Sejumlah anak yatim berjalan usai menerima santunan dari personel Lalu lintas Polres Lhokseumawe di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/4/2020). | RAHMAD/ANTARA FOTO

Cahaya Ramadhan

Anak Yatim dan Jalan Menuju Pintu Surga

Islam menganjurkan umatnya untuk memberdayakan anak yatim.

Oleh Ustaz Bobby Herwibowo Lc

 

Tingkat kepedulian seorang Muslim pada bulan Ramadhan biasanya meningkat. Mereka kerap berbagi kepada kalangan yang tidak beruntung. Kepada fakir miskin, janda, dan anak yatim.

Sering kita dengar saat Ramadhan ajakan untuk peduli kepada anak yatim. Meski yatim membutuhkan kasih sayang kita setiap saat dan sepanjang tahun, momentum Ramadhan biasanya membuat kita memberi perhatian lebih kepada mereka.

Maka, inilah momentum Ramadhan tempat kita berlatih. Berlatih menjadi manusia yang peduli. Wa bil khusus, kepada anak yatim.

Allah Ta’ala dan Nabi-Nya memerintahkan kita untuk memuliakan anak-anak yatim. Mereka yang tidak seberuntung anak-anak lain yang memiliki orang tua dan keluarga. Mereka yang amat butuh kasih sayang dan perhatian.

Simaklah firman Allah Ta’ala ini, "Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan." (QS al-Insan: 5-6).

Menyantuni anak yatim memiliki beberapa keutamaan. Pertama, mendapat kebaikan dari Allah. "Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah, ‘Memperbaiki keadaan mereka adalah baik’." (QS al-Baqarah [2]: 220).

Kedua, berdampingan dengan Rasulullah di surga. "Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini, kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit." (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa'd). 

Ketiga, melembutkan hati. "Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi." (HR al-Baniy, Shahi al-Jami’, Abu Darda: 80).

Keempat, dimasukkan ke dalam surga. "Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat Muslimin, memberinya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni." (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa ash-Shilah'an Rasulillah: 1840).

Kelima, bebas dari siksa hari kiamat. "Demi yang mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya." (HR Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam ath-Thabrani, al-Mu'jam al-Ausath, VIII/346. Hadis No. 8.828).

Lantas, bagaimana cara menyantuni yatim? Ada ada metode sederhana yang bisa dilakukan. Pertama, menjadi orang tua asuh. Caranya, datangi rumah yatim atau panti asuhan. Bawalah makanan kesukaan mereka, pakaian dan keperluan mereka. Dalam pola ini, Anda hanya menjadi penyantun dan berusaha memenuhi kebutuhannya.

Kedua, menjadikannya bagian dari keluarga. Ajaklah mereka tinggal serumah denganmu. Besarkan mereka di rumah dengan kasih sayang dan perhatian layaknya anak sendiri. Meski tak mudah, balasan surga terindah berdampingan dengan Rasulullah adalah balasannya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.