Nasional
Kalsel Dikepung Banjir
Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah di Kalsel berstatus tanggap darurat banjir.
BANJARMASIN -- Sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dikepung banjir akibat hujan sejak Kamis (14/1). Puluhan ribu warga mengungsi dan ribuan tempat tinggal dan fasilitas umum dilaporkan terdampak.
Banjir menerjang setidaknya enam kota-kabupaten, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Tapi. Banjir di Kabupaten Tanah Laut menyebabkan 21.990 jiwa terdampak dan merendam 6.346 unit rumah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, jumlah ini berdasarkan data per Jumat pukul 11.40 WIB. Hingga Jumat sore, air masih menggenang dengan ketinggian 150-200 sentimeter. "Di samping itu, BPBD juga terus melakukan pendataan lima titik pengungsian bagi masyarakat," katanya dalam keterangan pers, Jumat (15/1).
BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir. Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi.
BPBD Kabupaten Tanah Laut juga mendata beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat terdampak. "Beberapa kebutuhan mendesak tersebut, seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan," imbuhnya.
Pada Jumat pagi, warga Kota Banjarmasin mulai menyelamatkan diri dengan mengungsi ke posko-posko aman. "Banyak sudah warga yang mengungsi, karena rumahnya terendam, banjir makin tinggi hari ini daripada (Kamis) kemarin," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kota Banjarmasin, Herliansyah, Jumat.
Dia mengungkapkan, Banjarmasin sudah dikepung banjir. Untuk wilayah Kelayan di Banjarmasin Selatan semua wilayahnya terendam dan Banjarmasin Permai banjir sudah setinggi setengah meter.
"Di Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara juga kita pantau hampir semuanya jalan-jalan terendam, termasuk juga ke luar Sungai Andai di Jalan Sultan Adam, itu air sudah setinggi lutut," paparnya.
Karena kondisi yang mulai mengkhawatirkan, ujar dia, pemerintah kota sudah membangun posko kesiagaan bencana banjir di setiap kecamatan, termasuk membangun dapur umum. "Sudah banyak warga yang mengungsi di sana, bahkan banyak lagi yang menelepon kita untuk minta evakuasi," ujarnya.
Darurat
Pemerintah Kota Banjarbaru dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah memberlakukan status tanggap darurat banjir. "Status Banjarbaru kami nyatakan darurat banjir karena aktivitas seluruh masyarakat terganggu (akibat banjir)," kata Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, Jumat.
Banjir melanda sekitar 20 kelurahan di Kota Banjarbaru. Darmawan mengaku sudah mengerahkan petugas untuk mengevakuasi warga serta menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum untuk membantu korban banjir.
"Kami juga sudah memastikan agar dinas dan instansi terkait memenuhi kebutuhan warga terdampak, terutama suplai makanan, dengan mendirikan dapur umum atau mendistribusikan makanan siap saji," kata Darmawan.
Begitu juga Pemerintah Hulu Sungai Tengah yang memberlakukan status tanggap darurat banjir. Bupati Hulu Sungai Tengah Ahmad Chairansyah, yang tempat kediamannya juga kebanjiran, menyatakan status tanggap darurat hingga 21 Januari 2021.
Banjir membuat jalan, permukiman, pusat perdagangan, sekolah, dan daerah perkantoran tergenang di wilayah Hulu Sungai Tengah. Akses telekomunikasi dan pasokan listrik di daerah itu juga terganggu. Anggota Basarnas dan Tim SAR dari berbagai daerah telah dikerahkan untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Di Kabupaten Tapin, petugas dari tim gabungan mengutamakan para ibu hamil, orang lanjut usia (Lansia), dan anak-anak dalam evakuasi korban banjir di Desa Binuang. Sebanyak 1.492 jiwa warga terdampak dengan ketinggian air hingga 150 sentimeter.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan mengatakan, tim gabungan sudah melakukan evakuasi sesuai dengan arahan dan menjalankan tugas dengan baik. "Tim kesehatan, dan petugas dari Puskesmas siap melayani," kata dia.
Waspada
Terkait peristiwa bencana alam di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana yang diakibatkan oleh cuaca eksrim seperti banjir maupun longsor.
"Saya mengajak kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir, longsor karena bulan-bulan ini terjadi peningkatan curah hujan yang cukup ekstrem. Dan perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG," kata Jokowi dalam pernyataan persnya, Jumat (15/1).
Terkait bencana banjir di Kalimantan Selatan, Jokowi telah menginstruksikan Kepala BNPB dan juga Panglima TNI serta Kapolri agar segera mengirimkan bantuan. Banjir di Kalimantan Selatan ini terjadi di sejumlah daerah, yakni Kabupaten Banjarbaru, Banjar, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, hingga Kota Banjarmasin.
"Saya juga sudah memerintahkan Kepala BNPB, telah juga memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk secepat-cepatnya mengirim bantuan terutama yang berkaitan dengan perahu karet yang sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan," ujar dia.
Presiden juga mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur Kalimantan Selatan untuk mendapatkan laporan terkini mengenai bencana yang terjadi.
Ia menyampaikan akan terus memantau perkembangan penanganan bencana yang tengah terjadi di Tanah Air, baik bencana tanah longsor di Sumedang, gempa bumi di Majene Sulawesi Barat, dan juga banjir di Kalimantan Selatan.
"Dan kita ingin baik pemerintah daerah, pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana ini," ucap Jokowi.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.