Kabar Utama
Saudi Siap Uji Vaksin Korona pada Manusia
Vaksin hasil pengembangan China CanSino Biologics Inc menggunakan virus flu yang tidak berbahaya.
RIYADH -- Arab Saudi segera memulai uji klinis fase III vaksin Covid-19. Sekitar 5.000 sukarelawan bakal terlibat dalam proses tersebut. Vaksin yang akan diuji Saudi adalah hasil pengembangan China CanSino Biologics Inc. Vaksin tersebut akan disuntikkan kepada sekitar 5.000 sukarelawan berusia di atas 18 tahun. Saat ini, otoritas di sana tengah mempersiapkan uji coba di Riyadh, Dammam, dan Makkah.
Saudi Press Agency pada Senin (10/8) melaporkan, tim peneliti akan menindaklanjuti partisipan setelah memberi mereka dosis untuk memastikan tidak ada efek samping yang muncul. Setelah itu ditindaklanjuti dengan kunjungan langsung para dokter ke peserta penelitian.
Vaksin hasil pengembangan China CanSino Biologics Inc menggunakan virus flu yang tidak berbahaya. Ia dikenal sebagai adenovirus type-5 (Ad5). Dalam prosesnya, Ad5 membawa materi genetik virus korona ke dalam tubuh. Vaksin diklaim aman dan memicu respons imun.
China CanSino Biologics Inc adalah yang pertama melakukan uji coba vaksin kepada manusia di Cina pada Maret lalu. Tes melibatkan 108 sukarelawan. Uji coba selanjutnya dilakukan antara 11-16 April dengan melibatkan 603 sukarelawan.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan the Lancet, kedua tahap uji coba itu menunjukkan hasil positif dengan sedikit efek samping. Kendati menjadi yang pertama melakukan tes pada manusia, vaksin potensial lainnya yang dikembangkan perusahaan Cina Sinovac Biotech dan National Pharmaceutical Group (Sinopharm) telah disetujui melakukan uji coba fase III di luar negeri.
Kerja sama penanganan Covid-19 antara Saudi dan Cina telah dimulai sejak virus tersebut merebak. Sejauh ini Saudi menjadi salah satu negara yang paling parah terdampak pandemi di Timur Tengah. Menurut data yang dihimpun Worldmeters hingga Senin (10/8), Saudi memiliki 288.690 kasus Covid-19 dengan 3.167 korban meninggal. Saudi menempati posisi ke-13 sebagai negara dengan kasus virus korona tertinggi di dunia.
Sementara, secara global, sejauh ini terdapat 20.046.642 kasus Covid-19. Pandemi telah menyebabkan 734.525 orang meninggal. Sementara pasien pulih mencapai 12.915.486 orang.
Negara-negara di dunia saat ini memang sedang berusaha keras untuk memproduksi vaksin Covid-19, tak terkecuali Indonesia. Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyampaikan, dia bersama Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo akan mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan uji klinis vaksin tahap ketiga perdana di Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (11/8).
"Quick win bagaimana kita memastikan vaksin bisa mulai dilakukan secara besar-besaran di awal tahun," ujar Erick saat berdiskusi di kantor Kadin, Jakarta, Senin (10/8).
Erick menyebut, uji klinis tahap ketiga yang dilakukan terhadap 1.620 orang merupakan tahapan penting dalam pencarian vaksin Covid-19. Hasil uji klinis akan menjadi acuan bagi pemerintah sebelum melakukan distribusi massal kepada masyarakat.
"Ini penting karena vaksin ini menentukan 1.620 orang yang nantinya dicoba selama enam bulan tidak ada apa-apa. Presiden akan menyaksikan lansgung besok," kata Erick.
Erick mengaku bersyukur proses uji klinis lebih cepat tiga pekan dari jadwal semula pada September. Erick mengucapkan terima kasih kepada para profesor, dokter, dan Bio Farma yang berjuang keras untuk menemukan vaksin Covid-19.
Sebanyak 1.020 orang dilaporkan telah mendaftarkan diri kepada tim penelitian Universitas Padjajaran (Unpad) sebagai calon relawan yang akan mengikuti uji klinis vaksin Covid-19. Para calon relawan terlebih dahulu akan diperiksa kondisi kesehatan dan melakukan swab test. Jika memenuhi persyaratan, akan diikutsertakan untuk disuntik vaksin.
"Calon relawan 1.020, mereka nanti yang akan terpanggil besok (disuntik vaksin) yang sudah terverifikasi datanya," ujar Juru Bicara Tim Penelitian Uji Vaksin Covid-19, Rodman Tarigan, saat dihubungi, Senin (10/8).
Rodman menegaskan, para relawan telah memenuhi persyaratan dan akan disuntik vaksin Covid-19 pada Selasa (11/8) saat kunjungan Presiden Joko Widodo. Ia megatakan, di Rumah Sakit Pendidikan Unpad terdapat ruangan khusus yang akan digunakan untuk tempat uji klinis vaksin Covid-19.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Selasa kemarin melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Pendidikan Unpad untuk memastikan kesiapan ruang uji klinis vaksin Covid-19 fase III. Menurut Terawan, proses persiapan penyuntikan perdana vaksin ke sejumlah relawan berjalan dengan baik.
“Yang terpenting, proses uji vaksin perdana besok harus sesuai protokol kesehatan. Mengingat besok akan ada Presiden yang langsung meninjau,” ujar Menkes Terawan saat meninjau ruang uji.
Terkait proses penyuntikan vaksin asal Sinovach, Cina, tersebut, Dekan FK Unpad Setiawan memastikan bahwa ruang uji vaksin yang berada di lantai 2 gedung RSP Unpad sudah disterilisasi. Setiawan menyebut, pihaknya memastikan kondisi kesehatan para tenaga kesehatan ataupun subjek uji klinis. Semuanya sudah dites PCR. Mereka yang hasilnya negatif bisa mengikuti uji klinis perdana vaksin Covid-19.
“Catatannya, uji klinis ini sebetulnya relatif aman karena seluruh petugas dan subjek dites dulu. Jadi, semuanya negatif. Jadi, kondisi ruangan untuk uji klinis jauh lebih aman dibandingkan kondisi seperti biasa. Karena sudah ada penapisan lebih awal,” kata Setiawan memaparkan.
Ditemui seusai mendampingi Menkes Terawan, Rektor Unpad Rina Indiastuti menjelaskan, proses uji klinis vaksin Covid-19 kerja sama Unpad dengan Bio Farma ini merupakan aktivitas strategis. Uji klinis ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk segera mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia.
Bagi Unpad, uji klinis vaksin Covid-19 merupakan salah satu momentum untuk mengembangkan sejumlah riset dan inovasi lainnya. “Pak Menkes akan mendukung hal tersebut,” kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.