Kisah Mancanegara
Jacinda Ardern Menang Berkat Covid-19
Jacinda Ardern mengumumkan akan membentuk formasi pemerintahan Selandia Baru.
OLEH FERGI NADIRA
Jacinda Ardern terpilih kembali sebagai perdana menteri Selandia Baru dalam pemilihan umum (pemilu), Sabtu (17/10). Pada Ahad (18/10), ia mengatakan hasil pemilu menunjukkan dukungan kepada pemerintahannya atas penanganan pandemi virus korona dan membangkitkan kembali perekonomian.
"Kita langsung bertindak sejak awal dengan kerja keras yang kita perlukan untuk bekerja sebagai satu tim," ujar Ardern saat berbicara di sebuah kafe, dekat kediamannya di Auckland.
Ardern dan orang-orang di sekitarnya tampak tak memakai masker. Saat ia mengatakan itu, pejabat kesehatan Selandia Baru mengumumkan ada satu kasus Covid-19 baru. Ini terjadi setelah tiga pekan Selandia Baru tanpa kasus baru Covid-19.
Kasus baru kali ini terjadi pada seorang pria yang bekerja di kapal asing. Para pejabat kesehatan yakin, kasus ini ditemukan pada tahap dini sehingga bisa diantisipasi agar tak menular.
Sementara itu dalam pemilu, Ardern yang berasal dari Partai Buruh yang liberal meraih 49 persen suara. Ini berarti ia meraih 64 kursi dari 120 kursi di parlemen. Ia mengalahkan lawannya dari Partai Nasional yang konservatif, yang mendapatkan 27 persen suara.
Ardern sendiri mengakui hasil ini melampaui perkiraannya. Dengan hasil mayoritas tersebut, ia bisa membentuk pemerintahan satu partai.
Ini menjadi sejarah tersendiri dalam 24 tahun yaitu sejak Selandia Baru memberlakukan sistem suara proporsional pada 1996. Biasanya, partai-partai Selandia Baru harus membentuk koalisi agar bisa memimpin pemerintahan. Ardern mengumumkan akan membentuk pemerintahan baru dalam waktu tiga pekan.
Selama tiga tahun terakhir, Ardern berkoalisi dengan Green Party dan partai nasionalis New Zealand First Party (NZ First). Meskipun dia tidak lagi membutuhkan dukungan, koalisi adalah hal yang biasa di Selandia Baru karena partai-partai ingin membangun konsensus.
"Sementara akan ada tiga pekan lagi sebelum kita mendapatkan hasil akhir itu, harapan saya adalah kita akan mengerjakan formasi pemerintah dalam kerangka itu," kata Ardern.
"Saya telah mengatakan kepada Green Party bahwa saya akan berbicara dengan mereka pekan depan. Saya tidak ingin menarik kesimpulan apa pun pada saat ini," ujarnya menambahkan.
Kasus dan kematian karena virus korona di Selandia Baru tercatat 25 kematian dan sekitar 1.500 infeksi sejak Maret.
Bentuk pemerintahan
Sehari setelah kemenangannya, Ardern mengumumkan akan membentuk pemerintahan baru dalam waktu tiga pekan. Namun demikian, perdana menteri menolak untuk menyebutkan apakah dia akan membentuk pemerintahan sendiri atau koalisi.
Kemenangan mayoritas di parlemen akan memungkinkannya membentuk pemerintahan satu partai pertama sejak Selandia Baru mengadopsi sistem pemungutan suara proporsional pada 1996.
"Sementara akan ada tiga pekan lagi sebelum kami mendapatkan hasil akhir itu, harapan saya adalah kami akan mengerjakan formasi pemerintah dalam kerangka itu," kata Ardern dalam konferensi pers.
Partainya, Buruh memenangkan 64 dari 120 kursi di parlemen unikameral negara itu. Selama tiga tahun terakhir, Ardern berkoalisi dengan Green Party dan partai nasionalis New Zealand First Party (NZ First). Meskipun dia tidak lagi membutuhkan dukungan, koalisi adalah hal yang biasa di Selandia Baru karena partai-partai ingin membangun konsensus.
"Saya telah menjadi pembangun konsensus, tetapi saya juga harus bekerja dengan amanat yang diberikan Buruh," kata Ardern.
"Saya telah mengatakan kepada Green Party bahwa saya akan berbicara dengan mereka pekan depan. Saya tidak ingin menarik kesimpulan apa pun pada saat ini," ujarnya menambahkan.
Green Party kembali dengan mandat yang lebih besar yaitu 7,6 persen suara. Namun, NZ First, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Winston Peters, tidak mengumpulkan cukup dukungan untuk kembali ke parlemen.
Partai Maori, yang mewakili komunitas adat yang merupakan sekitar 15 persen dari populasi, kembali ke parlemen. Kemenangan gemilang adalah suara ya untuk pemerintahan Ardern yang progresif dan demokratis dan untuk kepemimpinannya dalam menghancurkan Covid-19 di negara itu, serta penanganannya terhadap pembantaian 51 jamaah di dua masjid Christchurch hingga letusan gunung berapi yang fatal.
Ardern (40 tahun) meningkatkan reputasinya tahun ini dengan pendekatan simpel yakni "bekerja keras, pergi lebih awal" terhadap pandemi. Kasus dan kematian karena virus korona di Selandia Baru pun tercatat sedikit.
Selandia Baru hanya memiliki 25 kematian dan sekitar 1.500 infeksi sejak Maret. Dalam kasus baru, pejabat kesehatan mengatakan orang yang terinfeksi diidentifikasi sejak dini dan risiko penularan dapat diatasi.
Ardern mempertahankan pengikut internasional yang kuat dengan mempromosikan berbagai masalah termasuk hak-hak perempuan, keadilan sosial, dan multilateralisme. Meski begitu, ada kritik terhadap kebijakan ekonominya, dan musim panas yang membayangi tanpa turis internasional akan menjadi ujian utama Ardern.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.