Bekerja dari Rumah | Pixabay

Inovasi

Perangkat Tepat Atasi Permasalahan Koneksi

Beraktivitas di rumah membuat ancaman serangan siber meningkat pesat.

Masa new normal kini kian identik dengan kebutuhan jaringan Wi-Fi yang stabil untuk bekerja dan belajar jarak jauh. Tapi, menggunakan internet secara bersama dalam satu rumah seringkali memerlukan kesabaran karena suara dan gambar yang putus-putus, atau lambat. 

“Banyak yang mengeluhkan koneksi lemot saat semua orang menggunakan internet secara bersamaan di rumah. Contohnya, orang tua sedang conference call atau menghadiri virtual meeting sedangkan anak-anak mengakses materi belajar,” ujar Yoshia selaku Marketing Manager TP-Link dalam Webinar "Stay Safe and Productive" yang diadakan TP-Link bersama MyRepublic Rabu (26/8)

Keluhan terkait jaringan, ia melanjutkan, juga terkait munculnya blank spot yang tidak terjangkau oleh signal Wi-Fi. Hal ini tentunya akan mengganggu produktivitas. Masa new normal yang terjadi saat ini, adalah masa yang tak biasa. Koneksi internet yang mumpuni pun menjadi kebutuhan pokok yang sulit dikompromikan. 

Untuk mendapat koneksi yang mumpuni, perangkat Wi-Fi dan internet service provider (ISP) tentulah harus saling melengkapi. Salah satunya, adalah Magic Wi-Fi hasil kolaborasi antara TP-Link dan MyRepublic. 

photo
TP-Link Deco4 - (Dok TP Link)

Magic Wi-Fi memadukan Deco M4 Mesh Router dari TP-Link untuk menghasilkan paket internet untuk hasil maksimal. Product Manager MyRepublic, Chandra S menjelaskan, Deco M4 ini juga menjadi andalan bagi MyRepublic, karena dapat menjangkau blank spot dalam rumah besar dan bertingkat, tanpa ada penundaan suara atau gambar. 

“Wi-Fi itu banyak sekali penghalangnya. Entah itu tembok atau kaca, tapi dengan Deco M4 tidak ada halangan. Harganya pun terjangkau dan mudah di-setting,” ia melanjutkan. 

Deco M4 yang menawarkan kecepatan hingga 1,167 Mbps ini, kata Chandra, juga dilengkapi fitur Parental Control yang memungkinkan orang tua membuat jadwal daring dan menyarinng situs apa saja yang tidak boleh di akses si anak. Selain itu, dari segi keamanan, jika ada yang ingin mencoba masuk “mencuri” Wi-Fi, di smartphone, pengguna akan langsung dapat notifikasi apakah mengenal orang yang ingin masuk tersebut. 

Waspadai Serangan Keamanan

Pandemi dan pembatasan sosial telah mengubah kehidupan orang secara signifikan. Secara khusus, banyak orang merasa khawatir untuk bepergian atau bahkan tidak mampu melakukannya. Menghabiskan hari liburnya dalam mode "staycation" pun banyak dilakukan. 

Perubahan rencana liburan ini ternyata memiliki konsekuensi yang tak terduga, salah satunya peningkatan jumlah serangan Distributed Denial of Service (DDoS).

Jumlah serangan yang terdeteksi dan diblokir oleh Kaspersky DDoS Protection pada Q2 2020 meningkat sebanyak 217 persen dibandingkan periode yang sama 2019. Kemudian laporan juga mengungkapkan, jumlah serangan pada Q2 2020 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini.

Hasil ini bertentangan dengan tren tahunan yang biasanya ditemukan oleh para peneliti Kaspersky. Biasanya, jumlah serangan DDoS bervariasi tergantung pada musim. 

Awal tahun biasanya akan ditemukan jumlah DDoS yang lebih tinggi, karena ini adalah musim puncak untuk bisnis, dan di akhir musim semi dan musim panas jumlah serangan mulai berkurang. Misalnya, jumlah serangan pada Q2 2019 turun 39 persen dibandingkan dengan Q1 2019, dan pada tahun 2018 perbedaan antara dua kuartal adalah 34 persen. “Tahun ini, orang-orang belum dapat menikmati musim liburan yang normal karena banyak daerah telah memberlakukan tindakan penguncian Covid-19,” ungkap Alexey Kiselev selaku Business Development Manager di tim Kaspersky DDoS Protection.

Hal ini, ia melanjutkan, membuat orang lebih banyak bergantung pada sumber daya daring untuk aktivitas pribadi maupun pekerjaan. “Hasilnya, kami melihat aktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di area DDoS. Dan sejauh ini, masih belum terdapat alasan untuk memprediksi akan terjadi penurunan,” ujar Alexey.

Untuk membantu kita melindungi diri dari serangan DDoS selama Kaspersky merekomendasikan agar kita selalu melakukan validasi perjanjian pihak ketiga dan informasi kontak, termasuk yang dibuat dengan penyedia layanan internet. 

Ini membantu tim mengakses perjanjian dengan cepat jika terjadi serangan. Selain itu, selalu terapkan solusi holistik dan profesional akan melindungi organisasi dari serangan DDoS. Solusi Kaspersky DDoS Protection menggabungkan keahlian Kaspersky yang luas dalam memerangi berbagai ancaman di dunia maya. 

 
Wi-Fi itu banyak sekali penghalangnya. Entah itu tembok atau kaca.
Chandra S, Product Manager MyRepublic
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat