Boneka Doraemon | Pixabay by Nicole Ene

Teraju

Doraemon Setengah Abad

Kisah Doraemon tak bisa dilepaskan dari Nobita Hiroshi, bocah lelaki yang hidup di era akhir 1960-an,

OLEH SIWI TRI PUJI B

Aku ingin begini. Aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali 

Semua, semua, semua. Dapat dikabulkan. dapat dikabulkan dengan kantong ajaib

Aku ingin terbang bebas di angkasa. "Hei, baling-baling Bambu"

La, la, la. Aku sayang sekali. Doaremon 

La,la,la aku sayang sekali. Doraemon

Anda yang lahir tahun 1970-an ke atas, pasti akrab dengan lagu ini. Dulu tiap akhir pekan, film kartun Doraemon akrab menyapa anak-anak Indonesia lewat saluran televisi.

Tahun ini, Doraemon memasuki usia 50 tahun. Di negeri asalnya, Jepang, setengah abad usianya diperingati dengan berbagai cara. Produsen fast fashion ternama negeri itu, Uniqlo, misalnya, membuat seri kaus khusus bertema Doraemon. 

Doraemon adalah seri manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Fujiko Fujio, nama pena dari duo penulis dan penggambar manga, Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko. Serial ini juga telah diadaptasi menjadi serial animasi dan waralaba media yang sukses. 

Cerita Doraemon berpusat pada kucing robot tanpa telinga bernama Doraemon, yang melakukan perjalanan mundur dari abad ke-22 untuk membantu seorang anak lelaki bernama Nobita. Kisah lengkap pertama dalam seri manga Doraemon diterbitkan pada Januari 1970.

Sebelum itu, pra-iklan untuk manga diterbitkan di enam majalah berbeda pada bulan Desember 1969. Sebanyak 1.465 cerita dibuat dalam seri aslinya, yang diterbitkan oleh Shogakukan. Ini adalah salah satu manga terlaris di dunia, dan telah terjual lebih dari 100 juta kopi pada tahun 2015.

photo
Doraemon dan Nobita - (DOK ZTWInfinite.net)

Doraemon menjadi salah satu animasi kebanggaan Jepang. Penghargaan untuk Doraemon termasuk Penghargaan Asosiasi Kartunis Jepang pada tahun 1973, Penghargaan Shogakukan Manga pertama untuk manga anak-anak pada tahun 1982, dan Penghargaan Budaya Osamu Tezuka pertama pada tahun 1997. Pada Maret 2008, Kementerian Luar Negeri Jepang menunjuk Doraemon sebagai duta anime pertama, sekaligus menegaskannya sebagai ikon budaya Jepang.

Penghargaan tak hanya di dalam negeri. Di India, versi terjemahan Hindi, Telugu, dan Tamil-nya menjadi tayangan animasi dengan rating tertinggi; memenangkan penghargaan Pertunjukan Terbaik untuk Anak dua kali di Nickelodeon Kids Choice Awards pada tahun 2013 dan 2015. Pada 2002, majalah Time Asia mengakui karakter tersebut sebagai "Pahlawan Asia" dalam survei fitur khusus.

Debut luar negeri pertama Doraemon adalah Singapura dan Thailand tahun 1970, disusul Hong Kong dan Macau tahun 1976. Taiwan menyusul di tahun berikutnya. 

Indonesia termasuk negara yang mengenal Doraemon sejak awal. Serial Doraemon mulai ditayangkan TVRI dan TVRI Yogyakarta sejak 1974, lalu secara nasional pada 1979-1989. Sejak 1991, penayangan Doraemon diambil alih RCTI, sebelum akhirnya berpindah ke SCTV pada 1990-1993.

Namun versi komiknya baru beredar pada 1994. Hingga saat ini, serial animasi Doraemon sudah ditayangkan di 40 negara, dan hampir semuanya disulihsuarakan dengan bahasa lokal. 

