Kabar Utama
Israel Tutup Zona Nelayan Gaza
Pembangkit listrik Gaza juga akan berhenti Selasa karena kehabisan solar.
YERUSALEM -- Israel menutup zona nelayan Jalur Gaza, yang diumumkan Ahad (16/8). Ini menyusul bentrok Israel dengan sayap militer Palestina. Ini menjadi titik perseteruan terpanas dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, Israel melakukan serangan udara ke Gaza. Aksi ini kemudian dibalas Palestina dengan meluncurkan dua roket ke arah Sderot, selatan Israel. Militer Israel kemudian menyatakan sistem pertahanan udara mereka, Iron Dome, mencegat dua roket yang ditembakkan dari arah Gaza.
Laman Times of Israel edisi Senin (17/8) menyebutkan, Israel bertahap memperketat pembatasan terhadap Gaza untuk menekan kelompok-kelompok Palestina yang memiliki kemampuan militer. Langkah pertama yang sudah diambil sebelumnya adalah menutup pos perlintasan Kerem Shalom kecuali untuk lalu lintas pangan dan bahan bakar ke Gaza.
Laman Relief menuliskan, pos perlintasan Kerem Shalom adalah satu-satunya perlintasan untuk barang komersial di perbatasan Israel dan Gaza. Keberadaannya amat penting bagi kelangsungan hidup warga Gaza. Lebih dari 80 persen barang yang yang masuk ke Gaza dibeli dari perusahaan dan pemasok di Israel.
Setelah menutup Kerem Shalom, Israel membatasi zona nelayan Gaza. Times of Israel melaporkan, pengumuman pada Ahad bahkan menutup total zona nelayan tersebut.
"Hamas bertanggung jawab atas semua yang terjadi di Jalur Gaza, termasuk aksi yang diluncurkan dari Gaza terhadap Israel," kata badan koordinasi Israel di perbatasan, Coordinator of Government Activity in the Territories (COGAT).
Penutupan zona nelayan Gaza ini diperintahkan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz. Israel dan Mesir kerap memblokade Gaza sejak wilayah tersebut diperintah oleh Hamas pada 2007.
"Jika Sderot tidak bisa tenang, Gaza juga demikian," kata Gantz dikutip Associated Press.
"Peluncuran balon udara yang mengancam populasi dan merupakan pelanggaran hukum internasional," tulis sembilan lembaga HAM Israel, "Namun, semua itu tidak membenarkan tindakan menghukum populasi sipil di Gaza karena tindakan yang di luar wewenang mereka."
Times of Israel melaporkan, satu-satunya pembangkit listrik Gaza juga akan dihentikan operasinya pada Selasa karena kehabisan solar. Pernyataan ini disampaikan Badan Energi Gaza.
Penutupan pembangkit listrik itu akan secara drastis memotong pasokan listrik warga Gaza. Pembangkit listrik tersebut menyuplai sepertiga dari kebutuhan listrik warga Gaza. Sisanya dipasok perusahaan listrik Israel.
Padam listrik adalah hal yang biasa di Gaza. Dalam kondisi normal, listrik di Gaza bisa menyala selama 12 jam. Dalam kondisi tak biasa, listrik dapat menyala beberapa jam saja per hari.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.