Seorang siswa saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh di Tenda Pintar, Pondok Kelapa, Jakarta, Kamis (13/8). Fasilitas Tenda Pintar yang menyediakan wifi gratis dari sumbangan warga RT 13 RW 2 itu untuk membantu para siswa yang terkendala kesulitan biay | Republika/Putra M. Akbar

Inovasi

Perjalanan Transformasi Dunia Pendidikan

Semua bagian dari ekosistem pendidikan harus ikut ambil bagian dari tranformasi yang tengah terjadi.

Pandemi Covid-19 yang berlangsung berkepanjangan, membuat konsep belajar daring terus dilaksanakan. Belajar daring yang awalnya dianggap sebagai solusi temporer, kini mulai berevolusi menjadi pilihan yang dirasa akan menjadi lebih permanen. 

Aplikasi-aplikasi belajar daring pun terus berupaya menghadirkan konsep belajar yang diharapkan membantu siswa dalam belajar. Salah satunya, adalah Kelas Pintar.

Kini, Kelas Pintar tak sekadar menyediakan solusi pembelajaran dengan literasi lengkap sesuai kurikulum, tapi juga menyediakan fitur untuk memaksimalkan peran masing-masing pemangku kepentingan di ekosistem pendidikan. Baik yang terkait dengan administrasi, aktivitas belajar mengajar, hingga pengawasan proses belajar. 

Founder Kelas Pintar, Fernando Uffie menjelaskan, saat ini pihak sekolah, guru, orang tua, dan para murid, sudah dan sedang menggunakan platform pendidikan masa depan. “Kelas Pintar bahkan telah menanamkan student analytic dalam kecerdasan buatan berbasis data dalam jumlah besar (big data), sebagai bagian dari upaya memberikan pendidikan terbaik kepada para peserta didik,” ujarnya. 

Semua bagian dari ekosistem pendidikan di Indonesia pun harus ikut ambil bagian dari tranformasi yang tengah terjadi. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bekasi, Euis Siti Halimah M Pd, mengungkapkan, situasi yang kini tengah dihadapi dunia pendidikan, bisa menjadi momen bagi untuk bertransformasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 

Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi para penyedia solusi pendidikan berbasis teknologi untuk melihat ekosistem pendidikan Tanah Air secara lebih menyeluruh. "Saat ini bagi pihak sekolah, angkatan Covid-19 dan angkatan-angkatan selanjutnya harus memiliki kualitas yang sama atau bahkan lebih baik dari angkatan angkatan sebelumnya," ujar Euis.

Hal senada disampaikan oleh Andi Murgeim selaku Kepala Sekolah SMK Gema Karya Bahana. Menurutnya, platform pembelajaran daring sudah seharusnya bisa mengakomodasi kebutuhan sekolah ataupun institusi pendidikan formal dalam menjalankan fungsinya. Baik dimasa pandemi ataupun ke depannya. 

Menurutnya, dengan menggunakan platform Kelas Pintar, para guru di sekolah kini bisa menjalankan perannya dan melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. “Hal ini bisa dilihat sebagai sebuah lompatan, untuk menapaki masa depan dunia pendidikan 10-15 tahun mendatang," kata Andi.

Saat ini ada lebih dari 36 sekolah dan yayasan yang menjadikan Kelas Pintar sebagai sistem pendidikan dalam lingkup sekolah masing-masing. Sementara jika mengacu pada jumlah pengguna individu, ada lebih 500 ribu siswa di lebih dari 70 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi Indonesia, menggunakan platform Kelas Pintar untuk melakukan aktivitas belajar secara daring.

Dukungan Paket Terjangkau

photo
Paket data yang terjangkau untuk mendukung proses PJJ - (Dok 3 Indonesia)

Konsep pembelajaran jarak jauh, kini telah menjadi bagian dari proses pendidikan di Indonesia. Banyak pihak yang terus berupaya memberikan kemudahan bagi para siswa didik untuk dapat tetap meneruskan perjalanan belajarnya walau hanya dari rumah. 

Sebagai upaya untuk meratakan akses internet bagi masyarakat, 3 Indonesia bersama dengan Kementerian Agama RI melakukan perjanjian kerjasama Program Layanan Digital dan Mobile untuk mendukung pembelajaran daring di Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI.

Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia, M Buldansyah menjelaskan, selama ini, 3 Indonesia telah menghadirkan berbagai demi mendukung para siswa belajar dari rumah selama pandemi. Salah satunya, dengan bersinergi dengan Kemenag dalam memberikan paket data yang terjangkau. 

“Kami berharap dengan sinergi ini bisa menjangkau lebih banyak lagi anak muda Indonesia dan memberikan kemudahan dalam mengakses internet. Sekaligus meringankan beban orang tua dalam menghadapi dampak ekonomi di situasi pandemi,” ujar pria yang biasa disapa Danny ini, dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (18/8). 

Lewat kerjasama ini, 3 Indonesia memberikan dukungan paket kuota data dengan harga terjangkau untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Ada tujuh pilihan paket data dengan masa aktif 30 hari yang bisa dipilih sesuai kebutuhan siswa dengan harga mulai dari Rp 39 ribu. 

Direktur KSKK Madrasah A Umar menjelaskan, pandemi yang berlangsung saat ini, telah menjadi keprihatinan bersama. Namun, hal itu tidak boleh menghalangi peserta didik untuk mendapatkan akses pembelajaran. “Kemenag terus berupaya memberikan afirmasi agar di masa pandemi ini, peserta didik tetap bisa belajar, meski dengan pembelajaran jarak jauh dan tidak terbebani secara biaya,” ujarnya.  

Sebelumnya, 3 Indonesia juga telah mengeluarkan berbagai ekosistem pendukung untuk belajar dari rumah,  seperti perdana dan paket AlwaysOn dengan tambahan Kuota Belajar hingga 30 hari yang bisa digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi e-learning, seperti Zenius, Edmodo, dan Google Classroom. 

 
Situasi yang kini dihadapi dunia pendidikan, bisa menjadi momen untuk bertransformasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. 
Euis Siti Halimah M Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bekasi
 
 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat