Nasabah melintas di mesin ATM Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), di Jakarta, beberapa waktu lalu. BJB Syariah menyiapkan strategi ekspansi. | Republika/Aditya Pradana Putra

Ekonomi

BJB Syariah Siapkan Strategi Ekspansi

BJB Syariah akan fokus pada industri yang memiliki prospek baik di tengah pandemi.

BANDUNG -- Bank BJB Syariah tengah menyiapkan strategi bisnis untuk menyambut era new normal atau normal baru. Hal ini dipersiapkan untuk menghadapi tatanan baru di setiap industri.

Direktur Utama BJB Syariah Indra Falatehan mengatakan, strategi tersebut telah dipersiapkan dengan matang guna mengubah tantangan menjadi peluang baru. "Situasi pandemi Covid-19 telah sedemikian rupa memengaruhi berbagai lini kehidupan manusia, termasuk perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa yang akan digunakan. Karena itu, setiap perusahaan perlu beradaptasi, menyusun strategi baru yang sesuai dengan kondisi terkini agar tetap relevan serta mampu melihat peluang dari setiap tantangan yang ada,'' kata Indra dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (4/6).

Dengan adanya era new normal, berbagai lini kehidupan yang semula dibatasi atau bahkan mati suri akibat dibekap wabah kembali berdenyut, termasuk di dalamnya yakni sektor keuangan syariah.

Indra mengatakan, dampak sosial wabah korona telah meningkatkan berbagai risiko bisnis bagi perbankan syariah. Jenis risiko tersebut merentang dalam bentuk risiko pembiayaan macet akibat penurunan kemampuan debitur, risiko pasar berupa perubahan nilai aset sebagai akibat pelemahan yield dan nilai tukar, serta risiko likuiditas setelah pelaksanaan program restrukturisasi kredit.

photo
Perwakilan dari Bank BJB Syariah berfoto bersama saat gelaran Anugerah Syariah Republika di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (19/11/2019). Bank BJB Syariah berhasil memenangkan kategori bank syariah terinovatif dan bank syariah pelayanan terbaik - (Republika)

Dari hal tersebut, Indra memaparkan strategi pertama yang akan dilakukan BJB Syariah, yakni menekan potensi risiko sebagai upaya mitigasi secara komprehensif dan sedini mungkin. Salah satu caranya dengan melakukan restrukturisasi kredit kepada nasabah terdampak Covid-19 sambil menetapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan kelaikan nasabah.

Strategi selanjutnya adalah fokus untuk menyasar industri prospektif pada era normal baru. Indra menilai perbankan syariah tetap harus tumbuh. Oleh karena itu, BJB Syariah akan berfokus pada industri yang masih bisa memiliki prospek baik di tengah pandemi.

Sambil berjalan merambah lebih dalam pasar potensial, perusahaan juga bakal menggenjot performa platform elektronik dan digital banking. Transaksi secara digital diprediksi bakal menjadi tren baru yang terbentuk selama masa pandemi.

Sesuai dengan era digitalisasi saat ini, BJB Syariah juga akan memanfaatkan ruang virtual lebih optimal sebagai sarana promosi dan pemasaran. Strategi ini akan ditempuh guna merespons perubahan kebiasaan konsumen yang saat ini makin rajin berinteraksi menggunakan media layar datar.

 
BJB Syariah juga akan memanfaatkan ruang virtual lebih optimal sebagai sarana promosi dan pemasaran.
INDRA FALATEHAN, Dirut BJB Syariah
 

Karena itu, perbankan syariah akan berfokus mengembangan digital dan online banking. Kondisi pandemi korona saat ini menguji manfaat layanan digital dan online banking perbankan syariah terhadap nasabah.

Terakhir dan menjadi faktor yang dianggap paling penting dalam menentukan kesuksesan eksekusi strategi adalah agile leadership. Situasi kritis yang telah menghantam menjadi ajang pengujian tersendiri bagi para pemimpin agar mampu memiliki fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi dalam memimpin perusahaan yang dikendalikan.

"Insya Allah, BJB Syariah siap kembali berkiprah dalam melayani kebutuhan keuangan syariah bagi masyarakat," kata Indra.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat