Nusantara
Daerah Siapkan Langkah Antisipasi Kekeringan
Distribusi air bersih antisipasi kekeringan di sejumlah daerah terkendala belum adanya alat penampungan.
PURBALINGGA -– Ancaman kekeringan mulai dirasakan masyarakat di sejumlah daerah di Tanah Air. Pemerintah daerah (pemda) di wilayah masing-masing mulai melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi sebagai dampak dari kekeringan akibat kemarau panjang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bahkan sudah mulai melakukan distribusi air bersih ke desa terdampak kekeringan. “Sudah tiga desa yang mengajukan surat permohonan bantuan air bersih. Ketiga desa ini sudah kami dropping bantuan air sejak kemarin,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Purbalingga, Muhsoni, Rabu (2/9).
Dia menyebut, distribusi air bersih kali ini masih terkendala belum adanya alat penampungan yang disediakan pihak desa. Kondisi ini memperlambat proses penyaluran bantuan air karena proses pengisian air di masing-masing penampungan air warga menjadi lebih lama.
“Kami berharap pemerintah desa-desa di wilayah terdampak kekeringan agar menyediakan alat penampungan air bervolume cukup besar yang bisa menampung air bantuan. Dengan demikian, petugas penyalur bantuan hanya mengisi air satu tempat penampungan itu,” ujar dia.
Langkah antisipasi juga disiapkan Pemkab Temanggung, Jawa Tengah. Mereka membentuk satuan tugas (satgas) bencana kekeringan menghadapi musim kemarau 2020. Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Temanggung Djoko Prasetyono mengatakan, satgas akan bertanggung jawab terhadap distribusi air bersih di daerah kekeringan dan antisipasi kebakaran hutan.
“Kabupaten Temanggung terdapat Gunung Sindoro, Sumbing, dan Prau sehingga pengawasan selama musim kemarau terhadap hutan di gunung tersebut harus dilakukan,” kata dia.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Banyumas, Titik Puji Astuti, mengatakan, sejauh ini baru ada empat desa pada empat wilayah kecamatan yang terdampak kekeringan. Keempat desa itu sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Namun, saat ini baru satu desa yang sudah dilakukan dropping bantuan air.
“Untuk tiga desa lainnya yang baru mengajukan permintaan bantuan, sedang kita asesmen dan sosialisasi untuk titik-titik dropping dan penampungan. Pekan ini, seluruh desa tersebut akan mendapat bantuan pasokan air bersih,” ujar dia.
Di Malang, Jawa Timur, Perum Jasa Tirta I mulai mengantisipasi ketersediaan air di wilayahnya dalam menghadapi musim kemarau, salah satunya yakni berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan.
“Untuk mencegah kegagalan panen, misalnya, atau kekurangan air untuk pemenuhan kebutuhan baku masyarakat,” kata Dirut Perum Jasa Tirta, Raymond Valiant Ruritan, kepada Republika. Namun, dia meyakini layanan air untuk pembangkitan listrik, air baku, dan irigasi tidak bermasalah sejauh ini.
Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan, saat ini pemda masih menyiapkan langkah antisipasi menghadapi dampak kemarau. Harapannya, ketika ada laporan kekeringan, bisa ditindaklanjuti dengan cepat.
Di sisi lain, sebenarnya musim kemarau mulai dirasakan dampaknya oleh sebagian warga Kabupaten Sukabumi. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, sejumlah kecamatan sebenarnya sudah mulai kesulitan air bersih. Di mana daerah tersebut melaporkan dampak kekeringan secara resmi.
BPBD, kata Eka, kini berupaya melakukan upaya antisipasi dan persiapan menghadapi dampak kekeringan, di antaranya berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait dalam memberikan bantuan air bersih kepada warga yang kekurangan air.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.