Kabar Utama
Rumah Sakit Mulai Alih Fungsi
Kemenkes mencatat, berbagai rumah sakit lapangan juga mulai mengalami kepenuhan.
JAKARTA -- Terus melonjaknya penularan Covid-19 kian menekan kapasitas rumah sakit-rumah sakit di daerah zona merah. Terkait hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menginstruksikan pengalihan fungsi 40 persen tempat tidur reguler di masing-masing fasilitas untuk menangani Covid-19.
“Kenaikan kasus pada Juli dan September 2020 tidak ada masalah, kenapa? Karena, keterisian rumah sakit (BOR) kita masih ada di sekitar 35-40 persen. Namun, pada saat sekarang ini betul-betul mengkhawatirkan karena BOR rumah sakit sudah 80 persen ke atas," kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir dalam konferensi virtual, Jumat (22/1).
Ia menyebutkan, di seluruh Indonesia terdapat sebanyak 2.979 rumah sakit, sedangkan tempat tidur yang disiapkan untuk pasien Covid-19, baik itu tempat tidur isolasi maupun ICU, sebanyak 81.022 tempat tidur per 21 Januari 2021. Dengan pasien yang dirawat di RS sebanyak 52.719 pasien, BOR berada di angka 64,83 persen secara nasional.
Namun, ada beberapa daerah yang BOR-nya di atas 80 persen, seperti Jakarta, sebanyak 82 persen. "Artinya, secara umum sudah mengkhawatirkan. Jika kasus terus bertambah, ada kemungkinan pasien tidak tertampung," katanya.
Oleh karena itu, Kemenkes melakukan antisipasi dengan mengeluarkan surat edaran Menkes Budi Gunadi Sadikin yang meminta seluruh rumah sakit, baik rumah sakit vertikal milik pemerintah, RS TNI/Polri, RSUD, maupun RS swasta untuk mengonversi tempat tidur yang ada di rumah sakit tersebut untuk melayani pasien Covid-19. Sejauh ini, menurut catatan Kemenkes, konversi tempat tidur sudah mulai dilaksanakan.
Di Jakarta, misalnya, proyeksi tempat tidur yang harus dikonversi untuk menangani pasien Covid-19 sebanyak 1.443 unit. Hingga 17 Januari lalu, baru 230 tempat tidur yang dikonversi. Di Jawa Timur, dari kebutuhan minimal konversi sebanyak 280 unit, baru 11 yang dikonversi. Sementara, kebutuhan minimum konversi di Jawa Tengah sebanyak 663, baru terpenuhi 263 tempat tidur. Di Jawa Barat dari kebutuhan 512 telah dikonversi 251.
Kemenkes menargetkan kenaikan kapasitas RS bisa hingga 40 persen jika konversi sepenuhnya berjalan. Tak hanya itu, Kemenkes juga meminta jumlah ruang ICU ditambah 25 persen.
Menurut Abdul Kadir, pihaknya menyadari penambahan tempat tidur akan berdampak pada kebutuhan SDM kesehatan. Sebab itu, Menkes mengizinkan perawat belum memiliki surat tanda registrasi (STR) atau izin praktik boleh diberdayakan. Para tenaga kesehatan yang baru lulus ini nantinya akan direkrut dan diberi pelatihan penanganan Covid-19.
"Kemudian, kami juga meminta rumah sakit memiliki persediaan logistik obat-obatan, alat kesehatan, masker, alat pelindung diri (APD) selama tiga bulan atau empat bulan ke depan hingga Maret," ujarnya.
Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Kol Laut (K) dr Tjahja Nurrobi mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran telah mencapai 82,33 persen. "Tadi malam kita menerima kasus baru sebanyak 350 dan yang pulang 185," ujar Tjahja. Tjahja mengatakan, jika grafik kasus Covid-19 terus meningkat, RSDC Wisma Atlet akan mempersiapkan penggunaan tower 8, 9, dan 10 Wisma Atlet Pademangan.
Kemenkes mencatat, berbagai RS lapangan juga mulai mengalami kepenuhan. Di Jawa Timur, RS Lapangan Indrapura sudah terisi 307 tempat tidur dari 381yang tersedia. RSD Stadion Patriot Candrabhaga juga tersisa enam tempat tidur.
Penuhnya rumah sakit juga memaksa sejumlah daerah mengoperasikan RS lapangan. Di Solo, Jawa Tengah, Area Benteng Vastenburg Solo dijadikan sebagai Rumah Sakit Lapangan Covid-19 yang dikelola oleh TNI AD dengan kapasitas 100 tempat tidur pasien.
Pada Jumat (22/1), Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito merilis ada penambahan 13.632 kasus konfirmasi positif dalam 24 jam terakhir. Terhitung sejak 1 Januari 2021, hanya 10 kali tercatat penambahan kasus harian di bawah 10 ribu orang per hari.
DKI Jakarta kembali menjadi provinsi yang melaporkan angka tertinggi, yakni 3.792 orang. Angka ini sekaligus menjadi rekor baru bagi Ibu Kota sepanjang pandemi melanda. Di posisi kedua, ada Jawa Barat dengan 2.441 kasus baru. Kemudian, menyusul Jawa Tengah dengan 1.796 kasus, Jawa Timur dengan 1.056 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 629 kasus.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia dengan status positif Covid-19 dilaporkan bertambah 250 orang sehingga jumlahnya menjadi 27.453 orang.
Total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air sudah menyentuh 965.283 orang sampai kemarin. Bila tren penambahan kasus tak kunjung menurun, angka kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia tembus sejuta orang dalam waktu dekat.
Pemprov Tambah TPU
Lokasi pemakaman khusus Covid-19 kembali ditambah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terpaksa harus menyediakan lahan permakaman baru karena Tempat Pemakaman Umum (TPU) Srengseng Sawah di Jakarta Selatan kini sudah hampir penuh.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta menyiapkan lahan permakaman baru khusus Covid-19 di TPU Bambu Wulung, Jakarta Timur. Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Nurcahyo mengatakan, TPU Bambu Wulung sudah mulai digunakan sejak Kamis (21/1). “Mulai kemarin (Kamis) kalau nggak salah (digunakan). Kita sudah mulai bagi pemakaman baru protokol itu ke timur (TPU Bambu Wulung),” kata Ivan saat dihubungi Republika, Jumat (22/1).
Ivan mengatakan, luas lahan di TPU Bambu Wulung sekitar 4.000 meter persegi. Kapasitas makam yang disiapkan dan sudah dapat digunakan di TPU Bambu Wulung sekitar 800 petak untuk jenazah Muslim pasien Covid-19. Berdasarkan data yang ada per Jumat (22/1), kata Ivan, sebanyak 25 petak makam sudah digunakan.
Ivan menambahkan, untuk pemakaman jenazah Covid-19 non-Muslim, sementara masih dilakukan di TPU Tegal Alur. Namun, dia tidak menjelaskan secara perinci mengenai jumlah lahan makam no-Muslim yang masih tersisa di sana. TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, baru mulai digunakan sebagai tempat pemakaman khusus jenazah Covid-19 pada Selasa (12/1). Hal itu dilakukan karena kondisi lahan di dua TPU khusus Covid-19 sebelumnya, yakni Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dan Tegal Alur, Jakarta Barat, telah penuh.
Penggunaan TPU Srengseng Sawah dan kini TPU Bambu Wulung dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta yang masih menyiapkan lahan permakaman Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara. Namun, belum dapat dipastikan, kapan TPU Rorotan dapat digunakan. “Prinsipnya kita akan menyiapkan kurang lebih 1.500 di tahap satu dan itu dalam waktu dekat ini sudah siap,” kata Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria.
Ivan menambahkan, persiapan TPU Rorotan di Jakarta Utara sebagai makam khusus jenazah Covid-19 telah mencapai 90 persen. Menurut Ivan, lahan tersebut sudah siap digunakan dan hanya perlu melengkapi prasarana yang dibutuhkan.
Menurut dia, salah satu kendala utama persiapan TPU Rorotan adalah mengenai infrastruktur. Sebab, kata dia, di lokasi itu belum ada bangunan kantor maupun prasarana penunjang bagi petugas di TPU. “Nanti kita coba portabel mungkin untuk bisa area orang stay di situ, mulai melakukan pemakaman di situ,” ujar dia.
Kapasitas makam di TPU Srengseng Sawah berdasarkan data per Jumat (22/1) hanya tersisa 15 petak makam dari total 560 petak yang ada. Kepala Satuan Pelaksana TPU Srengseng Sawah Sutandyo mengatakan, jumlah kapasitas di lokasi itu sebanyak 560 makam. “Sampai kemarin (Kamis) sore closing, yang terpakai 530. Sisa 30 makam dan hari ini sudah masuk 15. Kalau 15 lagi masuk, berarti selesai (penuh),” kata Sutandyo.
Di atas 80 persen
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, kondisi kecukupan tempat tidur rumah sakit di berbagai daerah saat ini memang dalam situasi mengkhawatirkan. Rasio pemanfaatan ruang ICU dan tempat isolasi pun sudah makin tinggi, yakni lebih dari 60 persen.
Satgas mencatat, BOR (bed occupancy rate) di DKI Jakarta bahkan telah mencapai lebih dari 80 persen. Sedangkan, tingkat BOR di DIY mencapai 76 persen, Jawa Barat sebesar 73 persen, Banten sebesar 72 persen, Kalimantan Timur sebesar 69 persen, Sulawesi Tengah sebesar 68 persen, Bali sebesar 68 persen, Jawa Timur sebesar 67 persen, dan Jawa Tengah sebesar 65 persen.
“Kecukupan tempat tidur rumah sakit sudah mengkhawatirkan,” ujar Reisa.
Saat ini, jumlah kasus aktif juga makin meningkat seiring dengan bertambahnya kasus terkonfirmasi positif. Satgas melaporkan, kasus aktif per Jumat (22/1) bahkan telah mencapai lebih dari 150 ribu pasien.
Reisa menekankan, kapasitas layanan kesehatan seperti dokter dan perawat juga terbatas. Mereka tak hanya menangani para pasien Covid-19, tapi juga pasien dengan kondisi penyakit lainnya. Karena itu, ia meminta agar masyarakat patuh menjalankan disiplin protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan guna mencegah penularan yang lebih luas.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.