Rezeki tidak hanya tentang harta duniawi, tetapi apa pun yang Allah SWT berikan.
Allah memberi rezeki terus menerus kepada yang dikehendaki-Nya tanpa batas.
Jaminan rezeki yang dijanjikan Allah kepada makhluk-Nya bukan berarti memberinya tanpa usaha.
Tidak ada suatu binatang melata pun di permukaan dan di dalam perut bumi, kecuali telah dijamin Allah SWT ihwal rezekinya.
Salah jika ada orang yang memahami rezeki itu harus berupa harta.
Antara Imam Syafii dan Imam Maliki memiliki perbedaan pandangan soal rezeki.
Bisa dipastikan akan lebih dahsyat lagi penjagaan-Nya terhadap Alquran.
Allah SWT telah telah menerapkan pola distribusi dan pembagian rezeki.
Suguhan kue keranjang saat Imlek memiliki makna kesatuan keluarga dan peningkatan rezeki.
Dalam bahasa Indonesia, keberuntungan diistilahkan sebagai langkah kanan.
Begitu sulit qanaah, merasa cukup bukan hanya saat kekurangan juga ketika berlimpah.
Pada hakikatnya, semua kebaikan dan maslahat yang dinikmati oleh seseorang adalah rezeki.
Dengan demikian tenanglah dalam hal rezeki. Jangan gusar, gelisah, dan galau.
Kemandirian bekerja akan membiasakan diri memulai hal baik tanpa harus menunggu orang berbuat baik.