Nasional
Jokowi: Bendungan Tukul Tingkatkan Indeks Pertanaman
Bendungan yang sudah dikerjakan sejak 2013 ini dapat meningkatkan indeks pertanaman,
PACITAN—Presiden Joko Widodo berharap Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dapat meningkatkan indeks pertanaman di daerah tersebut. Bendungan Tukul punya kapasitas tampung hingga mencapai 8,7 meter kubik air.
"Bendungan ini bisa memberikan manfaat sangat besar, yaitu untuk 600 hektare sawah dapat meningkatkan indeks pertanaman, yaitu dari tadinya satu kali, satu kali tanam padi dan satu kali tanam palawija, menjadi dua kali tanam padi dan dua kali tanam palawija," kata Presiden Jokowi di Bendungan Tukul, Pacitan, Jawa Timur, Ahad (14/2).
Indeks pertanaman (IP) adalah rata-rata masa tanam dan panen dalam satu tahun di lahan yang sama. Presiden Joko Widodo kemarin meresmikan Bendungan Tukul yang sudah dikerjakan sejak 2013 untuk membendung Sungai Telu di lahan seluas 44,81 hektare.
"Bendungan ini sekali lagi memiliki peran sangat penting untuk pengendalian banjir, untuk mengairi sawah, air irigasi, dan juga penyediaan air baku yang di sini kurang lebih 300 liter per detik," ujar Presiden.
Presiden Jokowi meminta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk memanfaatkan infrastruktur sebaik-baiknya hingga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah dan memberikan keuntungan bagi masyarakat. "Meningkatkan produksi pertanian bagi daerah dan juga memudahkan penyediaan air bersih bagi daerah," tutur Presiden.
Total anggaran untuk membangun Bendungan Tukul mencapai Rp 916 miliar. Bendungan tersebut memiliki tipe urugan random dan zonal inti tegak, dengan panjang bendungan adalah 233 meter, lebar puncak bendungan 10 meter, dan tinggi bendungan 74 meter. Bendungan tersebut juga dapat menjadi penggerak PLTA mikrohidro sebesar 2x132 kw. Selain itu, bendungan dapat mereduksi banjir hingga 44,86 m3/detik.
Selesainya pembangunan Bendungan Tukul menambah daftar panjang sejumlah bendungan yang telah dibangun semasa pemerintahan Presiden Jokowi. "Beberapa sudah bisa diresmikan, seperti Bendungan Raknamo dan Bendungan Rotiklot di NTT, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di NTB, Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau, Bendungan Nipah di Jawa Timur, dan hari ini Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur," ujar Jokowi.
Semua itu belum termasuk Bendungan Napungete di NTT, Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, dan Bendungan Sindangheula di Banten yang juga siap diresmikan.
View this post on Instagram
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa yang hadir dalam peresmian tersebut mengatakan, Bendungan Tukul diproyeksikan untuk mendorong produksi padi Jawa Timur yang diklaim sebagai provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia. Bendungan diharapkan dapat berkontribusi terhadap 18,17 persen gabah kering giling sebesar 10,02 juta ton atau setara 5,76 juta ton beras.
Khofifah juga mengatakan, Provinsi Jawa Timur merupakan produsen jagung terbanyak, yaitu 6,6 juta ton atau 21,8 persen produksi jagung nasional. "Berdasarkan angka sementara BPS, produksi jagung di Jawa Timur juga tertinggi, yakni 6,6 juta ton, dan produksi jagung di Jawa Timur ini kontribusinya 21,8 persen dari kontribusi nasional," ujar Khofifah.
Turut serta dalam peresmian tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.