunan, sejumlah rekayasa lalu lintas diberlakukan. Kebijakan itu dibuat, mengingat ada sejumlah titik atau bagian jalan yang terdampak pembangunan lintas bawah.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemkab Bekasi, Direkorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Polres Metro Bekasi, didapat hasil setelah bangunan di sisi timur dan barat rata maka dibangun jalan temporer. "Setelah jalan sementara dapat dilalui baru jalan tengah ditutup untuk proyek underpass," ucapnya.
Pekerjaan konstruksi underpass Cibitung mulai dilaksanakan pada November 2019 dengan target selesai dua tahun. Proyek fisik dikerjakan setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menyelesaikan pembebasan lahan seluas 6.061 meter persegi (m2) di sekitar proyek.
Anggaran untuk membebaskan lahan sebesar Rp 88 miliar. Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tahun 2015 sebanyak Rp 47 miliar dan tahun 2016 senilai Rp 41 miliar.
Underpass Cibitung memiliki lebar 37 meter terbagi atas dua jalur dengan panjang 400 meter yang membentang dari sisi selatan ke utara. Proyek yang bertujuan menghilangkan perlintasan sebidang dekat Stasiun Cibitung itu menelan anggaran Rp 125 miliar yang bersumber dari Kemenhub.
Kasubbid Infrastruktur dan Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Fuad Hasan, menambahkan, proyek lintas bawah Cibitung ditargetkan rampung pada akhir 2021. Sehingga, pada awal 2022, jalur yang berada di bawah rel rute Cikarang-Manggarai, Jakarta Selatan tersebut dapat dinikmati masyarakat.
Dia berharap, keberadaan lintas bawah tersebut nantinya mampu mengurangi kemacetan arus lalu lintas dari dua sisi. Hal itu mengingat, selama ini, volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut sangat padat. "Daerah itu merupakan permukiman padat penduduk dari perkampungan dengan gang sempit hingga puluhan perumahan ada di wilayah tersebut," kata Hasan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.