Kabar Utama
Operator Tol Cipali Terapkan Contraflow
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan bakal memperbaiki jalan tol yang berlubang.
INDRAMAYU – Kondisi curah hujan yang tinggi dan terus-menerus menyebabkan ruas jalan Tol Cipali Km 122+400 arah Jakarta ambles, Selasa (9/2). Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, operator Tol Cipali dan kepolisian memberlakukan contraflow atau lawan arah.
Kondisi jalan yang ambles itu menyebabkan ruas jalan di Km 122+400 tidak dapat dilalui kendaraan sehingga ditutup oleh pihak berwenang. Sistem contraflow pun diberlakukan sejak Selasa (9/2), pukul 01.00 WIB. “Contraflow diberlakukan mulai dari Km 117 hingga Km 126 untuk mengurai kepadatan lalu lintas,” kata Direktur Operasi Astra Tol Cipali Agung Prasetyo, Selasa (9/2).
Agung mengatakan, pihaknya juga akan membangun lajur darurat di median jalan untuk mengurangi beban lalu lintas. Pekerjaan tersebut diperkirakan memakan waktu tiga hari. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan kontraktor untuk melakukan pekerjaan perawatan jalan pada Km 122+400. Diperkirakan memakan waktu dua pekan,” kata Agung.
Agung menyampaikan, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pengguna jalan. Ia pun mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol. “Tetap berhati-hati dan menaati rambu-rambu, terutama di sekitar lokasi pekerjaan,” katanya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada Selasa (9/2) melakukan pengecekan kondisi jalan tol dari Jakarta hingga Cirebon. Memasuki puncak musim hujan, belakangan ini banyak jalan tol yang mengalami kerusakan. “Saya siang ini sudah di jalan mengecek jalan tol dari Jakarta sampai ke Cirebon,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi kepada Republika, Selasa (9/2).
Dia menjelaskan, Kemenhub akan langsung berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaporkan kondisi ruas tol yang disusurinya. Selain Kementerian PUPR, Budi juga akan berkoordinasi dengan badan usaha jalan tol (BUJT). “Kalau banyak yang rusak, nanti saya akan bersurat ke BUJT untuk segera melakukan perbaikan,” tutur Budi.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menunjukkan puluhan mobil mengalami rusak hingga pecah ban karena melintasi jalan berlubang di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 39 arah Jakarta. Puluhan mobil itu mengalami pecah ban di Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta ruas Cikarang Pusat-Cibatu.
Dalam video yang beredar, puluhan mobil terlihat terparkir di bahu jalan tol. Mobil-mobil tersebut berhenti karena ban rusak setelah menghantam lubang di tengah jalur tol. Ada juga mobil yang peleknya rusak.
Lubang-lubang juga bertebaran di Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Dalam penelusuran Republika di Tol Jagorawi, Ahad (7/2), sejumlah lubang tersebar di sepanjang jalan tol tersebut. Di Km 30 sampai Km 31, contohnya, terdapat beberapa lubang berdiameter sekitar 30 sentimeter sampai 60 sentimeter.
Selain lubang, aspal yang rusak di beberapa jalur membuat pengendara harus ekstra hati-hati. Mobil yang dikendarai Republika bahkan beberapa kali menghantam lubang jalan di Tol Jagorawi.
Konsentrasi pengendara juga harus ditingkatkan ketika hujan datang. Lubang-lubang di beberapa jalur Jalan Tol Jagorawi menjadi lebih berbahaya karena air yang menggenang di lubang tersebut tidak terlihat oleh pengendara. Contohnya terjadi ketika mobil yang dikendarai Republika menghantam keras lubang berisi genangan air selepas melewati gerbang Tol Ciawi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memastikan bakal memperbaiki jalan tol yang berlubang. “Jasa Marga secara terus-menerus melakukan perbaikan perkerasan jalan tol secara rutin,” kata General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Selasa (9/2).
Widiyatmiko mengatakan, perbaikan lubang di lokasi tersebut langsung dilaksanakan. Dia memastikan, proses perbaikan juga sudah selesai sejak Senin (8/2) pukul 01.00 WIB.
Pengamat transportasi dan Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Deddy Herlambang mengatakan, pembangunan jalan tol harus berdasarkan hasil studi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Permasalahannya, kata dia, pelaksanaan pembangunan mengikuti hasil studi amdal atau tidak.
Sebaiknya, ujar Deddy, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempunyai tim yang mengawasi rekomendasi dalam studi amdal yang dibuat. Selain itu, lanjut Deddy, Kementerian PUPR juga bisa bekerja sama dengan KLHK dalam mengurus trase jalan tol.
Pernyataannya ini menanggapi Jalan Tol Cipali Km 122+400 arah Jakarta yang dilaporkan ambles pada Selasa. Amblesnya ruas jalan tol tersebut diduga dipicu oleh kondisi curah hujan yang tinggi dan terus-menerus sehingga mengakibatkan jalur tersebut ambles sepanjang 30 meter dan bahu jalan sedalam 2 meter.
"Melihat kejadian longsornya Tol Cipali Km 122 dan karena sekarang musim hujan, operator jalan tol sebaiknya bekerja sama dengan BNPB untuk memetakan kondisi ruas jalan tol mana saja yang rawan bencana longsor, banjir, dan lain-lain. Perlu rambu-rambu darurat apabila kondisi jalan tol tidak normal lagi," ujarnya.
Deddy menyarankan agar para pengguna jalan tol dapat membatasi kecepatan kendaraan, terutama di musim hujan seperti ini. Ia mengimbau agar kecepatan kendaraan tidak lebih dari 60 km per jam.
"Untuk pengendara tol, tetap membatasi kecepatan kendaraan maksimal 100 km per jam. Saat hujan, lebih baik kecepatan kendaraan di bawah 60 km per jam, selain itu memantau panduan radio jalan tol," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.