Nasional
Istana Batasi Tamu terkait Covid-19
Presiden Jokowi dijadwalkan menjalani tes swab setelah Wawali Kota Solo positif Covid.
JAKARTA--Pihak Istana Kepresidenan akan membatasi jumlah tamu yang melakukan pertemuan tatap muka dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dilakukan setelah Wakil Walikota Kota Solo Achmad Purnomo terkonfirmasi positif Covid-19. Purnomo dinyatakan positif setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Kamis (16/7) lalu.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan, pembatasan jumlah tamu dilakukan demi memperlebar jarak antarindividu yang melakukan pertemuan tatap muka dengan Presiden Jokowi. Heru memberi contoh, pada Jumat (24/7), Presiden mengundang 30 pedagang kecil untuk hadir di Istana Bogor menerima bantuan modal kerja.
Nantinya, jumlah pedagang yang diundang dalam setiap sesi dikurangi menjadi 20 orang. "Tidak mengurangi intensitas kerja beliau, tetapi mungkin jumlah orang yang akan kami kurangi. Dengan jarak yang mungkin agak lebih jauh lagi," tutur Heru dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/7).
Kendati begitu, Heru memastikan protokol kesehatan yang diterapkan di lingkungan Istana Kepresidenan baik di Jakarta atau Bogor sudah sangat ketat. Misalnya, setiap tamu yang masuk ke dalam lingkungan istana harus menjalani rapid test, menggunakan masker, dan menerapkan jaga jarak. Di dalam istana pun, letak meja dan kursi sudah diberi jarak.
Selain itu, Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan menjalani tes usap setelah mengetahui informasi Wakil Wali Kota Solo terkonfirmasi positif Covid. Menurut Heru, sebenarnya Presiden Jokowi sudah rutin menjalani tes kesehatan setiap pekan. Bahkan, seluruh perangkat yang setiap hari melayani Presiden juga menjalani tes swab secara rutin.
"Contohnya, saya dengan Pak Deputi dan perangkat tentunya dengan Mensesneg yang selalu setiap hari bertemu Bapak Presiden, kami selalu rapid (tes) setiap hari. Saya terakhir swab itu kemarin. dan alhamdulillah hasilnya negatif," katanya.
Heru menambahkan, seluruh tim yang secara intensif berada di sekeliling Presiden sehari-hari pun dilakukan pergantian setiap dua bulan sekali. Tim ini termasuk yang bertugas melayani sehari-hari, memasak, hingga pasukan pengamanan presiden (paspampres). "Misalnya, besok ada jadwal pergantian dua bulan, berarti malam ini yang baru sudah kami lakukan swab. Masuk, dan dia bekerja tidak boleh berinteraksi dengan yang lainnya sampai dengan 2 bulan berikutnya," tegas Heru.
Interaksi
Wakil Wali (Wawali) Kota Solo Achmad Purnomo, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Kabar Wawali positif Covid-19 tersebut dibenarkan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Wali Kota menyatakan, hasil uji usap (swab) secara polymerase chain reaction (PCR) yang pertama hasilnya masih antara positif dan negatif atau abu-abu. "Swab yang kedua hasilnya positif," ujar Rudyatmo saat dihubungi wartawan, Jumat (24/7).
Menurutnya, Purnomo melakukan uji usap setelah pulang dari Jakarta pekan lalu. Purnomo diketahui ke Jakarta untuk memenuhi undangan Presiden Jokowi di Istana Presiden. "Yang penting jangan bingung, jangan takut, jangan stres, besok (Sabtu) di-swab semua yang pernah kontak dengan beliau," ujarnya Rudyatmo.
Purnomo sendiri mengaku belum mendapat kabar terkait hasil uji swab yang dia lakoni beberapa hari lalu. "Saya kan dua kali swab, pertama hasilnya negatif, yang kedua tendensi positif. Belum bisa disimpulkan. Hasilnya saya tunggu kok," ujar Purnomo saat dihubungi wartawan.
Purnomo menyatakan saat ini dirinya berada di rumah. Dia juga mengaku kondisinya sehat dan tidak ada keluhan. "Saya merasa sehat sekali, tidak ada keluhan. Tapi hati-hati. Kemarin sore masih rapat OJK. Isunya kemarin sore," tegasnya.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, juga membenarkan Purnomo pofitif Covid. Dia mengatakan saat ini Purnomo tengah menjalani isolasi mandiri. Gugus Tugas langsung melakukan penelusuran (tracing) kontak dekat dengan Purnomo.
"Sejak kemarin beliau sudah istirahat. Hasilnya (tes swab) keluar Rabu (22/7) kalau enggak salah. Rabu atau Kamis (23/7). Kamis pagi disampaikan," ujar Ahyani.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.