Menggoreng bahan makanan dengan minyak yang sehat | oliveoilfromspain.org

Sehat

Menggoreng dengan Cara Sehat

Setiap orang perlu lebih pintar dalam memilih minyak goreng.

Siapa yang tidak menyukai gorengan? Tentunya banyak orang di Indonesia menyukai makanan gurih yang dimasak dengan cara digoreng. Pada umumnya, gorengan dimasak dengan minyak goreng yang banyak (deep fried). Namun, di balik rasa gurih yang diberikan gorengan, banyak pula dampak negatifnya, yaitu lemak trans yang dapat berpengaruh pada kesehatan.

Menurut ahli gizi Emillia Achmadi, terlalu banyak mengonsumsi gorengan memang bisa memicu masalah kesehatan. Namun, hal ini tidak akan menjadi masalah jika mengonsumsi lemak yang benar karena hakikatnya tubuh tetap membutuhkan lemak.

"Banyak orang bilang menggoreng bahaya untuk kesehatan, padahal kita tahu lemak penting. Sebanyak 30 persen dari makanan yang kita makan harus mengandung lemak," ujar Emillia di Jakarta, be berapa waktu lalu.

Lemak membantu terbentuk dan hidupnya sel dan perbaikan di dalam tubuh. Kita memiliki dua pilihan, lemak yang memiliki sumber penyakit atau lemak yang memiliki manfaat kesehatan tambahan. Lemak baik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Saat dikonsumsi dalam jumlah sedang, lemak baik dapat membuat kenyang serta tidak membahayakan tubuh.

Emillia menjelaskan, kebiasaan masyarakat yang mengonsumsi gorengan dan menggunakan minyak goreng kurang baik bisa memicu segala jenis penyakit tidak menular. Dia mencontohkan penyakitnya adalah kolesterol tinggi yang dapat berisiko pada masalah kardiovaskular dan jantung.

Karena makan gorengan menjadi kebiasaan, kata dia, hal ini yang menyulitkan orang-orang untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut. "Lebih pintar pakai bahan mentahnya, termasuk minyak goreng. Idealnya juga makan yang digoreng tidak perlu tiap hari," kata dia.

Untuk itu, dia menganjurkan agar dilakukan pemilihan jenis lemak yang diguna kan untuk menggoreng makanan. Dia menyarankan memilih minyak yang baik untuk kesehatan. Karena itu, dia menambahkan, setiap orang perlu lebih pintar memilih bahan mentah, termasuk dalam minyak goreng.

Apabila asupan lemak nol sama sekali, kata Emillia, hal itu justru malah bahaya, terlebih bagi orang tertentu. Olahragawan dan atlet bahkan membutuhkan dua kali lipat asupan lemak dibandingkan karbohidrat dan gula.

 
Jadi, jenis lemak yang dikonsumsi itu harus benar
Ahli gizi Emillia Achmadi
 

Salah satu jenis minyak yang bisa dipilih untuk alternatif sehat adalah olive oil alias minyak zaitun. Hidangan yang di masak dengan lemak sehat seperti minyak zaitun mampu menurunkan lipoprotein densitas rendah dan kolesterol LDL, yang dikenal sebagai lemak jahat.

Menurut dia, setiap orang perlu me ngetahui lemak yang banyak jenisnya berikut fungsinya masing-masing. Minyak yang mengandung lemak sehat perlu dikonsumsi lebih banyak. Lemak dalam minyak zaitun adalah omega 9, omega 6, omega 3, lemak jenuh, vitamin E, vitamin K, fenol (phenolic), serta zat besi.

Dari semua jenis lemak di alam, minyak zaitun punya kandungan paling tinggi, yaitu 73 persen. Namun, memang jika hendak memilih suatu produk, peruntukkannya perlu diketahui dahulu. Minyak zaitun sudah dikenal sebagai lemak yang sehat dan mereka. Orang yang menjaga asupan sehatnya sering kali menggunakan minyak zaitun.

Karena itulah, Emillia menyarankan agar menjadikan minyak zaitun sebagai pengganti minyak untuk menggoreng dan menumis makanan. Menggunakan minyak zaitun dapat meminimalisasi risiko penyakit jantung dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Selain itu, bahan minyak zaitun alami bebas kolesterol dan tidak mengandung garam sehingga menjadi sumber antioksidan.

Sesuai tipe makanan

Banyak jenis minyak zaitun yang beredar di pasaran. Pada umumnya, setiap merek memiliki kekhususan tersendiri dan diproduksi di tempat yang berbeda. Selain itu, ada pula merek yang menyediakan beberapa varian yang ditujukan untuk jenis-jenis makanan atau proses olahan masakan tertentu.

Ada tiga varian lemak dalam minyak zaitun yang sesuai peruntukannya dalam memproses makanan. Tiga varian itu sesuai dengan temperatur yang berbeda-beda. Varian Extra Virgin Oil bukan untuk dipanaskan, seperti untuk salad dan makanan-makanan yang dituangi minyak zaitun langsung. Bahkan, varian tersebut bisa diminum langsung setidaknya satu sendok per hari sebagai sumber antioksidan.

Fungsi antioksidan menawarkan segudang manfaat, seperti mencegah inflamasi, diabetes, kolesterol, dan jantung. Minyak zaitun juga membantu penurunan berat badan dan mencegah penuaan dini. Varian lainnya Virgin Oil adalah Extra Light. Keduanya digunakan untuk memproses makanan, yaitu digunakan pada proses menumis atau menggoreng bahan makanan.

photo
Minyak zaitun dihasilkan dari pemrosesan buah zaitun - (oliviaevoo.com)

Head of Asia dan perwakilan dari Bertolli Olive Oil Alberto Perez Martin mengatakan, minyak zaitun juga kian banyak diminati oleh konsumen Indonesia. Hal ini karena rasanya yang khas dan menambah cita rasa pada masakan. 

Karena itu, dia mengajak konsumen Indonesia untuk tetap sehat dengan menjaga makanannya menggunakan lemak sehat pada makanannya. Alberto menambahkan, minyak yang sehat dan halal menjadikan minyak zaitun cocok untuk orang tua, anak-anak, dan keluarga. Minyak ini membantu menyajikan beragam makanan, baik dengan menumis maupun menggoreng.

"Jangan lupa bahwa budaya Indonesia itu ada gorengan, kerupuk, ayam goreng. Orang tua kita, kakek-nenek kita, selalu memberikan perhatian dan cinta kasihnya kepada kita lewat gorengan," ujarnya.

Karena itulah, dia mengajak konsumen berinvestasi dalam kebiasaan makan yang baik dan sehat dengan minyak zaitun. Dengan mengonsumsinya, konsumen mendapatkan keuntungan lebih dari kesehatan. ed: dewi mardiani

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat