Afghanistan sambut Idul Adha di tengah tekanan embargo ekonomi oleh Amerika Serikat.
Yayasan amal Tawheed Company menggelar pernikahan massal bagi 20 pasangan di Kabul.
Kaum perempuan di Afghanistan menggelar aksi menentang kebijakan Taliban.
Keputusasaan jutaan warga Afghanistan kini semakin terpampang nyata.
Taliban harus segera ambil tindakan untuk mencegah perekonomian Afghanistan berkontraksi lebih lanjut.
Uang keamanan dibayarkan untuk mensubsidi upah bulanan tentara Taliban yang menjaga fasilitas PBB.
Taliban mengatakan Amerika Serikat bertanggung jawab atas krisis di Afghanistan.
Taliban telah meminta para pengusaha, khususnya asal Cina, untuk berinvestasi di Afghanistan.
Taliban enggan disalahkan atas krisis ekonomi yang kini sedang membekap Afghanistan.
Taliban melarang musik dan seni lainnya, termasuk film dan bioskop.
Sebagaimana ribuan gadis Afghanistan lainnya, Hawa tidak diizinkan kembali ke kampus sejak Taliban merebut kekuasaan.
Kelaparan membuat nenek Samimi ingin menjual dua cucunya.
Tanpa diakui, Taliban menyebut isu Afghanistan akan mengancam dunia.
Saat ini, jutaan warga Afghanistan, termasuk anak-anak, berisiko mati karena kelaparan.
Ratusan warga Afghanistan berbondong-bondong datang ke kantor imigrasi untuk membuat paspor.