Nasional
Rumah Sakit dan Ruang Isolasi Penuh
Fasilitas kesehatan darurat Covid-19 tingkat pertama di Sleman penuh.
CIREBON – Sejumlah daerah melaporkan adanya peningkatan pasien positif Covid-19 secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), mencatat terjadinya peningkatan pasien Covid-19 bergejala dan harus dirawat hingga membuat rumah sakit di daerah tersebut penuh.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, saat ini jumlah pasien bergejala dan tidak bergejala hampir sama. Dinkes mencatat, hingga Kamis (19/11) pasien Covid-19 bergejala berjumlah 837 orang dan tanpa gejala 967 orang. “Sekarang hampir imbang. Bergejala 46 persen dan tidak bergejala 54 persen,” kata Enny di Cirebon, Jumat (20/11).
Ia menambahkan, kondisi itu mengakibatkan banyaknya pasien Covid-19 yang tidak bisa terlayani karena semua rumah sakit penuh. Padahal, hampir seluruh rumah sakit di Kabupaten Cirebon sudah menambah kapasitas untuk pasien Covid-19.
Enny mencontohkan RS Mitra Plumbon yang sebelumnya hanya menyediakan 25 kapasitas sekarang bertambah menjadi 87 kapasitas. Begitu juga sejumlah rumah sakit lainnya, seperti RS Waled dan Arjawinangun. “Tapi, walaupun sudah ditambah, ternyata masih belum bisa melayani pasien Covid-19 karena ruangan penuh,” ujar dia.
Enny menambahkan, saat ini yang dibutuhkan adalah tempat isolasi mandiri yang terpusat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemkab Cirebon sempat kesulitan untuk menyewa hotel sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19. “Kami berharap dukungan semua pihak,” tutur Enny.
Di Sleman, Yogyakarta, Dinkes Kabupaten Sleman menyatakan fasilitas kesehatan darurat Covid-19 tingkat pertama penuh. Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan, status penuh dimulai 20-30 November 2020. “Yang terdiri dari Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang dinyatakan penuh dan tidak dapat menerima pasien konfirmasi Covid-19,” kata Joko.
Untuk kapasitas ruang, menurut dia, ada 138 ruang di Asrama Haji dan 74 ruang di Rusunawa Gemawang sehingga jumlahnya 212 ruang. Angka total itu ditambahkan ruangan-ruangan yang memang tidak difungsikan karena sarana air tidak mengalir.
Joko menambahkan, di Kabupaten Sleman pasien Covid-19 tanpa gejala sebanyak 74 persen dan gejala ringan 16 persen. Selama ini mereka diisolasi di fasilitas kesehatan (faskes) darurat Covid-19. Pasalnya, biasanya rumah sakit tidak menerima karena tidak bisa diklaim ke pusat.
“Karena dua faskes darurat daerah penuh, kami keluarkan SK. Kalau sudah ada SK faskes darurat penuh, rumah sakit boleh merawat pasien tanpa gejala dan gejala ringan, itu bisa diklaim ke pusat,” kata Joko.
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY sudah menyentuh angka 5.004 kasus. Kasus baru yang dilaporkan masih menunjukkan tren peningkatan. Pada Jumat (20/11) 68 kasus baru dilaporkan. Sementara itu, pada dua hari lalu kasus baru yang dilaporkan per harinya lebih dari 100 kasus.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, mengatakan, 68 kasus baru tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota DIY. Kasus tertinggi yang dilaporkan berasal dari Kabupaten Bantul, yaitu 25 kasus baru. “Namun, riwayat dari 42 kasus baru lainnya belum ada informasi,” ujar Berty.
Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.792 orang dalam 24 jam terakhir pada Jumat (20/11). Angka ini menegaskan tren kenaikan kasus yang kembali terjadi setelah grafiknya sempat melandai pada Oktober lalu.
Bahkan, pada 2 November lalu kasus harian dilaporkan cukup rendah, yakni 2.618 orang. Namun, selang beberapa hari setelahnya lonjakan kasus kembali terjadi dengan puncaknya 5.444 kasus baru pada 13 November. Secara umum, grafik menunjukkan peningkatan kasus sampai kemarin.
Secara umum, kapasitas pemeriksaan masih naik secara stabil. Jumlah orang yang diperiksa juga mengalami peningkatan dibanding akhir pekan lalu yang jeblok. Namun, perlu menjadi catatan, pola pekanan yang selalu terjadi adalah kapasitas pemeriksaan memang selalu anjlok pada akhir pekan atau tanggal merah lain. Kapasitas tes kembali naik lagi pada hari kerja.
Jumlah spesimen yang diperiksa per Jumat (20/11) ini sebanyak 41.955 spesimen, dengan 39.204 orang yang diperiksa. Angka ini tentu jauh di atas kapasitas tes pada Ahad (15/11) lalu yang hanya 32.861 spesimen dan 25.396 orang diperiksa.
Dari data hari ini, tingkat positif atau positivity rate Covid-19 di Indonesia sebesar 12,22 persen. Angka ini menggambarkan, dari 100 orang yang dites hari ini, terdapat 12 orang yang dikonfirmasi positif Covid-19.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.