Seorang anak bermain air saat banjir di Kampung Utan Jaya, Citayam, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/10). | ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Nusantara

BNPB Ingatkan Daerah Waspadai La Nina

Fenomena La Nina di Jawa bisa menyebabkan tanah longsor dan menimbulkan korban tak sedikit.

JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan bahwa fenomena La Nina bisa mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor. Wilayah yang perlu memperhatikan ancaman bencana tersebut yaitu Jawa dan sebagian besar wilayah Indonesia bagian timur.

"Dari informasi yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah-wilayah terutama di Pulau Jawa, kemudian sebagian besar Indonesia wilayah timur kecuali Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali (bisa terjadi tanah longsor dan banjir)," kata Kepala BNPB Letjen Doni Monardo saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema “Mengantisipasi Bencana Hidrometeorologi”, Selasa (20/10).

Ia menambahkan, fenomena La Nina di Jawa bisa menyebabkan tanah longsor dan menimbulkan korban yang tidak sedikit. Bahkan, ia menyebut bencana ini pada awal tahun mengakibatkan korban jiwa di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta lebih dari 60 orang. Kemudian, ia menyebut wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur juga masih sering mengalami banjir dan longsor. 

Tak hanya di Jawa, ia menyebut Sulawesi dalam beberapa periode terakhir ini juga mengalami bencana yang sama. Ia menyebutkan, di wilayah Gowa, Sulawesi Selatan, pada 2019 lalu mengalami bencana ini. Bahkan, ia menambahkan, lebih dari 80 orang tertimbun tanah longsor dan terbawa banjir bandang.

Tak hanya itu, bencana juga terjadi di Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Sulawesi punya risiko besar mengalami banjir dan tanah longsor.

photo
Sejumlah kendaraan memutar balik saat banjir di Kampung Utan Jaya, Citayam, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/10). Banjir tersebut disebabkan karena meluapnya aliran kali dan hujan deras yang mengguyur Kota Depok. - (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Kemudian, Kalimantan juga berpotensi mengalami musibah yang sama. Itu terbukti pada 1,5 bulan lalu ketika terjadi banjir bandang dan tanah longsor di Tarakan, Kalimantan Utara, yang menimbulkan korban jiwa. "Jadi, hampir semua wilayah nasional kita cukup rawan," katanya.

Menurut Doni, ancaman La Nina biasanya diikuti banjir bandang dan tanah longsor. Oleh karena itu, hal yang paling penting adalah mitigasi nonstruktural yang berupaya di bidang kultural atau perilaku.

"Kalau kita sudah mempersiapkan diri dengan memperhatikan masalah perilaku dengan menjaga lingkungan dan mengantisipasi kesiapsiagaan, ini akan bisa mengurangi risiko terjadinya korban jiwa," katanya.

Di tempat lain, Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mengakui, Sungai Ciliwung yang mengaliri wilayahnya harus mendapatkan penanganan serius karena masih menjadi tempat pembuangan sampah. Menurut Ade, Sungai Ciliwung mengaliri Kabupaten Bogor sampai Jakarta sehingga harus mendapatkan penanganan serius. Banyak oknum yang membuang limbah dan sampah di tempat ini.

"Kalau di hulu saja diurus, bukan bagian tengah, juga salah. Jadi, saya rasa penanganan Ciliwung dari hulu ke hilir," katanya.

Ia mengaku sudah melakukan operasi limbah dan mengeklaim masyarakat kini sudah tidak membuang sampah di tempat ini. "Ini sudah kami lakukan, tetapi harus dikawal di lapangan hingga ranah hukum dan pengadilan," ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat ikut menanam pohon di sekitar sungai agar area Sungai Ciliwung bersih dan rindang seperti di wilayah Ciawi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat