Kesemrawutan terjadi akibat banyaknya pedagang yang memakai badan jalan untuk berjualan di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). | ANTARA FOTO

Bodetabek

Pemkot Tangsel akan Merevitalisasi Pasar Ciputat

Ratusan pedagang Pasar Ciputat di Tangsel menolak direlokasi pada masa pandemi Covid-19.

 

 

TANGSEL -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, direncanakan merelokasi 610 kios pedagang di Pasar Ciputat. Proses relokasi dilakukan dalam waktu dekat, mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel segera merevitalisasi Pasar Ciputat yang bangunannya memiliki luas 3.343 meter persegi (m2), dan berdiri di lahan 5.670 m2.

Kepala Disperindag Kota Tangsel, Maya Mardiana, mengatakan, jajarannya saat ini masih melakukan pendataan terkait jumlah kios yang terkena relokasi. Proses verifikasi data dilakukan sepanjang Juni hingga Juli 2020. Adapun proses revitalisasi direncanakan mulai Agustus mendatang. Sebelum direlokasi, petugas bakal menggusur lapak-lapak pedagang pada akhir bulan ini. Adapun lokasi relokasi sementara berada di sisi Plaza Ciputat. 

Menurut Maya, revitalisasi Pasar Ciputat memang harus dilakukan. hal itu bengingat bangunan yang sudah ada kini terlihat memprihatinkan dan kumuh. Petugas juga menjumpai lapak semipermanen yang justru berdiri di bahu jalan hingga tak ada ruang bagi pengguna jalan. “Sekitar 610-an kios yang direlokasi. Sampai saat ini sedang proses data ulang sampai nanti di Juli," ucap Maya saat ditemui di Puspemkot Tangsel, Selasa (23/6).

Dia menjelaskan, Disperindag menggandeng Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel untuk mengerjakan revitalisasi Pasar Ciputat. Pembagian tugasnya, kata dia, yang mengerjakan bangunan adalah DBPR, sedangkan proses relokasi pedagang dilakukan Disperindag. "Harapannya revitalisasi pasar sesuai dengan SNI (standar nasional Indonesia) dengan standar dan tempat terpenuhi,” katanya.

 
Para pedagang nantinya disediakan kios baru. Dengan begitu, mereka tidak lagi memakan ruas jalan.
 
MAYA MARDIANA, Kepala Disperindag Kota Tangsel
 

 

photo
Seorang pedagang sayur menunggu pembeli di Pasar Ciputat, Tangerang Selatann, Senin (1/2). Badan Pusat Statistik mengumumkan tingkat inflasi Januari 2016 sebesar 0,51 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 123,62 yang disumbang dari komoditas produk holtikultura seperti cabai dan bawang serta pangan strategis yakni daging ayam dan telur ayam - (ANTARA FOTO)

Di tempat relokasi semua pedagang tidak dikenakan biaya iuran. Tetapi, sambung dia, tetap ada biaya servis, seperti kebersihan dan penjagaan kios.  Dia mengatakan, di tempat relokasi baru, hampir keseluruhan bangunan berstatus permanen. Saat ini, kata dia, persiapan relokasi sudah mencapai 50 persen, dan dilakukan percepatan hingga akhir bulan ini. “Jadi gak ada bedanya pengeluaran yang dilakukan di tempat lama. Untuk biayanya tegantung, rupiahnya kurang lebih 150 sampai sekian, berbeda beda juga setiap tempat,” kata Maya.

Langkah itu dikeluhkan para pedagang. Pedagang ikan asin, Arif (45 tahun), misalnya, yang keberatan relokasi dilakukan pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dia mengaku, dalam dua sampai tiga bulan terakhir, pendapatannya turun hingga 40 persen. "Kalau bisa jangan saat ini, karena kalau dipindah otomatis pembeli langganan cari-cari lagi."

Pedagang sayur mayur, Yakub (57) juga tidak sepakat jika relokasi dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, proses itu dianggap menyulitkan para pedagang yang harus kehilangan pelanggan. Belum lagi, ia khawatir jika di tempat relokasi nanti dikenakan tarif baru. "Memang sudah beberapa kali sosialisasi dari pemerintah dan koordinator pedagang soal relokasi ini," ucap Yakub.

Pantauan Republika, lokasi Pasar Ciputat yang strategis membuat para konsumen maupun pedagang mudah mengakses dari berbagai arah. Pasar Ciputat berada di Jalan H Usman, RT 03 RW 09, Ciputat. Bagian depannya merupakan Jalan Dewi Sartika, sebelah sisi kanan dan kirinya adalah Jalan Aria Putra serta Jalan Ki Hajar Dewantara.

photo
Pedagang menata sayur mayur yang dijual di pasar Ciputat, Tangerang, Rabu (18/7) - (ANTARA)

Tak dilibatkan

Ketua RT 03 Ciputat, Suryadi Jaya, mengatakan, rencana revitalisasi pasar yang dilakukan pemkot sudah lama diketahui warga. Hanya saja, ia mengaku, jika pengurus lingkungan sama sekali tak dilibatkan dalam proses tersebut. Apalagi, ia mendapat kabar, pemindahan pedagang dilakukan antara 25 sampai 30 Juni ini.

"Baik ketua RT dan RW juga sama (tak dilewatkan). Padahal kalau terjadi sesuatu, mau nggak mau kita juga yang pasti turun tangan karena kita kita sebagai pengurus lingkungan," katanya.

Sementara Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran, menyarankan agar pemkot tak buru-buru dalam merelokasi pedagang. Dia mengingatkan, sebelum dilakukan revitalisasi pasar, pedagang harus didata secara matang. Tujuannya agar ketika bangunan baru selesai, pedagang lama tetap bisa berjualan di lokasi semula.

"Peremajaan fisiknya itu harus, karena saat ini kondisinya memang sudah tak layak. Tapi yang lebih utama itu haruslah diperbaiki penataan lapak para pedagangnya. Jumlah yang memiliki kios berapa, yang di luar kios berapa. Sehingga saat revitalisasi itu selesai, ya tidak ada lagi yang gelar dagangan di pinggir-pinggir jalan, semua tertib di satu area," jelas Ngadiran.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat