Internasional
Demokrat Sahkan Biden-Harris Adang Trump
Biden-Harris akan mengadang pejawat Donald Trump dalam pilpres 3 November.
WASHINGTON -- Mantan wakil presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Kamis (20/8) malam waktu AS, djadwalkan menerima mandat dari Partai Demokrat menjadi calon presiden (capres) AS. Sehari sebelumnya, giliran Kamala Harris yang menerima mandat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres). Keduanya akan mengadang pejawat Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) 3 November.
Pada Rabu Harris membuat sejarah dengan menjadi wanita kulit hitam keturunan Asia pertama sebagai cawapres AS. Ia pun menyerukan para pemilih untuk memberikan suaranya agar dapat mengalahkan Trump.
"Kekacauan yang terus-menerus membuat arah kita menyimpang," ujar Harris.
Beberapa jam sebelum nominasi Biden, Trump dijadwalkan mendatangi Pennsylvania, tempat Biden lahir. Pennsylvania dikenal sebagai swing states atau negara bagian yang masih belum diketahui arah dukungannya.
Trump dijadwalkan melakukan "serangan" kepada Biden di wilayah tersebut. Menurut tim kampanyenya, Trump akan menekankan, setengah abad Joe Biden membuat Amerika gagal.
Dalam pilpres 2016, Trump memenangkan dukungan dari Pennsylvania dengan 45 ribu suara. Kali ini, ia tampaknya akan memanfaatkan peta kekuatan karena jajak pendapat Real Clear Politics menunjukkan Biden hanya lebih kuat enam persen dari Trump.
Trump dijadwalkan menggelar kampanye di Old Forge, dekat kampung halaman Biden, Scranton. Menurut profesor politik dari Franklin and Marshall College, Terry Madonna, langkah Trump bisa menjadi bumerang.
"Ia (Trump—Red) harus berhati-hati akan ucapannya tentang Biden karena Scranton adalah kampung halamannya," kata Madonna.
Konvensi Demokrat
Mantan presiden AS Barack Obama dijadwalkan membakar massa pada ketiga konvensi virtual Partai Demokrat. Dalam teks pidato yang dirilis menjelang konvensi, Obama mengatakan, Trump telah gagal menanggulangi pandemi virus korona.
Obama juga akan mengatakan, Trump mengancam demokrasi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pidato ini mungkin akan menjadi kritik paling keras Obama terhadap Trump.
"Ia tidak menunjukkan ketertarikan pada pekerjaannya, tidak tertarik menemukan titik tengah, tidak tertarik menggunakan kekuatan jabatannya yang luar biasa untuk membantu orang lain selain dirinya sendiri dan teman-temannya," kata Obama dalam teks pidato tersebut, Kamis (20/9).
Kata-kata Obama senada dengan pidato istrinya, Michelle Obama, pada hari pertama konvensi Partai Demokrat. Michelle mengatakan, saat ini Trump menunjukkan ia tidak kompeten dan tidak bisa menjadi orang yang dibutuhkan.
Mantan menteri luar negeri dan mantan capres 2016, Hillary Clinton, menyampaikan dukungannya pada Biden dan Harris. Dalam pidatonya di hari kedua konvensi Partai Demokrat, Clinton mengatakan, saat ini AS membutuhkan presiden.
"Saya berharap, Donald Trump tahu bagaimana menjadi presiden karena saat ini Amerika membutuhkan seorang presiden. Pada momen yang penuh pengorbanan dan pengabdian kami membutuhkan pemimpin yang setara, kita membutuhkan Joe Biden dan Kamala Harris," kata Clinton, Rabu.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.