Namun tidak di semua negara Doraemon diterima. Di daratan Amerika, wabil khusus di Amerika Serikat, animasi ini kurang begitu populer. Manga memang mulai terkenal di sana sejak 1990-an, tapi Doraemon tidak. 

Baru pada November 2013, ketika Voyager Jepang merilis terjemahan digital seri manga bahasa Inggris di Amazon Bookstore, Doraemon mulai mencuri perhatian. Adalah pasangan suami istri Yoda Hiroko dan Matt Alt, pendiri AltJapan, yang memulainya. 

Menurut mereka, memperkenalkan Doraemon dalam bahasa baru perlu keterampilan khusus. tak sekadar mengalihbahasakan, namun juga memperkenalkan istilah-istilah di dalamnya dengan bahasa yang gampang dipahami dan diucapkan. 

Mengganti nama Doraemon -- nama ini susah diucapkan menutur bahasa Inggris -- jelas tak mungkin. Pilihannya, robot kucing ini diberi julukan, misalnya hanya disebut sebagai "D" dalam beberapa adegan. Nobita menjadi lebih mudah diucapkan ketika hanya disebut "Noby," sementara Shizuka tak diganti karena dianggap mudah diartikulasikan.

Jaiyan, turunan dalam bahasa Jepang dari kata giant yang berarti raksasa dalam bahasa Inggris, diubah menjadi Big G. Adik perempuannya, Jaiko, menjadi Little G.

Salah satu bagian yang menarik dari kerja Yoda dan Alt adalah tentang bagaimana mereka menangani kata-kata onomatopoetik dalam seni manga, yang dikenal sebagai giongo dalam bahasa Jepang, istilah yang digunakan untuk mewakili suara. Shin, untuk menyampaikan perintah agar diam, diterjemahkan sebagai "shhh" dan gira gira, yang berkonotasi dengan sesuatu yang berkilau atau berkilau, menjadi "bersinar".

Yoda mencatat bahwa sayangnya, 'rasa' musim yang sering disampaikan oleh kata-kata dalam bahasa Jepang tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

"Salah satu contohnya adalah min min, suara yang akan segera dikenali oleh pembaca Jepang sebagai nyanyian jangkrik di musim panas, tentu susah dicari padanannya dalam bahasa Inggris," kata Yoda. Yoda dan Alt yang menolak untuk menghapus kata-kata suara ini menggantikannya dengan huruf vokal yang mewakili kicauan burung.

Namun ada penjelasan lain mengenai mengapa Doraemon tak begitu laku di AS. Sebagian besar penggemar anime AS tidak suka menonton anime yang ditujukan untuk anak-anak dan memiliki gaya kartun sederhana. Tak seperti waralaba anak-anak Jepang yang sudah berjalan lama, seperti Ojarumaru dan Anpanman, Doraemon tidak memiliki banyak elemen yang dicari oleh penggemar animasi AS.

Tidak ada kontinuitas, sumpah-serapah, topik dewasa, atau sedikit kekerasan. Beda dengan Pokemon, Yu-Gi-Oh !, atau Digimon, yang kalaupun yang disyaratkan tak ada, setidaknya ada nostalgia bagi penikmatnya.

Teori lainnya, siapapun yang mencoba membawa peruntungan Doraemon ke AS akan ‘kalah sebelum bertanding' melawan raksasa animasi negara ini, Disney.  Turner Broadcasting System pernah membeli hak siar serial animasi Doraemon pada pertengahan 1980-an untuk rilis berbahasa Inggris di negeri itu. Namun semua perjanjian dibatalkan tanpa penjelasan sebelum menyiarkan satu episode pun. 

Teori yang ini kelihatan lebih masuk akal. Animasi Doraemon terkerek di AS setelah Disney memperoleh hak tayang versi bahasa Inggris untuk serial animasi yang telah mencapai 2.000 lebih episode ini. Serial ini kini menjadi salah satu dari sekian banyak film animasi yang ditayangkan Dysney+. Di tangan pemodal besar, nama yang besar dengan mudah diolah untuk menangguk keuntungan yang lebih besar.

photo
Doraemon dan Nobita - (DOK ZTWInfinite.net)

Halusinasi bocah skizofrenia

Kisah Doraemon tak bisa dilepaskan dari Nobita Hiroshi, bocah lelaki berusia 9 tahun dari Jepang yang hidup di era akhir tahun 1960-an, periode yang sama Manga Doraemon diciptakan. Ia tampak sehat dan bahagia seperti bocah lelaki lain seusianya, hanya sedikit mengalami gangguan jiwa. Dia diketahui menderita skizofrenia, penyakit yang membuat penderitanya mengalami halusinasi tentang keberadaan orang atau makhluk lain di sekitarnya. 

Karena sakitnya itu, Nobita menjadi terasing dari kawan-kawannya. Satu-satunya sahabat yang bisa memahaminya hanyalah Doraemon, teman fiktifnya itu. 

Bagi Nobita, Doraemon adalah teman ideal; tidak pernah mengganggu atau menjengkelkan, dan menyenangkan. Baginya, tak ada yang bisa memahaminya sebaik Doraemon. Begitulah ketergantungan Nobita pada Doraemon, ia tak bisa menerima ketika diberitahu oleh dokter yang merawatnya bahwa Doraemon adalah sosok tidak nyata.

Ketika dia berusia 16 tahun, Nobita mengambil langkah ekstrem. Dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Kisah Doraemon mengilhami duo penulis Manga, Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko, untuk menjadikan seri Doraemon sebagai penghargaan untuk jiwa Nobita. 

Namun meski kisah di balik Doraemon dan Nobita ini viral di jagat maya, hingga hari ini tak ada satu sumber pun yang dekat dengan duo kreatornya --yang belakangan pecah kongsi-- maupun pemilik merek Doraemon mengkonfirmasi kebenarannya. Bahkan hingga kematiannya pada tahun 1996, Hiroshi Fujimoto, penggagas awal kisah Doraemon, menutup rapat kisah di balik kreasi manga-nya itu.

Fakta si robot kucing 

- Kelemahan ada di ekor

Doraemon merupakan kucing robot yang lembut hati, dengan 4.500 alat untuk membantu Nobita, tuannya. Namun sebagai robot, ia memiki kelemahan; sangat bergantung pada setiap tombol yang dimilikinya.

Salah satu tombol yang berpengaruh pada hidup Doraemon adalah tombol berwarna merah pada bagian ekornya. Jika tombol tersebut ditarik maka Doraemon tidak dapat berfungsi. Tidak banyak yang tahu mengenai kelemahan Doraemon tersebut.

- Kupingnya hilang digigit tikus

Doraemon punya telinga, tapi kedua telinganya rusak saat menjadi pengasuh bayi Sewashi yang merupakan cicit Nobita dari abad 22. Robot tikuslah yang menggigitnya, sekaligus menjelaskan mengapa dia takut pada binatang itu saat mundur ke abad XX.

Awalnya berwarna kuning

Warna asli Doraemon adalah kuning. Suatu hari ia dirundung kemurungan berkepanjangan, sehingga adiknya, Dorami, berinisiatif  memberikan ramuan pembuat senang. Tapi ia salah membuat ramuan, sehingga setelah meminumnya,

Doraemon semakin sedih dan mencucurkan banyak air mata sehingga warna kuning pada tubuhnya luntur dan menjadi warna biru.

- Nama aslinya MS-903

Doraemon selesai dibuat pada 3 September 2112 di pabrik robot Matsushiba di dekat Tokyo, Jepang. Nama aslinya adalah MS-903 yang merupakan kode produksinya.

Nama Doraemon disematkan kemudian, berasal dari kata dora yang berarti kucing liar atau berarti juga gong dan emon yang merupakan kata tambahan tradisional Jepang yang merujuk pada kelamin jantan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat