Ia selalu memusatkan diri tertuju hanya kepada Allah. Ia tafakur dan tadzakur di setiap malam hari.
Umar bin Khattab dan Imam Syafii memberikan teladan menikmati ibadah sunah, shalat tahajud.
Allah SWT justru memberikan ‘iming-iming’ keutamaan pahala bagi yang menghidupkan malamnya dengan ibadah.
Dari sini kita mendapatkan korelasi antara iktikaf dan kepemimpinan.
Orang yang rajin melaksanakan ibadah malam wajahnya bersinar cerah.
Rasulullah menegaskan jangan pernah meninggalkan shalat witir.
Sholat witir dilakukan minimal satu rakaat yang dilakukan antara shalat Isya dan shalat Subuh.
Lambung yang jauh dari tempat tidur bermakna karena mereka sibuk berdoa.
Surah al-Isra’ selain mempromosikan keagungan Alquran juga meringkas beberapa pesan pokok.
Nabi SAW pernah melaksanakan shalat malam sampai bengkak kakinya, sebagai bukti syukur kepada-Nya.
Benarkah informasi ihwal kekhusyukan Shilah al-Adawi dalam beribadah?
Merekalah orang-orang cerdik, mempersiapkan bekal di hari yang panjang kelak.
Sebagian ulama berpendapat, akhir waktu shalat Isya adalah tengah malam, sebagian lain sebelum sampai Subuh.