Peserta Mahasiswa Angkatan 34 pada tahun akademik 2019/2020 mengikuti upacara Pendidikan Bela Negara (PBN) di Lapangan Universitas Negeri Siliwangi (Unsil), Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/1). | ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO

Nasional

Kemenhan Sudah Siap Rekrut Komcad

Unas salah satu perguruan tinggi yang memelopori kerja sama untuk program Komcad

 

JAKARTA—Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengeklaim persiapan program Komponen Cadangan (Komcad) sudah matang. Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak menuturkan, Kemenhan siap membuka rekrutmen jika aturan pelaksanaannya sudah diterbitkan Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah.

"Segera setelah PP keluar Kemhan dan TNI akan mempersiapkan (proses rekrutmen dan pelatihan)," tutur Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, lewat pesan singkat, Ahad (17/1).

Dahnil menerangkan, Kemhan sudah mempersiapkan segala hal terkait program Komcad sejak awal. Karena itu, persiapan Kemhan untuk pelaksanaannya ia sebut sudah matang. Menurut Dahnil, ketika PP terkait Komcad itu sudah terbit, maka proses rekrutmen dan pelatihan oleh TNI akan secepatnya dilaksanakan.

"Persiapan komcad sudah matang sejak awal, tinggal menunggu PP. Nah, bila PP sudah turun maka akan segera dimulai proses rekrutment dan pelatihan nanti oleh TNI," tegas Dahnil.

Di sisi lain, Universitas Nasional (Unas) menjadi salah satu perguruan tinggi yang memelopori kerjasama dengan Kemenhan dan TNI untuk menyiapkan program Komponen Cadangan (komcad). Sebuah cara agar mahasiswa sebagai generasi milenial dapat menunjukkan kecintaannya kepada bangsa dan negara bergabung menjadi Komcad.

photo
Anggota Kader Bela Negara, Srikandi Merah Putih dan Alumni Parade Cinta Tanah Air berupaya menggapai perbukitan untuk mengibarkan bendera merah putih di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Banda Aceh, Aceh, Ahad (16/8/2020). - (AMPELSA/ANTARA FOTO)

“Kami memfasilitasi bagi para mahasiswa Unas ikut program bela negara, salah satunya melalui program menjadi Komcad secara sukarela,” kata Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera.

Setiap negara memiliki ciri khas bela negara melalui wajib militer (wamil)-nya masing-masing. Untuk Indonesia, yang akan diberlakukan bukanlah sistem wamil, melainkan pembentukan Komcad yang proses rekrutmennya berbasis kesukarelaan. "Wamil di Korea, wamil di Singapura, wamil di Vietnam kan beda-beda semua. Kalau ditanya perbedaanya apa, ya beda. Itu (ciri khas utama Indonesia) kita sukarela," kata Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Bondan Tiara Sofyan.

Komcad, kata Bondan, bukanlah wamil karena masyarakat tidak diwajibkan untuk mengikutinya. Masuk-tidaknya seseorang ke dalam Komcad bersifat kesukarealaan orang tersebut. Masyarakat dengan kriteria tertentu dalam rentang usia 18-35 tahun dapat mendaftarkan diri secara sukarela untuk menjadi bagian dari Komcad. Barulah setelah itu mereka dibekali kemampuan dasar militer. "Dia bukan wamil, pendaftaran Komcad dibuka secara sukarela untuk usia 18-35 tahun," jelas Bondan.

Ia memperkirakan, pembukaan pendaftaran yang pertama tergantung kepada kapan terbitnya PP. Hal itu untuk menindaklanjuti Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN). Setelah PP yang mengatur lebih rinci tentang pembentukan komcad rampung, masyarakat berusia 18-35 tahun dapat mendaftar untuk bergabung. Ada syarat dan seleksi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mereka diberikan latihan dasar militer selama tiga bulan.

"Ada syarat-syaratnya, nanti ikut seleksi, setelah lulus seleksi ada latihan dasar militer selama tiga bulan. Setelah itu kemudian baru diangkat komcad, setelah itu kembali ke profesi semula," tegasnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat