Pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra (berdiri). | Republika/ Wihdan Hidayat

Kisah Dalam Negeri

Gotong Royong Melatih Guru tanpa Biaya

Untuk menjadi penggerak tidak harus menunggu anggaran.

OLEH FAUZIAH MURSID

JAKARTA – Klinik Pendidikan MIPA (KPM) akan mengadakan program pelatihan guru matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) secara gratis melalui daring (online). Program pelatihan guru yang bekerja sama dengan Republika itu akan digelar dalam 20 sesi pertemuan untuk mata pelajaran MIPA tingkat sekolah dasar.

Pendiri KPM Ridwan Hasan Saputra mengatakan, alasan diadakannya program pelatihan tanpa biaya sepeser pun dari peserta ini adalah untuk membantu para guru yang mengajar siswa secara daring selama pandemi Covid-19. Selama masa pandemi, kata dia, tak sedikit guru yang kesusahan mengajar ke anak didiknya. “Karena kan selama ini banyak lembaga yang bikin pelatihan harus pakai biaya mahal,” ujar Ridwan saat dihubungi Republika, Ahad (2/8).

KPM, kata Ridwan, sebagai organisasi yang peduli pendidikan, ingin sekaligus menujukkan bahwa untuk menjadi penggerak tidak harus menunggu anggaran. Ia menyingung hal tersebut setelah ramai pemberitaan mengenai Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menelan anggaran besar.

Dia melihat masa pandemi Covid-19 semestinya menjadi saat bagi semua untuk bergotong royong dan mengedepankan sikap kedermawanan terhadap pendidikan. “Kalau kita orang penggerak, seharusnya bergerak dulu, jangan tunggu dikasih duit dulu baru bergerak. Jadi, kita ingin buktikan bahwa pendidikan tidak harus mahal. Kita harus bergerak dulu untuk kepentingan bangsa,” katanya.

Menurut Ridwan, program pelatihan guru MIPA yang digelar ini diikuti semua guru MIPA jenjang SD agar dapat memudahkan dalam mendidik siswa saat pandemi. Sebab, selain mendapat ilmu yang bermanfaat, para guru pun mendapatkan sertifikat dan modul yang bisa diajarkan ke siswa.

photo
Pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra mengisi materi Fun Science for Teachers di Kantor Republika, beberapa waktu lalu. - (Republika/Prayogi)

Ia berharap sekolah memberikan perhatian kepada guru MIPA yang ingin mengikuti pelatihan gratis ini dengan bantuan pulsa untuk kuota selama pelatihan. “Harapannya, mereka bisa ikut rutin dalam 20 kali pertemuan. Karena ada sertifikat, selain ilmunya bermanfaat membantu mereka mengajar di sekolah, mereka juga bisa mendapat modul yang bisa dipakai buat ngajar murid-murid di sekolah,” ujar Ridwan.

Ridwan memastikan kualitas dari pelatihan guru MIPA meski program ini tidak memungut biaya. Menurut dia, para pelatih guru MIPA dalam progam ini sudah berpengalaman. Oleh karena itu, meski gratis, itu tidak akan mengurangi kualitas hasil program pelatihan.

“Ada pengajar gemar MIPA di TVRI, trus IPA juga ada Pak Herman (pengisi program ‘X-Sains’) di TVRI, dan pelatih yang berpengalaman lainnya,” ujar dia.

Program pelatihan guru MIPA secara daring ini akan digelar selama 20 sesi setiap mata pelajaran. Program pelatihan yang diinisiasi KPM bekerja sama dengan Republika ini juga tidak dipungut biaya.

Rencananya, pelatihan perdana akan digelar pada Senin, 17 Agustus 2020. Para guru yang ingin mendaftar program pelatihan dapat mengakses klik tautan kpmread1institute.org/guruonline, lalu melengkapi data dan persyaratan dan men-submit pendaftaran.

Nantinya, program pelatihan guru MIPA akan dilaksanakan melalui media Zoom dengan 20 sesi setiap mata pelajaran. Setelah mengikuti sesi pelatihan ini, peserta akan mendapatkan sertifikat dan modul pelatihan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat