Kabar Utama
Wamenkes: Vaksinasi Secepat Mungkin
Selain soal vaksinasi, Presiden meminta kementerian menyerap anggaran seefektif mungkin.
JAKARTA – Presiden Joko Widodo memberikan pesan-pesan khusus kepada lima wakil menteri (wamen) yang dilantik pada Rabu (23/12), bersamaan dengan pelantikan enam menteri. Para wamen diharapkan dapat membantu menteri untuk mempercepat program yang dijalankan, mulai dari vaksinasi hingga ketahanan pangan.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, ada dua poin penting yang harus segera dikejar setelah dirinya bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin dilantik. Salah satunya, mengenai percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Menurut Dante, Presiden Jokowi amat menekankan realisasi pelaksanaan vaksinasi. "Vaksinasi harus didahulukan realisasinya. Karena dengan melakukan vaksinasi secepat mungkin, kita akan bisa memperoleh herd immunity yang lebih baik," kata Dante usai dilantik, Rabu (23/12).
Terkait vaksinasi, pemerintah telah memutuskan untuk memberikan vaksin Covid-19 secara gratis kepada masyarakat. Vaksin Covid-19 ini akan diberikan kepada minimal 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta orang, untuk menciptakan herd immunity alias kekebalan kerumunan.
Keputusan menggratiskan vaksin disampaikan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Rabu (16/12). Meskipun vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada masyarakat, vaksinasi akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, seperti dokter dan perawat serta anggota TNI dan Polri.
Selain soal vaksinasi, menurut Dante, Presiden Jokowi berpesan agar serapan anggaran oleh seluruh kementerian harus seefektif mungkin. Sebab, belanja kementerian menjadi salah satu motor penggerak utama ekonomi nasional dan mendorong daya beli masyarakat.
Dante merupakan spesialis endokrinologi dan ahli molekular diabetes pertama di Indonesia. Lulusan FKUI berusia 47 tahun ini punya rekam jejak cukup panjang di bidang medis. Ia menjabat sebagai komisaris Pertamina Bina Medika, yang merupakan holding RS BUMN. Dante juga menjadi pengurus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia sebagai wakil ketua.
Wakil Menteri Pertanian, Harfiq Hasnul Qolbi mengaku, menerima pesan khusus dari Presiden untuk dapat membantu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi. "Ada beberapa hal krusial yang Presiden pesankan, terutama ketahanan pangan di tengah pandemi," katanya.
Harfiq mengatakan, ketahanan pangan menjadi hal sangat serius, mengingat ruang gerak pertanian, produk pertanian, kemungkinan besar terganggu. Presiden, menurut dia, juga meminta dirinya agar bisa bersinergi dengan menteri. Saya akan segera bertindak cepat dengan menteri pertanian mengatasi masalah yang terjadi di tengah pandemi," ujar dia.
Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra yang juga baru dilantik, berjanji akan menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan baik. Ia mengatakan, dirinya memiliki latar belakang yang sama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yakni sama-sama berasal dari kemiliteran.
“Mudah-mudahan dengan ada kesamaan background ini akan memudahkan kami nanti, untuk membawa misi dari Kementerian Pertahanan,” ujar dia usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).
Menurut Herindra, latar belakangnya tersebut akan membantunya dalam menjalankan tugas sebagai wamenhan. Usai pelantikan, ia mengaku akan menemui Menteri Pertahanan terlebih dahulu membahas berbagai program yang tengah dijalankan. Kendati demikian, Herindra mengaku masih membutuhkan waktu untuk mempelajari terlebih dahulu seluruh program yang ada saat ini.
“Terus terang saya baru diberi tahu kemarin, ketika akan menjabat sebagai wakil menteri pertahanan, dan memang ini tugas yang tidak jauh dari apa yang menjadi prioritas selama ini,” kata dia.
Herindra juga berjanji akan bertanggung jawab dalam mengelola anggaran yang cukup besar di Kementerian Pertahanan. Penggunaan anggaran akan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan tepat sasaran sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Tolak tawaran wamen
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengaku, memutuskan mundur dari tawaran posisi wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. Menurut dia, keputusan itu muncul setelah melalui berbagai pertimbangan.
"Saya putuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di jabatan wakil menteri," ujar dia akun Twitter-nya yang juga dikonfirmasi Republika, Rabu (23/12).
Ia mengaku, alasan mundur dari kabinet yang sudah mencantumkan namanya itu adalah rasa ketidakmampuan pribadi. Ia merasa tanggung jawab yang diemban sangatlah berat. "Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut,’’ tuturnya.
Mu’ti mengaku, sempat dihubungi oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Dalam komunikasi itu, ia menyatakan kesediaannya bergabung di Kabinet Indonesia Maju jika diberi amanah.
Namun, lanjutnya, setelah mengukur kemampuan diri pribadi, ia berubah pikiran. "Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," kata dia. Sebelumnya, dalam undangan yang tersebar, ada 14 nama untuk calon menteri, wakil menteri, calon kepala BNN, hingga calon kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove. Dari 14 nama itu, Abdul Mu’ti merupakan salah satu nama yang digadang-gadang menjadi calon wakil menteri pada perombakan Kabinet Indonesia Maju kali ini.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.