Khazanah
Jangan Lupakan Tetangga Saat Berzakat
Harus ada inisiatif mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah, dari warga.
Wabah virus korona (Covid-19) memengaruhi berbagai sektor, tak terkecuali ekonomi. Banyak kelompok rentan yang terdampak akibat kebijakan bekerja dari rumah (work from home).
Untuk membantu masyarakat di kelompok rentan itu, dana sosial keagamaan menjadi penting. Dana tersebut bisa diperoleh dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS).
"Kita bisa memanfaatkan dana zakat yang ada untuk mengentaskan kemiskinan yang termarginalisasi," kata Sekretaris Jenderal MUI Buya Anwar Abbas dalam Dakwah Daring MUI, Kamis (16/4).
Menurut Buya Anwar, kesadaran masyarakat untuk membantu sesama harus direspons cepat oleh ketua RT dan RW setempat. Harus ada inisiatif mengumpulkan dana ZIS dari warga untuk dibagikan lagi ke kelompok masyarakat tersebut.
Ia menerangkan, dalam praktik pengumpulan zakat di zaman awal Islam, pemerintah akan membagi dana tersebut di tempat mana ia diambil. Jika di tingkat RT sudah dibagi dan ada kelebihan, baru dana ZIS tersebut dikumpulkan di tingkat RW. “Begitu seterusnya berjenjang hingga sampai ke pusat,” ujar dia.
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya.Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah beriman kepada-Ku orang yang tidur dalam keadaan kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan sampai ke lambungnya. Padahal, ia (orang yang kenyang) mengetahui.”
"Berangkat dari hadis itu, saya berpikir dana ZIS harus diberikan kepada tetangga. Ini diberikan melalui lembaga zakat dan masjid yang terstruktur sehingga terdata siapa yang mendapat BLT (bantuan langsung tunai), siapa yang mendapat ZIS. Jadi, tidak bertumpuk pada satu mustahik saja," ucap ulama yang juga menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah ini.
Menurut dia, apa yang dilakukan umat Islam dengan memperhatikan tetangga sekitar akan berpengaruh pada hubungan sosial. Dalam hal ini, akan timbul hubungan yang baik antartetangga, saling menolong, percaya, serta saling memperhatikan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.