Kisah Dalam Negeri
Kolonel Edward Sitorus, Youtube, dan Papua
Lewat videonya, Edward ingin menceritakan peran baik TNI ke masyarakat.
OLEH NAWIR ARSYAD AKBAR
Bertugas di Papua sejak 2010, membuat Kolonel Kaveleri Edward Sitorus melihat sisi lain dari TNI AD dan wilayahnya bertugas. Hal itulah yang kemudian ia abadikan lewat format video dan diunggahnya ke platform Youtube, agar masyarakat di daerah lain juga dapat melihatnya.
Salah satu yang mendapat perhatian publik adalah video berjudul "Mengungkap Fakta di Nduga Papua". Lewat video yang berada di kanal pribadinya, dengan nama Edward Sitorus Papua Channel, menampilkan TNI AD yang menjadi pelindung bagi masyarakat Papua.
Ia menceritakan, saat itu terdapat wilayah di Nduga yang diserang oleh kelompok bersenjata. TNI AD pun langsung datang ke lokasi untuk melindungi dan menenangkan warga yang ada di sana.
"Ada Komandan Korem waktu itu datang ke lokasi dan menenangkan masyarakat dan merangkul pendeta tersebut. Serta menjelaskan bahwa tentara datang bukan untuk membunuh masyarakat, tapi justru kita melindungi rakyat," ujar pria yang akrab disapa Edo saat dihubungi, Ahad (5/7).
Video yang diunggahnya pada 14 Desember 2018 tersebut, telah ditonton sebanyak 542 ribu kali. Serta, telah dikomentari oleh lebih dari 500 orang.
Mendapat respon yang positif dari masyarakat, membuat dirinya terus mengunggah video yang menampilkan peran TNI di Papua. Khususnya, selama ia bertugas sebagai Asisten Teritorial Kodam XVII/Cenderawasih di Papua.
Karena selama itu, ia membantu Pangdam Cendrawasih melakukan kegiatan teritorial di Papua. Beberapa di antaranya seperti pembinaan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, dan kegiatan-kegiatan sosial.
Tak hanya itu, Edo juga ditugaskan merencanakan program yang dilaksanakan oleh TNI AD. Agar dapat dicintai rakyat dan mencintai rakyat di Papua.
Namun, banyak kegiatan-kegiatan positif tersebut yang kurang mendapatkan perhatian dari publik. Sehingga lewat videonya, ia ingin menceritakan peran TNI yang juga berdampak baik ke masyarakat. "Saya melihat peluang ini ada Facebook, Youtube, saya berusaha memanfaatkan itu supaya masyarakat juga tahu," ujar Edo.
Lewat videonya ia juga ingin menyebarkan kesan positif dari TNI bagi masyarakat Papua. Sebab, warga Bumi Cendrawasih masih berpandangan bahwa orang yang membawa senjata laksana seorang pembunuh.
"Masih ada memang kelompok-kelompok bersenjata di Papua. Sehingga mau tidak mau TNI harus berbuat menertibkan itu. Kalau bagi masyarakat yang tidak melakukan perlawanan, kita tetap baik dengan rakyat," ujar Edo. "Setiap tentara harus dicintai dan mencintai rakyat Papua," tambahnya.
Pria yang baru saja melepas jabatannya sebagai Staf Ahli Pangdam XVII/Cenderawasih mengatakan, akan tetap memanfaatkan Youtube untuk menyebarkan hal-hal positif terkait TNI. Papua juga akan selalu menjadi tempat bertugas yang akan selalu ia kenang.
Meski begitu, niatnya tulus untuk menyebarkan kesan positif TNI kepada masyarakat. Tak ada niatannya sama sekali untuk menjadi seorang Youtuber yang memiliki ribuan pengikut.
"Saya tidak akan berhenti begitu saja menbuat konten, karena niat mengedukasi masyarakat tentang perjuangan TNI," ujar pria yang kini menjabat Direktur Pembinaan Doktrin Pusat Kesenjataan Kavaleri di Bandung, Jawa Barat.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.