Kisah Dalam Negeri
Pernikahan ala Pandemi dari Wisma Atlet
Para tamu undangan pernikahan di RSD Wisma Atlet hanya dari keluarga inti.
OLEH RUSDY NURDIANSYAH
Ikatan cinta ternyata lebih kuat pengaruhnya dari ketakutan akan pandemi virus korona (Covid-19) yang melanda dunia saat ini. Walaupun divonis positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet Jakarta, seorang gadis warga Kota Depok, Jawa Barat, Nuraini Umima (25 tahun), tetap melangsungkan pernikahannya dengan pria pujaannya, Pringgo Aditya (26).
Namun, yang menarik dan baru pertama kali terjadi, prosesi akad nikah dan pesta pernikahan berlangsung virtual pada Jumat (1/1) pukul 09.00 WIB. Mempelai wanita dengan gaun pengantin berada di lantai tujuh Tower 7 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Jakarta, sedangkan pengantin pria di Kantor Urusan Agama (KUA) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Prosesi ijab kabul berlangsung khidmat dan lancar yang dipimpin penghulu dari KUA Mampang Prapatan, H Asep Edwan. Kedua orang tua mendampingi pengantin di tempat masing-masing.
Pesta pernikahan juga berlangsung sederhana dengan tamu undangan yang hanya dihadiri dari pihak keluarga masing-masing di Kantor KUA Mampang Prapatan dan di RSD Wisma Atet Jakarta.
Pemandangan yang cukup berbeda, pesta pernikahan di lantai tujuh Tower 7 RSD Wisma Atlet Jakarta disulap menjadi ruang pernikahan dengan dekorasi berornamen pesta pernikahan yang hanya dihadiri keluarga inti dengan mengenakan protokol kesehatan yang ketat. Puluhan tenaga medis RSD Wisma Atlet Jakarta dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) membantu menjadi pagar bagus, pagar ayu, dan penerima tamu. Tidak ada acara makan dan minum di ruang pernikahan.
"Mohon doanya, putri sulung kami, Nurani Umima, dan suaminya, Pringgo Aditya, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Kami juga mohon doanya agar Nuraini kembali sehat terbebas dari virus korona sehingga dapat cepat bertemu dengan suaminya. Aamiin," ujar orang tua mempelai wanita, Joni Satria, yang merupakan warga Kompleks Permata Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Menurut Joni, pernikahan putrinya sebenarnya akan dilangsungkan di Pendopo Kopi Bang Prend di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada 1 Januari 2021. Undangan juga sudah disebar dan terpaksa dibatalkan karena Nurani positif Covid-19 dan terpaksa harus diisolasi di RSD Wisma Atlet Jakarta satu hari sebelum jadwal pernikahan, yakni pada Kamis, 31 Desember 2020.
“Kami ucapkan terima kasih banyak ke pihak Satgas Covid-19 RSD Wisma Atlet Jakarta yang memberi izin dan memfasilitasi semua agar tetap berlangsungnya pernikahan putri kami," tutur dia.
Humas RSD Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin membenarkan ada acara pernikahan pasien Covid-19 yang baru satu hari menjalani isolasi di lantai tujuh Tower 7 RSD Wisma Atlet Jakarta. "Saat orang tuanya meminta izin untuk tetap melaksanakan acara pernikahan, saya langsung izinkan. Ini kejutan dari kami untuk mempelai wanita agar tak bersedih dengan keadaannya," kata Arifin.
Arifin melanjutkan, pihaknya langsung mempersiapkan fasilitas kamar dan ruangan yang dirombak disesuaikan dengan suasana ruangan pernikahan. "Saya kasih surprise dengan persiapkan ruangan dan fasilitasi kamar yang didekor dengan ornamen pernikahan. Kami juga persiapkan tenaga medis untuk jadi pagar ayu, pagar bagus, dan penerima tamu serta perias pengantin dan keluarga," ujar dia.
Ia menambahkan, para tamu undangan diperbolehkan hanya dari keluarga inti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pihaknya juga mempersiapkan segala fasilitas teknis untuk ijab kabul secara virtual, yakni pengantin pria di Kantor KUA Mampang dan calon istrinya di lantai tujuh Tower 7 RSD Wisma Atlet Jakarta.
“Jadi, akad nikah Ini baru terjadi dan baru kali ini juga dilangsungkan pesta pernikahan yang berlangsung terbatas dan sederhana. Kemungkinan acara pernikahan ini akan masuk dalam catatan sejarah RSD Wisma Atlet Jakarta," kata dia menambahkan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.