Sang pendiri Muhammadiyah ingin membenarkan arah kiblat masjid-masjid di Yogyakarta, yang saat itu kebanyakan keliru.

Berguru langsung pada KH Ahmad Dahlan, Raden Hadjid mencatat dengan teliti ajaran-ajaran pendiri Muhammadiyah itu.

Syekh Hasan Maksum mulanya lebih populer di Tanah Suci, daripada Deli yang merupakan negerinya sendiri.

KH Ahmad al-Hadi mendirikan Pondok Pesantren Manba’ul Ulum di Kampung Timur Sungai, Jembrana.

Haji Mohammad Amal ikut memperkenalkan Persyarikatan Muhammadiyah di Maluku, khususnya Galela.

Di antara para pengikut atau pengagum ajaran tarekat ini adalah Pangeran Diponegoro.

Nama tarekat ini diambil dari sosok Syekh Abdullah asy-Syattar (wafat 890 H).

Dalam buku ini, Syekh Muhammad al-Ghazali menjelaskan kaitan antara hadis dan fikih, dengan format penyajian tanya-jawab.

Allah mengirimkan kawanan lebah untuk menjaga jasad Ashim bin Tsabit dari tangan-tangan musyrikin.

Emile Zehnder tertarik pada Islam usai merasakan hangatnya ukhuwah Islamiyah di Turki.