Hikmah
Pusaka Kebajikan
Mari belajar bersama untuk meraih pusaka kebajikan.
Oleh AHMAD AGUS FITRIAWAN
OLEH AHMAD AGUS FITRIAWAN
Menjaga rahasia bukanlah hal yang mudah. Saat ini, setiap orang memiliki sosial media dan bisa mengunggah apa pun yang sedang terjadi pada dirinya secara realtime. Hampir tidak ada sesuatu pun yang dirahasiakan.
Namun, seseorang yang mampu menjaga rahasia, sejatinya ia telah memiliki pusaka kebajikan. Sesuatu yang sangat ber
harga dalam dirinya dan sangat sulit untuk dipraktikkan oleh sebagian manusia. Rasulullah SAW bersabda, "Tiga hal yang merupakan pusaka kebajikan; merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah, dan merahasiakan sedekah." (HR Thabrani).
Pertama, merahasiakan keluhan. Sesungguhnya, Allah menciptakan manusia memiliki sifat keluh kesah, terlebih saat ia ditimpa kesusahan, ia cepat berkeluh kesah (QS al-Ma'aarij [70]: 19). Namun, janganlah sifat ini menghantarkan manusia ke dalam keputusasaan (QS Yusuf [12]: 87). Mereka yang selalu berkeluh kesah dalam hidupnya selalu diliputi oleh keinginan untuk mengikuti hawa nafsunya.
Rasulullah SAW menyampaikan kepada sahabatnya, "Wahai para sahabatku, tatkala kamu dalam hidup menemui kegalauan, kegagalan, janganlah sekali-kali mengadu kepada orang lain, tetapi mengadulah kepada Allah SWT." (HR Bukhari).
Mengeluh kepada makhluk sama saja mengadukan keburukan yang Allah berikan untuk diri kita. Padahal, Allah memberi keburukan tersebut agar kita meminta jalan keluar pada-Nya. Allah berfirman, "Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia." (QS Yunus [10]: 107). Jelaslah bahwa mengeluh itu boleh, namun hanya mengeluh kepada Allah, bukan yang lain. Bahkan, Rasulullah SAW pun selalu mengadukan kesusahan dan kesedihannya hanya kepada Allah. (QS Yusuf [12]: 86).
Kedua, merahasiakan musibah. Merahasiakan musibah merupakan tantangan dari Allah untuk kita. Sudah dasarnya manusia suka curhat pada sesame. Tapi, jika kita mampu menahan lidah dan bisa merahasiakan musibah yang Allah ujikan maka hak Allah untuk mengampuni dosa-dosanya dan menyelesaikan urusannya tersebut.
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapa pun maka menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya." (HR ath-Thabrani).
Ketiga, merahasiakan sedekah. Sedekah sebenarnya boleh dilakukan secara terang-terangan, akan tetapi jika kita mampu merahasiakan sedekah yang kita lakukan dari para manusia, Allah akan menambah apresiasi-Nya dengan menghapus segala dosa-dosa kita.
Allah SWT berfirman, "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Baqarah [2]: 271).
Mari belajar bersama untuk meraih pusaka kebajikan. Dengan merahasiakan segala keluhan, merahasiakan musibah yang sedang menimpa kita saat ini, dan merahasiakan sedekah yang kita berikan untuk orang lain. Semoga.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.