Khazanah
Tiga Amalan Sederhana Pembuka Pintu Rezeki
Usaha manusia dan izin Allah menentukan kualitas rezeki yang didapat.
Dalam hidup ini, seseorang kadang diberikan kelapangan rezeki. Namun, di lain waktu, ada kalanya rezeki dirasakan sempit sehingga orang yang lemah hatinya kemudian berkeluh-kesah.
Padahal, sejatinya, pintu-pintu rezeki amat luas. Berikut ini tiga amalan sederhana yang dapat menjadi kunci pembuka pintu rezeki.
Pertama, istighfar atau memohon ampun. Istighfar artinya mohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa. Istighfar adalah ungkapan tobat seorang hamba, komitmen untuk menjauhi segala larangan Allah dan menaati segala perintah-Nya.
Dalam Alquran surah Nuh ayat 10 dan 11 dijelaskan pentingnya memohon ampun kepada Allah. "Maka, aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.' Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat."
Kaum Nabi Yunus dapat menjadi gambaran. Mereka bertobat kepada Allah hingga Dia mengaruniakan kepadanya kemakmuran berpuluh-puluh tahun lamanya.
Diriwayatkan bahwa ketika Umar bin Khatab RA minta hujan, ia hanya mengulang-ulang bacaan istighfar. Ketika ditanya alasan ia hanya membaca istighfar, sedangkan maksudnya adalah meminta hujan, Umar menjawab dengan membacakan ayat tersebut di atas.
Imam Hasan al-Bashri, setiap kali datang kepadanya orang-orang mengeluh karena kefakiran, tidak adanya lapangan kerja, dan kesulitan untuk mendapatkan keturunan, ia menjawab dengan anjuran memperbanyak istighfar.
Diriwayatkan bahwa ketika Umar bin Khatab RA minta hujan, ia hanya mengulang-ulang bacaan istighfar.
Kedua, shalawat. Bershalawat artinya, jika datang dari Allah SWT berarti pemberian rahmat, dari malaikat berarti memintakan ampunan, dan jika dari orang-orang Mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat.
Hadis riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahkan 100 kali hajatnya, 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia.” Hadis Rasulullah juga mengatakan, “Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan.”
Dalam kitab an-Nuzhah yang dikutip juga dalam Khozinat al-Asrar disebutkan bahwa membaca shalawat bisa mengabulkan doa, salah satunya jika ingin meminta rezeki.
Membaca shalawat bisa mengabulkan doa, salah satunya jika ingin meminta rezeki.
Mengenai adab membaca shalawat, salah satu Hadis menerangkan, "Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah SWT dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).
Ketiga, silaturahim. Silaturahim adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang pernah putus atau terus menjalin yang selama ini ada. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.”
Ibnu Hajar dalam al-Fath menjelaskan, “Silaturahim dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahram ataukah tidak."
Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.