Tentara Israel menyebarkan alat peledak saat serangan militer di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarem, Tepi Barat, Ahad, 9 Februari 2025. | AP Photo/Majdi Mohammed

Internasional

Pejuang Palestina Terus Melawan di Tepi Barat

Sebanyak 45.000 warga Palestina mengungsi di Tepi Barat.

TEPI BARAT – Bentrokan antara pejuang Palestina dan pasukan Israel terus berlanjut di kamp-kamp Tepi Barat. Faksi-faksi perlawanan Palestina saling bahu-membahu melancarkan serangan kepada pasukan penjajah.

Pada Kamis, Brigade al-Qassam dan kelompok bersenjata Palestina lainnya mengatakan mereka menghadapi pasukan Israel, termasuk melalui penyergapan, di kamp pengungsi Nur Shams dan Tulkarem di utara Tepi Barat yang diduduki.

Bentrokan tersebut mengakibatkan tewasnya pejuang Palestina, Khaled Mustafa Amer, kata kelompok itu. Sementara itu, sumber lokal mengatakan kepada Aljazirah Arabia bahwa pertempuran juga sedang berlangsung di kamp pengungsi Jenin, yang juga terletak di utara wilayah tersebut.

Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, juga mengatakan mereka telah menyerang tentara Israel yang beroperasi di lingkungan al-Manshiya di kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki.

“Pejuang kami, bersama dengan rekan-rekan mereka di faksi perlawanan, mampu menyerang pasukan infanteri yang terdiri dari 10 tentara dalam penyergapan yang rumit,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram, mengklaim bahwa mereka melukai sejumlah tentara Israel yang tidak diketahui identitasnya.

“Pejuang kami juga saat ini terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan pendukung, menghujani mereka dengan tembakan peluru dan alat peledak yang besar, serta mencapai serangan langsung.”

Operasi “Tembok Besi” Israel telah membuat 45.000 warga Palestina mengungsi di wilayah utara wilayah pendudukan, kata Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia (FIDH), dan menyerukan tekanan global yang “serius” terhadap pemerintah Israel untuk mengakhiri kampanye mematikan tersebut.

“Apa yang kita saksikan di Tepi Barat adalah situasi terburuk sejak Intifada kedua; aspek-aspek tertentu dari kampanye militer mungkin lebih buruk lagi. Pola serangan dan metode yang digunakan juga serupa dengan yang terlihat selama kampanye genosida Israel di Gaza,” kata Diana Alzeer, wakil presiden FIDH, dari Ramallah.

“Pasukan pendudukan Israel sangat brutal dalam metode sistematis mereka untuk mengosongkan kamp-kamp pengungsi; mereka telah menyerbu rumah-rumah warga Palestina, menghancurkan infrastruktur dan rumah-rumah, dan menggunakan serangan udara dan peluru tajam untuk membunuh warga Palestina, dan menghalangi layanan medis dari masyarakat. Di seluruh Tepi Barat, berbagai bentuk tindakan opresif dan hukuman kolektif telah diterapkan. Pendudukan ilegal dan apartheid kolonial pemukim Israel terhadap rakyat Palestina harus diakhiri,” katanya.

photo
Tentara Israel memeriksa identitas warga Palestina di kamp pengungsi Tepi Barat Nur Shams, Tulkarem, Selasa, 11 Februari 2025. - ( AP Photo/Majdi Mohammed)

Seperti yang telah kami laporkan, operasi tersebut, yang dimulai di Jenin di bagian utara Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 21 Januari, kini telah meluas ke kamp-kamp pengungsi lainnya, termasuk di bagian selatan wilayah tersebut.

Sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina mengatakan “serangan militer Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya” terus menghambat kehidupan sehari-hari di kamp pengungsi Jenin.

Dalam sebuah postingan di X, Al Haq mengatakan pasukan Israel mendirikan lebih banyak pos pemeriksaan pada hari Rabu, menghilangkan kebebasan bergerak, dan menembakkan peluru tajam ke arah orang-orang yang mencoba kembali ke rumah mereka, sehingga melukai beberapa dari mereka.

“Dipukul oleh pengungsian, serangan militer, dan pengepungan selama lebih dari tiga minggu, serta kelumpuhan total kehidupan ekonomi dan sosial, warga Palestina di #Jenin menderita penderitaan mental yang serius dan berkepanjangan di tangan pendudukan Israel,” katanya.

“Menyaksikan lingkungan yang hancur dan jalan-jalan yang diganti namanya dengan tanda-tanda Ibrani, pembongkaran setiap hari, dan pembunuhan, warga Palestina di #Jenin telah kehilangan rumah, mata pencaharian, dan harapan mereka untuk masa depan.”

Serangan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, Al Haq menambahkan, karena buldoser Israel yang menghancurkan jalan-jalan dan infrastruktur lainnya di kamp tersebut diisi bahan bakar dengan tangki diesel yang memasuki kamp setiap pagi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ancaman Pencaplokan Tepi Barat Kian Nyata

Puluhan ribu warga Tepi Barat mengungsi.

SELENGKAPNYA

Tak ada Gencatan Senjata di Tepi barat

Sedikitnya 38 ribu warga Palestina di Tepi Barat mengungsi.

SELENGKAPNYA

Tepi Barat Terus Memanas

Faksi perlawanan Palestina terus berupaya usir penjajah.

SELENGKAPNYA