Petugas menyuntikan vaksin kepada relawan saat uji klinis Vaksin COVID-19, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/8). | NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO

Nasional

Suntik Vaksin Sinovac Dilanjutkan

Penyuntikan vaksin kedua akan dilakukan dua pekan setelah suntikan pertama.

BANDUNG – Tim penelitian uji klinis vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) akan melanjutkan kembali suntik vaksin atau plasebo pada hari ini, Selasa (25/8). Suntik vaksin kepada para relawan sebelumnya sudah dilakukan pada Selasa (11/8) dan Jumat (14/8).

Juru bicara uji klinis vaksin Covid-19, Rodman Tarigan, mengatakan, suntik vaksin Covid-19 sudah dilakukan kepada 110 relawan pada dua pertemuan sebelumnya. Uji klinis vaksin pada Selasa (25/8) di enam titik, di Rumah Sakit Pendidikan dan Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Garuda, Dago, Cimbeleuit, dan Sukapakir. “Minimal tiap lokasi 20-25 orang,” kata dia saat dihubungi, Senin (24/8).

Sejumlah pejabat akan mengikuti suntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac pada hari ini. Di antaranya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi, dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryono.

Suntik vaksin Covid-19 dilakukan kepada relawan yang sudah memenuhi persyaratan yaitu berusia 18-59 tahun dan dinyatakan negatif Covid-19 melalui uji usap atau tes swab. Para relawan akan disuntik dua kali dalam rentang waktu enam bulan penelitian.

photo
Petugas keamanan beraktivitas saat Uji Klinis Vaksin Covid-19 di area Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (14/8). Sedikitnya 100 relawan disuntik vaksin Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes usap yang digelar di lima lokasi yakni Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Sukapakir. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

“Setiap suntikan terdapat reaksi dalam waktu 30-40 menit. Jadi, kami menyediakan tempat observasi. Apabila tidak terjadi gejala, sukarelawan dapat pulang,” ujarnya.

Menurut Rodman, penyuntikan vaksin kedua akan dilakukan dua pekan setelahnya suntikan pertama. Kemudian, sukarelawan wajib menjalani dua kunjungan lagi untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan. Jika terjadi reaksi seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, sukarelawan diminta melapor kepada tim uji klinis. “Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis,” kata dia.

Proses uji klinis vaksin Covid-19 fase III ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar, vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal pada awal 2021.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta doa pada semua masyarakat agar tes vaksin itu berhasil. “Doakan lancar. Kalau ada reaksi-reaksi kami akan bertanggung jawab,” ujar dia. Emil optimistis, kalau uji klinis lancar maka vaksin Covid-19 sudah bisa diproduksi pada bulan Januari.

Menurut Emil, keputusannya menjadi salah satu relawan diharapkan bisa menghapus anggapan maupun narasi dengan sudut pandang masyarakat dijadikan objek percobaan. Sebab, jika dibiarkan, dikhawatirkan situasi kritik bisa lebih parah dan berujung pada provokasi.

photo
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. - (Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO)

Selain itu, kata dia, langkahnya pun bisa menambah kepercayaan bahwa proses uji klinis sudah melalui berbagai tahapan medis yang ketat. “Saya sadari banyak kritikan ke pemerintah makanya saya ikut jadi relawan, karena ada hoaks atau provokasi,” ujar dia.

Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Hermansyah mengatakan, sebelum penyuntikan dilakukan, Ridwan Kamil akan menjalani pemeriksaan fisik dan  uji usap (swab test) polymerase chain reaction (PCR). Keikutsertaan gubernur sebagai sukarelawan uji klinis, kata dia, untuk meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin dilakukan secara ilmiah.

“Pemerintah memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui proses yang kita tunggu-tunggu, yakni adanya vaksin Covid-19,” ujar dia.

Sambil menunggu tahapan uji klinis selesai dan vaksin Covid-19 dapat diproduksi, Hermansyah meminta masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan. Sebab, cara terbaik melawan Covid-19 saat ini adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

"Implementasi protokol kesehatan, disiplin pakai masker, jaga jarak, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan syarat wajib sebelum vaksin Covid-19 ditemukan,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat