X-Kisah
'Kalau Kita Panik Daya Tahan Tubuh Menurun'
Ori Kurniawan, merupakan pasien kedua positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Provinsi Sumatra Utara. Ori akhirnya diperbolehkan pulang, setelah beberapa hari menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan.
Pria yang berprofesi sebagai ajudan Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah, tampil ke publik dengan membawa kisahnya melawan virus yang berasal dari Kota Wuhan, Cina. Ia mengisahkan, awal mula terpapar virus korona jenis baru ini bermula sejak kepulangannya dari Jakarta.
Ia mengaku mulai merasa ada yang bermasalah dengan kondisi kesehatannya. Ori pun memberanikan diri untuk melakukan pengecekan tes Covid-19. Betapa terkejutnya Ori ketika hasil tes menyatakan bahwa dirinya positif terpapar virus korona. "Saya langsung shock, mau gimana-gimana panik." katanya kepada wartawan, Selasa (7/4).
Tak berapa lama, pihak RSUP Haji Adam Malik menjemput Ori dari kediamannya. Ia dibawa ke rumah sakit tersebut untuk menjalani perawatan intensif di ruang diisolasi. "Pagi dikasih makan, siang dikasih makan, malam juga. Dari pagi kita dicek tensi darah, cek suhu panas badan kita, cek juga oksigen yang ada di otak kita," ujarnya.
Saat diisolasi bersama beberapa pasien positif Covid-19 lainnya di rumah sakit tersebut, Ori mengaku bahwa dirinya masih merasakan shock. Namun, tekadnya melawan virus tersebut jauh lebih besar dari ketakutannya itu. Doa serta dukungan yang terus disampaikan kerabat dan teman-temannya membuat Ori semakin yakin bahwa dirinya bisa sembuh.
"Semuanya men-support. Saya yakin bisa sembuh, karena tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan kecuali kematian," ujarnya. Kepanikan Ori perlahan juga mulai surut setelah dirinya mencoba untuk lebih tenang menghadapi kenyataan bahwa dirinya terpapar virus tersebut.
"Intinya jangan panik, karena kalau kita panik daya tahan tubuh kita menurun. Dan jangan lupa tetap berdoa kepada Allah," ujarnya. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, akhirnya pihak RSUP Haji Adam Malik menyatakan bahwa Ori dinyatakan sembuh dari virus korona dan diperbolehkan pulang.
Pasien sembuh dari paparan virus korona lain juga membagikan pengalamannya saat dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran. Budi P Wibowo (40) dan Tomi Eka Putra (23) merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. Saat ditemui keduanya terlihat sangat gembira setelah dinyatakan sembuh.
Saya yakin bisa sembuh, karena tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan kecuali kematian.NAMA TOKOH
Menurut Budi, setelah sempat dirawat di RSD Wisma Atlet, mulai 26 Maret lalu, ia dan pasien lain bisa kembali ke rumah masing-masing. "Kegiatan selama dikarantina di RS Darurat Wisma Atlet sangat senang karena fasilitas, makan, dan minum yang diberikan sangat terjamin sebanyak tiga kali dalam sehari," kata Budi diamini Tomi.
Budi pun memberikan rahasia kepada pasien yang masih terus berjuang melawan virus korona di lokasi lain. Ia mengatakan, agar mereka tidak menyerah dan berjuang sekuat tenaga. Menurut Budi, seseorang yang terinfeksi, baik itu ODP maupun PDP, hendaknya memiliki pola pikir yang kuat untuk sembuh. "Dan dapat mengendalikan dirinya serta tetap semangat pantang menyerah lawan Covid-19,” tutur Budi. Ia bersama 19 pasien PDP dan ODP lainnya kini diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Bahkan, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang sudah dinyatakan sembuh dari virus korona sudah kembali bekerja. Pada Selasa (7/4) ia melantik 24 pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Meskipun, pelantikan para pejabat tetap dilakukan sesuai protokol kesehatan, di antaranya dengan menggunakan masker serta posisi duduk yang berjarak 1,5 meter.
"Jabatan adalah amanah. Jangan sampai mengingkari dan mengkhianati. Pejabat yang dilantik harus tanggung jawab, semakin tinggi jabatan maka beban risikonya pun tinggi," kata Yana di Balai Kota Bandung, Selasa.
Yana hadir dengan menggunakan masker khusus serta dilengkapi sarung tangan. Sebelumnya, Yana juga sudah beberapa kali bekerja di ruang dinasnya sambil dilengkapi dengan sejumlah alat pelindung diri tersebut. n
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.