Guru memeriksa suhu tubuh siswanya sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di SD Negeri 26 Sukajadi, Banyuasin, Sumatra Selatan, Senin (7/9). | NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO

Jawa Tengah

Sekolah Uji Coba Tatap Muka

Sekolah diharapkan berkomitmen menjaga protokol kesehatan.

SEMARANG -- Puluhan sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Jawa Tengah dan Jawa Barat memulai simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (7/9). Simulasi tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jumlah siswa serta jam belajar. Simulasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi untuk penerapan PTM pada masa pandemi Covid-19.

Di Jawa Tengah, sebanyak tujuh sekolah di Kota Tegal, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Temanggung melakukan simulasi tersebut. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Padmaningrum, mengatakan, tujuh sekolah tersebut bakal melaksanakan simulasi selama dua pekan. Setelah itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bakal melakukan evalusi.

Dalam simulasi itu, pembelajaran tatap muka di masing-masing sekolah hanya maksimal diikuti oleh 100 siswa. Sementara siswa lainnya masih harus mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Padmaningrum menilai, secara umum simulasi yang dilakukan pada Senin berjalan dengan baik dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Kalau melihat langsung hari (Senin) ini, penerapan protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah yang melaksanakan simulasi sudah bagus,” katanya di Semarang, Senin (7/9). 

photo
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di SD Negeri 26 Sukajadi, Banyuasin, Sumatra Selatan, Senin (7/9). - (NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO)

Padmaningrum berharap simulasi tersebut bisa dilaksanakan dengan baik selama dua pekan. Dengan begitu, ke depan proses pembelajaran secara tatap muka di tengah situasi pandemi tetap berlangsung membahagiakan tanpa ada beban bagi siswa maupun guru di sekolah.

“Harus tetap bahagia jangan ada beban dan yang penting semua yang ada di lingkungan sekolah juga semakin terbiasa dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” kata Padmaningrum.

Di Kota Tegal, ada tiga sekolah yang melaksanakan simulasi PTM, yaitu SMAN 2 Kota Tegal, SMKN 2 Kota Tegal, dan SMA Pius Kota Tegal. Kepala SMA Pius, Lidwina mengungkapkan, sekolahnya telah mempersiapkan pembelajaran tatap muka sejak tahun ajaran baru yang lalu, kendati kegiatan dan belajar di sekolah sementara dihentikan akibat pandemi Covid-19. 

Saat simulasi pembelajaran tatap muka diizinkan, segala kebutuhan untuk penetapan protokol kesehatan telah matang dan sudah siap. Mulai dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti peralatan pendukung kesehatan, pengaturan ruangan dengan penerapan jaga jarak fisik hingga sarana pendukung lainnya.

“Sarana untuk mendukung protokol kesehatan di sekolah kami sudah siap, mulai ruangan siswa, APD guru, ruang isolasi, dan sarana dan prasarana seperti cuci tangan, hand sanitizer, juga alat cek suhu tubuh semuanya sudah lengkap,” katanya.

photo
Sejumlah siswa SMK Negeri 3 jurusan teknik komputer dan jaringan mengikuti pembelajaran praktik secara tatap muka di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (4/9).  - (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Lidwina menjelaskan, selain membatasi hanya 100 siswa, tidak ada aktivitas di sekolah, selain hanya proses pembelajaran yang dimulai pukul 07.00 hingga pukul 11.00 WIB. Selama pelaksanaan simulasi, kantin sekolah juga tutup dan pihak sekolah juga bekerja sama dengan aparat kelurahan setempat dan pihak terkait untuk mengontrol para pedagang yang ada di luar lingkungan sekolah. 

“Jadi, siswa hanya pergi belajar dan setelah itu langsung pulang dengan kendaraan pribadi atau mengendarai sendiri,” lanjutnya. Penerapan yang sama juga dilakukan di SMAN 2 Kota Tegal. 

Di Kota Sukabumi, Jawa Barat, ada 28 SMA dan SMK yang menggelar uji coba PTM kemarin. "Mulai Senin ada sebanyak 28 sekolah yang mulai menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka," ujar Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah V, Nonong Winarni, kemarin.

Nonong menjelaskan, dalam simulasi itu, setiap sekolah hanya boleh PTM pada tiga hingga enam rombongan belajar. Setiap rombongan belajar maksimal hanya 12 orang siswa. Pelaksanaan uji coba ini, kata dia, dilakukan selama empat jam setiap harinya, yaitu mulai pukul 07.30 WIB hingga 11.30 WIB.

photo
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka saat simulasi di SMAN 2 Tegal, Jawa Tengah, Senin (7/9). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan izin kepada tiga sekolah di Kota Tegal yakni SMAN 2, SMKN 2 dan SMA Pius untuk menggelar pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka selama dua pekan. - (Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO)

Selain itu, siswa diharuskan diantar jemput oleh orang tua. Hal ini menjadi salah satu persyaratan dalam pembelajaran tatap muka, di samping sebelumnya ada izin dari orang tua.

Sekolah yang mulai tatap muka terbatas itu di antaranya SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, SMA 2 Sukabumi, SMA 3 Kota Sukabumi, SMA 4 Kota Sukabumi, SMA 5 Kota Sukabumi, SMA Islam al-Azhar, SMA Islam Nurul Karomah, SMA Islam Terpadu Insani, SMAS Advent Sukabumi.

Kemudian, SMA IT-Alizzah SMA Mardi Yuana Sukabumi, SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah, SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, SMK Negeri 2 Kota Sukabumi, SMK Negeri 3 Kota Sukabumi, SMK Negeri 4 Kota Sukabumi, SMK IT Amal Islam, SMK Kesehatan Tunas Madani, SMK Pasim Plus, SMK Pelita YNH, SMK Persada, SMK PGRI 1 Sukabumi. Selanjutnya, SMK Plus an-Naba, SMK Terpadu Ibaadurrahman, SMKS Komputer Adi Bangsa Sukabumi, SMKS Plus Bina Teknik YLPI Sukabumi, SMKS Priority, dan SMKS Teknologi Plus Padjadjaran Sukabumi.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot akan melakukan pengontrolan terhadap sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Harapannya, sekolah tersebut komitmen dalam menjaga protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

''Pengontrolan juga sebagai bahan selanjutnya untuk pembelajaran tatap muka SMP sederajat,'' kata Fahmi. Sebelum melakukan uji coba pembelajaran, sekolah tersebut telah lolos verifikasi tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi dan gurunya menjalani tes swab

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat